Kojiki (古事記, Kojiki, Furukotofumi) adalah buku sejarah Jepang yang tertua dan menurut kata pengantar yang ada di dalamnya dipersembahkan Oho no Asomiyasumaro (Ō no Yasumaro) pada tahun 712 (tahun ke-5 zaman Wadō).

Halaman dari faksimili naskah Shinpukuji (真福寺本) abad ke-14 dari Kojiki yang diterbitkan pada tahun 1924-1925.

Buku ini berisi berbagai catatan peristiwa, mulai dari penciptaan langit dan bumi (Ametsuchi) dan berakhir pada zaman Kaisar Suiko, termasuk di dalamnya cerita-cerita dari mitologi dan legenda. Selain itu, Kojiki juga berisi banyak syair (kayō).

Kojiki terdiri dari 3 jilid.

  • Jilid I: Kamitsumaki
Bagian ini berisi kata pengantar dan mitologi seputar kelahiran dan kehidupan berbagai kami.
  • Jilid II: Nakatsumaki
Bagian ini berisi kisah para kaisar yang dimulai dari kaisar pertama (Kaisar Jimmu) dan diakhiri dengan kaisar ke-15 (Kaisar Ōjin).
  • Jilid III: Shimotsumaki
Bagian ini berisi kisah para kaisar yang dimulai dari kaisar ke-16 (Kaisar Nintoku) hingga kaisar ke-33 (Kaisar Suiko).

Garis besar

sunting

Di dalam kata pengantar ditulis bahwa Kojiki merupakan kumpulan tulisan yang ditulis Ō no Yasumaro berdasarkan folklor zaman kuno Teiki (silsilah kaisar) yang dihafal Hieda no Are dan Kuji (legenda).

"Kojiki" dianggap bukan judul resmi, dan merupakan nama yang biasa digunakan untuk menyebut buku kuno. Asal usul judul buku ini tidak jelas, mungkin sudah diberi judul "Kojiki" oleh Ō no Yasumaro, tetapi mungkin juga orang lain yang menambahkan judul ini kemudian. Aksara kanji untuk judul buku ini bisa dibaca sebagai Furukotobumi, tetapi biasanya sekarang dibaca Kojiki.

Tidak seperti Nihonshoki, Kojiki bukan buku sejarah resmi (Seishi) yang ditulis untuk kaisar. Walaupun demikian, pada kata pengantar Kojiki ditulis tentang Kaisar Temmu yang "menghimpun Teiki, memeriksa Kuji, menghapus tulisan yang tidak benar dan memastikan kebenaran, dan mewariskan buku ini untuk generasi berikut." (撰帝紀 檢舊辭 去偽定真使傳於後世), sehingga buku ini boleh juga dikatakan ditulis untuk kaisar.

Susunan

sunting

Kojiki terdiri dari bagian yang diambil dari Kuji dan bagian yang diambil dari Teiki. Bagian yang diambil Kuji berisi kumpulan cerita yang berkaitan dengan keluarga kaisar dan keluarga bangsawan, serta cerita di lingkungan dalam istana. Bagian yang ditulis dari Teiki semuanya berupa silsilah kaisar, daftar nama kaisar dari kaisar pertama hingga kaisar ke-33, nama permaisuri, pangeran, putri kaisar, serta anak keturunan dan keluarganya. Selain itu, di bagian yang sama ditulis nama istana, tahun bertahta, tahun wafat dan shio pada tahun tersebut, usia, lokasi makam, serta peristiwa penting yang terjadi selama bertahta. Semua data merupakan hasil hafalan pencerita istana (kataribe) untuk diucapkan sewaktu ada upacara pemakaman kaisar, dan baru mulai ditulis di pertengahan abad ke-6.

Penulisan

sunting

Kojiki ditulis dalam bahasa Jepang tetapi seluruhnya menggunakan aksara kanji yang dipakai untuk menuliskan bahasa Tionghoa Klasik (hentai-kanbun). Kata-kata kuno, nama orang, nama tempat, nama barang, dan bagian berisi syair (kayō) ditulis satu aksara kanji bahasa Tionghoa klasik untuk setiap suku kata. Sewaktu menuliskan suku kata demi suku kata, di samping kanan aksara kanji juga ditambahkan tanda baca berupa aksara kanji (seperti 上, atau 去).

Salinan tertua

sunting

Salinan tertua dari Kojiki yang masih ada sekarang disebut Shinpukuji-hon Kojiki (buku Kojiki milik kuil Shinpuku-ji). Buku ini sekarang disimpan di kuil Shinpuku-ji (Ōsukannon), Nagoya, Prefektur Aichi dan merupakan Pusaka Nasional Jepang. Pekerjaan penyalinan dimulai tahun 1371 oleh pendeta Buddha bernama Kenyu dan selesai pada tahun berikutnya (1372).

Pranala luar

sunting