Sastra Jepang (日本文学, Nihon Bungaku) adalah karya sastra dalam bahasa Jepang, atau studi mengenai karya sastra tersebut dan pengarangnya.

Secara garis besar, sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode: sastra kuno (zaman Nara), sastra klasik (zaman Heian), sastra pertengahan (zaman Kamakura, zaman Namboku-cho, zaman Muromachi), sastra modern (zaman Azuchi-Momoyama, zaman Edo), dan sastra kontemporer (karya sastra mulai zaman Meiji hingga sekarang). Meskipun demikian, sastra kuno dan sastra klasik sering dijadikan satu menjadi sastra klasik. Sastra zaman Azuchi-Momoyama juga sering digolongkan ke dalam sastra abad pertengahan. Sementara itu, sastra modern sering hanya berarti karya sastra zaman Meiji hingga zaman Taisho, dan sastra kontemporer hanya mencakup karya sastra zaman Showa hingga sekarang.

Periodisasi sunting

Sastra kuno sunting

Sastra kuno Jepang mencakup karya-karya hingga zaman Nara. Aksara kanji diperkenalkan di Jepang dari daratan Cina melalui Semenanjung Korea. Aksara Tionghoa dipakai orang Jepang untuk menulis dengan sistem kanbun, dan sebagai aksara manyōgana untuk melambangkan bunyi bahasa Jepang. Karya sastra dari periode kuno di antaranya buku sejarah seperti Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720), serta kumpulan puisi Manyōshū.

Sastra klasik sunting

Sastra klasik mencakup karya sastra yang dihasilkan sekitar zaman Heian. Bersamaan dengan puncak keemasaan kanbun dan kanshi, kompilasi waka yang pertama, Kokin Wakashū selesai disusun, dan kedudukan waka sederajat dengan kanshi. Walaupun sistem penulisan resmi waktu itu adalah sistem kanbun, hiragana mulai populer untuk menulis bahasa Jepang, dimulai dari Ki no Tsurayuki dengan Tosa Nikki, Sei Shōnagon dengan esai Makura no Sōshi, dan Murasaki Shikibu dengan Hikayat Genji senbagai karya-karya sastra yang mewakili sastra klasik Jepang.

Sastra abad pertengahan sunting

Sastra abad pertengahan mencakup karya sastra mulai dari zaman Kamakura hingga zaman Azuchi-Momoyama. Fujiwara no Teika menyusun antologi waka Shin Kokin Wakashū. Sebagian besar karya sastra memakai sistem penulisan wakan konkōbun yang merupakan bentuk awal bahasa Jepang modern. Di antara karya yang mewakili sastra abad pertengahan misalnya Hōjōki karya Kamo no Chōmei, Tsurezuregusa karya Yoshida Kenkō, dan Hikayat Heike. Teater sarugaku juga mulai berkembang pada periode ini.

Sastra modern sunting

Sastra modern awal mencakup karya sastra asal zaman Edo. Karya sastra yang mewakili periode ini adalah Ukiyozōshi karya Ihara Saikaku dan Kanazōshi yang keduanya dipengaruhi oleh Otogizōshi. Pada zaman Edo, kabuki dan jōruri mencapai zaman keemasan. Haikai mencapai puncak kepopuleran dengan penyair-penyair seperti Matsuo Basho dan Kobayashi Issa.

Sastra kontemporer sunting

Sastra kontemporer mencakup karya sastra mulai zaman Meiji. Setelah berakhirnya sakoku, budaya Eropa dan Amerika mulai mengalir masuk ke Jepang hingga terjadi Bunmei-kaika. Sastra Jepang juga mendapat pengaruh yang besar. Prinsip-prinsip novel modern dari Eropa dan Amerika mulai dikenal di Jepang. Tsubouchi Shoyo dengan kritik sastra Shōsetsu Shinzui, serta Futabatei Shimei dengan Shōsetsu Sōron dan Ukigumo mengawali periode sastra kontemporer Jepang.

Bentuk sastra sunting

Daftar penulis sunting

Sastra era Nara sunting

Sastra era Heian sunting

Sastra era Kamakura-Muromachi sunting

Sastra era Edo sunting

Sastra era Meiji dan Taisho sunting

Sastra era Modern sunting

Daftar pustaka sunting

  • Orikuchi, Shinobu. Kodai Kenkyū (3) Kokubungaku no Hassei (古代研究〈3〉国文学の発生). Chuokoron Shinsha. ISBN 4-1216-0056-8. 
  • Fujii, Sadakazu. Kokubungaku no Tanjō (国文学の誕生). ISBN 4-8830-3066-0. 
  • Sasanuma, Toshiaki. "Kokubungaku" no Shisō: Sono Hanei to Shūen (「国文学」の思想 : その繁栄と終焉). Gakujutsu Shuppankai. ISBN 4-8205-2093-8. 
  • Yasuda, Toshiaki (2002). Kokubungaku no Jikū: Hisamatsu Seninchi to Nihon Bunkaron (国文学の時空』久松潜一と日本文化論). Tokyo: Sangensha.