Zikir Setelah Salat

salah satu ibadah umat Islam

Zikir Setelah Salat adalah kumpulan bacaan Doa, Zikir, dan Wirid yang dilafadzkan setelah salat wajib (fardhu) yang lima waktu. Bacaan zikir di bawah ini hanya berasal dari sumber yang sahih saja. Sebagaimanan yang tercantum pada Kitab-kitab Sahih dan Sunan saja. Zikir-zikir setelah Salat ini juga dapat dijumpai di dalam Hisnul Muslim sebuah buku saku zikir yang populer di dunia Islam.

Lafadz-lafadznya sunting

  • Astaghfirullah (3x). Allahumma antas salām wa minkas salām tabārakta yaa żal jalāli wal ikram. “Aku minta ampun kepada Allah,” (3x). Lantas membaca: “Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”[1]
  • Lā ilaha illallah wahdahu lā syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadīr. Allahumma lā māni’a lima a’ṭaita wa lā mu’ṭiya limā mana’ta wa lā yanfau żal jaddi minkal jaddu. “Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.” [2]
  • Lā ilaha illallah wahdahu lā syarika lah. Lahul mulku wa lahul ḥamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadīr. Lā ḥawla wa lā quwwata illa billah. Lā ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul faḍl wa lahuṡ ṡanāul hasan. Lā ilaha illallah mukhlishīna lahud dīn wa law karihal kāfirūn. “Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.” [3]
  • Subhanallah (33 x) Alḥamdulillah (33 x) Allahu akbar (33 x). Lā ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul ḥamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadīr. “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” [4]
  • Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nās[5] dan Ayat Kursi setiap selesai salat (fardu).[6]
  • Lā ilaha illallah wahdahu lā syarika lah. Lahul mulku wa lahul ḥamdu yuhyi wa yumīt wa huwa ‘ala kulli syai-in qadīr. “Tiada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala puja. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10 x setiap sesudah salat Maghrib dan Subuh).[7]
  • Allahumma inni as-aluka ‘ilman nāfi’a, wa rizqan ṭayyiba, wa ‘amalan mutaqabbala. “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima.” (Dibaca setelah salam shalat Shubuh).[8]

Referensi sunting

  1. ^ HR. Muslim (no. 591 (135)), Ahmad (5/275, 279), Abu Daud (no. 1513), an- Nasa’i (3/68-69), Ibnu Khuzaimah (no. 737), ad-Darimi (1/311) dan Ibnu Majah (no. 928) dari Sahabat Tsauban.
  2. ^ HR. al-Bukhari (no. 844) dan Muslim (no. 593), Abu Daud (no. 1505), Ahmad (4/245, 247, 250, 254, 255), Ibnu Khuzaimah (no. 742), ad-Darimi (1/311), dan an-Nasa’i (3/70, 71), dari al-Mughirah bin syu’bah.
  3. ^ HR. Muslim (no. 594), Ahmad (4/4, 5), Abu Daud (no. 1506, 1507), an-Nasa’i (3/70), Ibnu Khuzaimah (no. 740, 741). Dari ‘Abdullah bin az-Zubair
  4. ^ HR. Muslim (no. 597), Ahmad (2/371, 483), Ibnu Khuzaimah (no. 750), dan al-Baihaqi (2/187)) Dari Abu Hurairah. “Sesiapa yang membaca kalimah tersebut setiap kali selesai solat, kesalahan-kesalahannya akan dimaafkan walaupun seperti banyaknya buih di lautan.”
  5. ^ HR. Abu Daud (no. 1523), an-Nasa’i (3/68), Ibnu Khuzaimah no. 755) dan al-Hakim (1/253). Lihat pula Shahih at-Tirmidzi (3/8, no. 2324) dari Uqbah bin ‘Amir.
  6. ^ HR. an-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 100) dan Ibnus Sunni (no. 124) dari Abu Usamah. Dinyatakan Shahih oleh syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ dan Silsilah al-Ahadis ash-Shahihah (no. 972)). “Barangsiapa yang membacanya di setiap kali selepas solat, tidak ada yang menghalangnya masuk Syurga selain kematian.”
  7. ^ HR. Ahmad (4/227, 5/420) dan at-Timirdzi (no. 3474)) dari Abu Dzar. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa setelah solat Maghrib dan Subuh membaca:... Allah akan menulis setiap sekali dengan 10 kebaikan, dihapus 10 keburukan, diangkat 10 derajat, dan Allah melindunginya dari setiap keburukan, dan Allah melindunginya dari gangguan Setan yang terkutuk.”
  8. ^ HR. Ibnu Majah (no. 925), Shahih Ibnu Majah (1/152, no. 753), dan Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 54, 110), dari Ummu Salamah.