Wikipedia:Artikel pilihan/Jadwal/Usulan/2019/Periode 1

Penjadwalan artikel pilihan periode ke-1
Periode pengusulan: 14 November 2018—28 November 2018
Periode pemungutan suara: 29 November 2018—13 Desember 2018
Periode pengusulan dan pemungutan suara telah berakhir

1 2019

31 Desember 2018 s.d. 6 Januari 2019

Peta lokasi Australia dan Uni Eropa

Hubungan Australia dengan Uni Eropa adalah hubungan internasional antara Australia dengan Uni Eropa (UE). Hubungan Australia dengan UE bermula sejak pertama ditunjuk duta besar Australia untuk Komunitas Eropa di Brussels pada tahun 1962. UE dan Australia memiliki kemitraan yang terus berkembang dan hubungannya saat ini didasarkan pada Kerangka Kemitraan UE-Australia tahun 2008. UE dan negara-negara anggotanya memiliki hubungan dengan Australia di segala bidang baik politik, ekonomi, ataupun sosial. Pada tahun 2017 UE dan Australia menyetujui perjanjian yang menandai dimulainya era baru kerja sama yang strategis dan lebih erat, dengan peningkatan kerja sama di bidang keamanan, perdagangan, perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Pada 22 Mei 2018, Dewan UE mengadopsi keputusan yang mengesahkan pembukaan perundingan untuk Perjanjian Perdagangan Bebas antara UE dengan Australia. (Selengkapnya...)


2 2019

7 Januari 2019 s.d. 13 Januari 2019

Abdoel Moeis Hassan sebagai Gubernur Kalimatan Timur

Abdoel Moeis Hassan adalah seorang tokoh pemuda pergerakan kebangsaan di Samarinda pada masa 1940–1945 dan pemimpin perjuangan diplomasi politik untuk kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Kalimantan Timur pada masa 1945–1949. Ia bergabung dalam Panitia Persiapan Penyambutan Kemerdekaan Republik Indonesia (P3KRI) dan mendirikan Ikatan Nasional Indonesia (INI) Cabang Samarinda. Tahun 1947 ia menjadi ketua Front Nasional. Pada akhir tahun 1949, bersama Front Nasional, ia menuntut kepada pemerintah lokal untuk keluar dari Republik Indonesia Serikat (RIS) dan bergabung dengan RI-Yogya. Ia mengadakan Kongres Rakyat Kaltim pada 1954 untuk menuntut pembentukan Provinsi Kalimantan Timur supaya pembangunan dapat meningkat. Tahun 1960, ia menjadi Ketua Komisi Gabungan di DPR Gotong Royong. Tahun 1962, ia menjadi Gubernur Kalimantan Timur kedua. Tahun 1966, ia berhenti sebagai Gubernur dan menjadi pegawai di Departemen Dalam Negeri di Jakarta. Tahun 1968 hingga 1970, ia kembali menjadi anggota DPR RI mewakili PNI. Tahun 1976, ia pensiun dari PNS dan berkiprah di bidang sosial kemasyarakatan serta menulis artikel dan buku hingga 2004 dan meninggal dunia pada 2005 dalam usia 81 tahun. (Selengkapnya...)


3 2019

14 Januari 2019 s.d. 20 Januari 2019

Gude di Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur

Gude adalah sejenis tanaman kacang-kacangan yang bersifat tahunan (perenial). Bijinya dapat dimakan dan menjadi sumber pangan alternatif. Tanaman ini relatif tahan panas dan kering sehingga cocok sebagai tanaman penghijauan kawasan kering. Gude merupakan perdu dengan tinggi mencapai 3 m. Tumbuhan ini juga merupakan kacang tahunan dengan umur yang tidak terlalu panjang, hanya 1-5 tahun. Gude dapat ditemui di Afrika. Pusat keanekaragamannya yang kedua adalah berada di India. Sekarang, tumbuhan ini acapkali ditemui di wilayah-wilayah tropis dan subtropis. Menurut catatan Prosea, gude berasal dari India, dan menyebar hingga Asia Tenggara. Gude sampai ke Afrika 2000 SM atau lebih awal daripada itu, dan mencapai Amerika lewat jalan perdagangan budak-budak Afrika dan sejumlah penaklukan di sana, dan datangnya gude ini diperkirakan melalui Atlantik dan Pasifik. Ia kini tumbuh di seluruh wilayah tropis, termasuk Anakbenua India dan Afrika Selatan, kemungkinan abad ke-17 Masehi. (Selengkapnya...)


