Masaoka Shiki (正岡子規, 14 Oktober 1867 – 19 September 1902) adalah nama pena penyair Jepang asal zaman Meiji. Nama aslinya adalah Masaoka Tsunemori, dan sewaktu kecil dipanggil Noboru.

Masaoka Shiki
Masaoka Shiki
Masaoka Shiki
Pekerjaanpenulis, wartawan
Genrepuisi, kritik sastra
Aliran sastraHototogisu

Shiki dikenal sebagai penulis haiku, waka, puisi gaya baru (shintaishi), kritik sastra, dan esai. Shiki menggemari bisbol yang waktu itu merupakan olahraga baru di Jepang, dan sejumlah haiku dan tanka ditulisnya tentang bisbol. Setelah 7 tahun menderita tuberkulosa, ia meninggal dalam usia 34 tahun.

Masa kecil

sunting

Masaoka Shiki dilahirkan sebagai putra sulung di Distrik Onsen, Provinsi Iyo (sekarang kota Matsuyama, Prefektur Ehime). Ayahnya adalah samurai Domain Matsuyama bernama Masaoka Tsunenao, sedangkan ibunya bernama Yae, putri sulung ahli Konfusianisme bernama Ohara Kanzan. Ketika berusia 5 tahun, ayahnya meninggal dunia, dan ia dibesarkan oleh kakek dan ibunya. Ketika berusia 6 tahun, Masaoka belajar menghafal sastra Cina klasik di sekolah privat milik kakeknya, Ohara Kanzan. Selain itu, pelajaran membaca dan menulis didapatnya di sekolah kuil (terakoya).

Pada tahun 1875, Masaoka pindah ke Sekolah Dasar Katsuyama (sekarang Sekolah Dasar Banchō Matsuyama) Setelah kakeknya meninggal pada April 1875, Masaoka belajar sastra klasik Cina dari penerus kakeknya, Tsuchiya Kyūmei. Pada tahun 1878, Shiki menulis karya pertamanya berupa puisi Cina, dan Kyūmei memberikan koreksi. Bulan Maret 1880, Shiki melanjutkan ke Sekolah Menengah Matsuyama (sekarang Sekolah Lanjutan Atas Matsuyama). Keinginannya untuk mengikuti tes masuk sekolah tingkat persiapan (daigaku yobimon) Universitas Kekaisaran Tokyo membuatnya berhenti sekolah pada Mei 1883.

Masuk universitas

sunting

Bulan berikutnya (Juni 1883), Masaoka sampai di Tokyo dan memasuki bimbingan masuk universitas bernama Kyōritsu Gakkō (Sekolah Kyoritsu) yang mengajarkan bahasa Inggris untuk ujian masuk universitas. Sekarang sekolah tersebut bernama Sekolah Menengah Pertama dan Atas Kaisei.

Pada bulan September 1884, Masaoka diterima di sekolah tingkat persiapan Universitas Kekaisaran Tokyo, dan mulai aktif menulis haiku. Sewaktu bersekolah di sana, sekolahnya berganti nama menjadi Sekolah Menengah Atas I. Di antara teman seangkatannya terdapat Natsume Soseki, Yamada Bimyō, dan Ozaki Kōyō. Masaoka menyelesaikan kelas persiapan (yoka) Sekolah Menengah Atas 1 pada bulan Juli 1888, untuk seterusnya melanjutkan ke kelas utama (honka) yang dimulai bulan September 1888.

Masaoka mulai batuk darah pada bulan Mei 1889. Sejak itu pula, ia mulai menggunakan nama pena "Shiki". Nama pena tersebut berasal dari sebutan bahasa Mandarin klasik untuk burung yang di Jepang disebut hototogisu (Cuculus poliocephalus). Menurut legenda, burung hototogisu bernyanyi sampai memuntahkan darah.

Shiki lulus Sekolah Menengah Atas I pada bulan Juli 1890, dan melanjutkan ke Jurusan Filsafat, Fakultas Budaya, Universitas Kekaisaran Tokyo. Pada bulan Januari 1891, Shiki pindah ke Jurusan Sastra Jepang. Namun pada bulan Oktober 1892, Shiki berhenti kuliah, dan selanjutnya bekerja di surat kabar Nihon Shimbun.

Sejak April 1895, Shiki bertugas sebagai wartawan perang dalam Peperangan Jiawu. Pada bulan Januari 1896, Shiki mengadakan pertemuan apresiasi haiku (kukai) di rumah yang diberi nama Shiki-an. Dua tahun selanjutnya, di tempat yang sama dilangsungkan pertemuan apresiasi tanka (utakai).

Akhir hayat

sunting

Penyakit Shiki makin parah setelah pulang bertugas meliput Peperangan Jiawu. Pada bulan Mei 1895, di atas kapal yang membawanya pulang, Shiki memuntahkan darah dalam jumlah besar, dan langsung masuk rumah sakit di Kobe. Setelah beristirahat di Suma (pinggiran kota Kobe), Shiki pulang ke kampung halaman di Matsuyama. Ketika itu, Natsume Soseki sahabat dekatnya sedang bertugas mengajar di Sekolah Lanjutan Pertama Matsuyama. Setelah beristirahat di tempat kediaman Soseki, Shiki berangkat ke Tokyo pada bulan Oktober 1895. Di tengah perjalanan, pinggang yang sakit membuatnya sulit berjalan. Tahun berikutnya (1896), bakteri TBC sudah sampai ke tulang belakangnya. Dokter ingin mengoperasinya, namun harapan untuk sembuh sudah tidak ada.

Pada tahun 1899, Shiki sudah sulit untuk duduk apalagi berdiri. Sejak itu pula, Shiki menghabiskan sisa hidupnya terbaring di tempat tidur. Walaupun demikian, Shiki terus produktif menulis haiku, tanka, dan esai. Sewaktu terbaring sakit pun, Shiki masih memberi bimbingan kepada murid-muridnya: Kyoshi Takahama, Hekigitō Kawahigashi, Itō Sachio, dan Takashi Nagatsuka. Shiki meninggal dunia pada 19 September 1902.

Pranala luar

sunting