Stasiun Boharan

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Boharan (BH) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Keboharan, Krian, Sidoarjo. Stasiun yang terletak pada ketinggian +10 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Akses ke stasiun ini cukup mudah karena terhubung dengan jalan pabrik yang terletak sekitar 1 km sebelah barat daya dari jalan layang Trosobo.

Stasiun Boharan

Stasiun Boharan pada tahun 2021
LokasiKeboharan, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur 61262
Indonesia
Koordinat7°23′17″S 112°37′11″E / 7.3879333°S 112.6196389°E / -7.3879333; 112.6196389Koordinat: 7°23′17″S 112°37′11″E / 7.3879333°S 112.6196389°E / -7.3879333; 112.6196389
Ketinggian+10 m
OperatorKereta Api Indonesia
Daerah Operasi VIII Surabaya
Letak dari pangkalkm 33+867 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur2 (jalur 3: sepur lurus)
Informasi lain
Kode stasiun
  • BH
  • 4605
[2]
KlasifikasiIII/kecil[2]
Operasi layanan
Hanya untuk persilangan dan penyusulan antarkereta api.
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Toilet 
Tipe persinyalanElektrik tipe Ansaldo[3]
Lokasi pada peta
Peta

Ke arah timur laut stasiun ini, sebelum Stasiun Sepanjang, terdapat bekas Halte Kumendung yang sudah tidak aktif karena suatu kebijakan dari PT KAI ketika itu.

Bangunan dan tata letak Sunting

 
Stasiun Boharan dilihat dari sisi selatan (2020)

Pada awalnya Stasiun Boharan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Semenjak penggantian sistem persinyalan di stasiun ini dari mekanik menjadi elektrik produksi Ansaldo[per kapan?], sepur lurusnya diubah dari jalur 2 menjadi jalur 3. Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api saja, tidak melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang.

Terkait dengan pembangunan jalur ganda lintas tengah Jawa pada segmen MojokertoSepanjang, di stasiun ini sedang ada perombakan besar-besaran oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim, sekarang BTP Surabaya) Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Rencananya stasiun ini bersama Stasiun Kedinding akan diturunkan statusnya menjadi halte. Terdapat pembangunan peron baru di sisi timur dan barat emplasemen stasiun; menggantikan peron pulau yang sudah dibongkar terlebih dahulu. Jalur 1 stasiun ini sudah dibongkar total karena terdampak pembangunan peron sisi yang tinggi sehingga hanya tersisa jalur 2 dan 3 saja. Selain itu, bangunan lama stasiun ini akan digantikan dengan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun tepat di sebelahnya dan dilengkapi jembatan penyeberangan di dekat bangunan baru stasiun agar nantinya penumpang non difabel yang ingin berpindah peron tidak lagi melalui jalur rel.

Galeri Sunting

Referensi Sunting

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Krian
ke arah Kertosono
Kertosono–Wonokromo Kumendung
ke arah Wonokromo