Penyebaran Islam dimulai tak lama setelah wafat nabi Islam, Muhammad pada 632. Perdagangan yang terhubung ke banyak daerah telah membantu dalam penyebaran Islam. Selama hidupnya, komunitas Muslim di Semenanjung Arab hadir karena konversi ke Islam. Pada abad-abad pertama Islam masuk dan memiliki pertumbuhan cepat di bawah Kekhalifahan Rasyidin dan Umayyah.

Dinasti muslim segera didirikan dan selanjutnya kerajaan seperti Bani Abbasiyah, Murabitun, Seljuk Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia serta Utsmani termasuk yang terbesar dan terkuat di dunia. Dunia Islam memiliki pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang canggih pada masa itu, ilmuwan, wisata, astronomi, dokter, dan filsuf telah memberikan kontribusi bagi keemasan Islam.

Perdagangan dan politik telah menyebabkan penyebaran Islam dari Mekah hingga Cina dan Indonesia, di mana komunitas Islam terbesar menetap di sana. Saat ini ada sekitar 1,1 miliar hingga 1,8 miliar muslim, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia.[1]

Penyebaran Islam melalui surat sunting

Rasul SAW. melakukan penyebaran islam tidak hanya dari perang, tetapi juga melalui surat kepada raja-raja timur tengah.

Daftar penyebaran surat sunting

Rasul mengirim surat kepada raja-raja berikut: *Kisra (Kisrhous) dari Persia

Catatan sejarah sunting

Tahun-tahun awal ekspansi Islam digambarkan sangat buruk baik dalam bidang sosial, sejarah, maupun psikologis oleh beberapa sejarawan.[2] Konsep sejarah ini didominasi oleh dua stereotip; dipopulerkan oleh Gibbon dalam bukunya The History of the Decline and Fall of the Roman Empire, bahwa seorang fanatik Arab berkuda keluar dari padang pasir dengan pedang di tangan yang satu dan Qur'an di tangan lainnya menawarkan salah satu sebagai pilihan kepada korbannya,[3] namun "teori mengenai konversi paksa ini kini telah ditinggalkan, paling tidak dalam literatur ilmiah".[2]

Konversi sunting

Meningkatnya konversi ke Islam sejajar dengan pertumbuhan yang cepat dari Kekaisaran Arab dalam abad pertama setelah Muhammad meninggal. Dinasti muslim segera didirikan di Afrika Utara, Afrika Barat, di seluruh Timur Tengah, dan Iran. Non-muslim tidak dikecualikan dari elit ekonomi selama kekhalifahan, tetapi non-muslim tunduk pada beberapa batasan kehidupan politik.

Catatan sunting

  1. ^ "Major Religions of the World—Ranked by Number of Adherents". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-15. Diakses tanggal 2007-07-03. 
  2. ^ a b Devin, pg 17.
  3. ^ Lewis pg.3-5

Referensi sunting

  • Devin De Weese, Devin A, "Islamization and Native Religion in the Golden Horde", Penn State Press, Sep 1, 1994, ISBN 0-271-01073-8
  • Fred Astren, "Karaite Judaism and Historical Understanding", Univ of South Carolina Press, Feb 1, 2004 ISBN 1-57003-518-0
  • Tobin Siebers, "Religion and the Authority of the Past", University of Michigan Press, Nov 1, 1993, ISBN 0-472-08259-0
  • Jonathan Berkey, "The Formation of Islam", Cambridge University Press, Jan 1, 2003, ISBN 0-521-58813-8
  • Goddard, Hugh Goddard, "Christians and Muslims: from double standards to mutual understanding", Routledge (UK), Oct 26, 1995 ISBN 0-7007-0364-0
  • Hourani, Albert, 2002, A History of the Arab Peoples, Faber & Faber,, ISBN 0-571-21591-2
  • Lapidus, Ira M. 2002, A History of Islamic Societies. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Timothy M. Savage, Europe and Islam: Crescent Waxing, Cultures Clashing, The Washington Quarterly, Summer 2004. http://www.twq.com/04summer/docs/04summer_savage.pdf Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
  • Stoller, Paul. "Money Has No Smell: The Africanization of New York City," Chicago: University of Chicago Press ISBN 978-0-226-77529-6
  • Eaton, Richard M. The Rise of Islam and the Bengal Frontier, 1204-1760. Berkeley: University of California Press, c1993 1993.Online version last accessed on 1 May 2007
  • Peter van der Veer, "Religious Nationalism: Hindus and Muslims in India", University of California Press, Feb 7, 1994, ISBN 0-520-08256-7