Ilustrasi naskah Prancis dari Abad Pertengahan yang menampilkan ketiga golongan masyarakat Abad Pertengahan: golongan yang berdoa (rohaniwan), golongan yang bertarung (kesatria), dan golongan yang bekerja (petani)

Abad Pertengahan dalam sejarah Eropa berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Abad Pertengahan bermula sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat dan masih berlanjut manakala Eropa mulai memasuki Abad Pembaharuan dan Abad Penjelajahan. Sejarah Dunia Barat secara tradisional dibagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Abad Kuno, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern. Dengan kata lain, Abad Pertengahan adalah kurun waktu peralihan dari Abad Kuno ke Zaman Modern. Abad Pertengahan masih terbagi lagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Awal Abad Pertengahan, Puncak Abad Pertengahan, dan Akhir Abad Pertengahan. Akhir Abad Pertengahan ditandai oleh berbagai musibah dan malapetaka yang meliputi bencana kelaparan, wabah penyakit, dan perang, yang secara signifikan menyusutkan jumlah penduduk Eropa; antara 1347 sampai 1350, wabah Maut Hitam menewaskan sekitar sepertiga dari penduduk Eropa. Kontroversi, bidah, dan Skisma Barat yang menimpa Gereja Katolik, terjadi bersamaan dengan konflik antarnegara, pertikaian dalam masyarakat, dan pemberontakan-pemberontakan rakyat jelata yang melanda kerajaan-kerajaan di Eropa. Perkembangan budaya dan teknologi mentransformasi masyarakat Eropa, mengakhiri kurun waktu Akhir Abad Pertengahan, dan mengawali kurun waktu Awal Zaman Modern. (Selengkapnya...)


Chou Tzu-yu

Pada akhir 2015, sebuah acara varietas Korea My Little Television, menampilkan Chou Tzu-yu sedang memegang bendera Republik Tiongkok (Taiwan) dan menimbulkan kemarahan di Republik Rakyat Tiongkok. Adanya tuduhan dari penyanyi Huang An pada Januari 2016 melalui akun Sina Weibo miliknya bahwa tindakan tersebut merupakan dukungan terhadap gerakan kemerdekaan Taiwan, membuat insiden ini membesar. Peristiwa awal yang terjadi adalah pembatalan penampilan TWICE yang telah dijadwalkan sebelumnya di Tiongkok daratan, pencabutan tayangan iklan yang dibintangi oleh Tzuyu, pernyataan kontroversial JYP Entertainment yang berbunyi: "Kami tidak dapat memilih antara Tiongkok dan Taiwan," yang mengakibatkan pemboikotan oleh pengguna internet di Tiongkok, dan beberapa portal musik yang menghapus lagu artis JYP dari penyimpanan musik mereka. Pada malam hari tanggal 15 Januari, Tzuyu melakukan permintaan maaf secara publik, dan menyatakan bahwa ia adalah orang Tiongkok. Setelah itu, kontroversi ini secara bertahap mereda. (Selengkapnya...)


4 2019

21 Januari 2019 s.d. 27 Januari 2019


Mosaik Romawi (220–250 M) dari El Djem, Tunisia (Afrika Romawi), dengan tulisan-tulisan Latin

Bahasa-bahasa di Kekaisaran Romawi yang dominan adalah bahasa Latin dan bahasa Yunani, tetapi bahasa-bahasa lain juga dituturkan di tingkat regional. Bahasa orang-orang Romawi Kuno adalah bahasa Latin yang berfungsi sebagai "bahasa kekuasaan". Bahasa Latin sangat tersebar di Kekaisaran Romawi sebagai bahasa pemerintahan dan pengadilan di Kekaisaran Romawi Barat serta bahasa militer di wilayah lain. Sementara itu, Bahasa Yunani Koine sudah menjadi lingua franca wilayah Mediterania timur dan Asia Kecil akibat penaklukan yang dilancarkan oleh Alexander Agung. Namun, masyarakat kuno pada umumnya berkomunikasi secara lisan, sehingga sulit untuk menentukan sejauh mana bahasa regional atau lokal masih digunakan pada masa kekuasaan Romawi. Terdapat bukti yang berasal dari prasasti-prasasti, acuan dalam teks Yunani dan Romawi, serta kebutuhan penafsir di kekaisaran. Selain itu, terdapat sejumlah epigrafi atau sastra dalam bahasa Punik, Koptik, Aram atau Suryani yang masih bertahan. Bahasa-bahasa Kelt sendiri tersebar luas di Eropa barat. Di sisi lain, bahasa-bahasa Jermanik di Kekaisaran tidak meninggalkan karya tertulis (kecuali bahasa Gotik). (Selengkapnya...)