SMA Negeri 3 Bandung

sekolah menengah atas di Kota Bandung, Jawa Barat

SMA Negeri (SMAN) 3 Bandung, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[3] Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Bandung ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran. Didirikan pada tahun 1953, di mana sebelumnya bernama SMA B (1952), dan sebelumnya lagi bernama SMA 1 B/C (1950).

SMA Negeri 3 Bandung
Informasi
Didirikan1953
AkreditasiA
Nomor Statistik Sekolah301026008060
Nomor Pokok Sekolah Nasional20219327
Kepala SekolahDrs. Iwan Setiawan[1]
(2020-sekarang)
Jumlah kelas30 Kelas[1]
Jurusan atau peminatanIPA dan IPS
Rentang kelasX IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS
KurikulumKurikulum Merdeka
Jumlah siswa±1070 Siswa (35-36 Siswa per kelas)
NEM terendah166,00 (2016)
NEM tertinggi395,50 (2016)
Nilai masuk rata-rata365,25 (2016)
Alamat
LokasiJl. Belitung No. 8, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat,  Indonesia
Tel./Faks.022-4235154, 022-4214972
Fax: 022-4214420
Situs webhttp://www.sman3bdg.sch.id/
Lain-lain
LulusanRidwan Kamil[2]
Moto
MotoKnowledge is power but character is more

Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK. Mulai tahun 2013, sekolah ini menggunakan Kurikulum 2013. Beberapa tahun belakangan, sekolah ini mencoba untuk menggunakan sistem kredit semester (SKS) yang telah disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

Sejarah Sekolah sunting

Berdiri sejak tahun 1953, SMA Negeri 3 Bandung dikenal dengan sebutan SMA Belitung Barat karena berlokasi di Jalan Belitung No. 8 Bandung dan menempati sebelah barat gedung tersebut. Sekolah ini merupakan SMA Negeri unggulan pertama di Bandung, kemudian SMA Negeri 8 Bandung dan SMA Negeri 5 Bandung menempati urutan 2 dan 3. Lulusan dari sekolah ini banyak yang berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

 
SMA Negeri 3 Bandung sewaktu masih digunakan menjadi gedung HBS Bandung

Sejarah dan Fungsi Bangunan sunting

Bangunan sekolah ini merupakan gedung tua yang dibangun pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, dirancang oleh arsitek Charles Prosper Wolff Schoemaker, yang berfungsi sebagai gedung Hoogere Burgerschool te Bandoeng (HBS) yaitu sekolah menengah untuk bangsa Belanda dan kalangan ningrat Indonesia (sekolah setaraf gabungan SMP (MULO) dan SMA (AMS) dengan masa studi 5 tahun).

Gedung ini berdiri di atas tanah seluas 14.240 m2 dengan luas bangunan 8.220 m2 menghadap ke utara (Jalan Belitung) dihuni oleh dua sekolah yaitu SMAN 3 Bandung di sebelah barat dan SMAN 5 Bandung di sebelah timur. Batas SMAN 3 dan SMAN 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah yang memanjang dari arah utara ke selatan.

Adapun sejarah dan fungsi bangunan adalah sebagai berikut:

  • Zaman Belanda (1916 - 1942): Berfungsi sebagai gedung HBS Bandung, sebagai HBS ke-4 yang didirikan pemerintah kolonial setelah HBS di Jakarta (27 November 1860), Surabaya (November 1875), dan Semarang (1 November 1877).[4] Ketiga HBS tersebut semula bermasa studi 3 tahun dan sejak 1879 masa studi diperpanjang menjadi 5 tahun (HBS V).
  • Zaman Jepang (1942 - 1945): Berfungsi sebagai markas (tangsi/asrama) tentara Jepang (Kempetai).
  • Zaman Peralihan (1947 - 1950): Pagi hari berfungsi sebagai Sekolah VHO (Voortgezet Hoger Onderwijs) - sekolah setaraf SMA berbahasa Belanda dan sore hari sebagai VHO berbahasa Indonesia. Pada periode itu Bandung dan sekitarnya masih dikuasai NICA sehingga sistem pendidikan masih mengacu pada sistem yang berlaku sebelum pendudukan Jepang. Gedung sekolah tersebut pagi hari digunakan siswa berbangsa Belanda yang waktu itu masih banyak menetap di Bandung, sementara siang-sore harinya digunakan siswa Indonesia.
  • Tahun 1950: VHO berbahasa Indonesia diganti menjadi SMA 1 B/C, sedangkan VHO berbahasa Belanda (ex HBS) menjadi SMA 2 B/C. Sejak pengakuan kedaulatan, sistem pendidikan yang digunakan di sekolah tersebut mengikuti sistem pendidikan Indonesia. Sebagai "tuan rumah baru", sekolah "sore" (eks VHO bahasa Indonesia) mendapat nomor urut 1, sementara "tuan rumah lama", sekolah "pagi" (eks VHO berbahasa Belanda - eks HBS) mendapat nomor urut 2. Dengan pengakuan kedaulatan Indonesia Desember 1949 tersebut, jumlah siswa berbangsa Belanda surut dengan sendirinya, sementara siswa berbangsa Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Sebagai catatan pada saat itu di Bandung ada tiga SMA Negeri, yaitu SMA 1 B/C di Jl. Belitung (kelas sore, eks VHO Indonesia), SMA 2 B/C di Jl. Belitung (kelas pagi, eks VHO Belanda, eks HBS), dan SMA 3 A/B (eks SMA Parki, sejak tahun 1950 diubah menjadi SMA 3 A/B, kelak menjadi SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Negeri 4 Bandung, berlokasi di Jl. Sumatera/Jl. Jawa).
  • Tahun 1952: Terjadi pemekaran sekolah, SMA 1 B/C menjadi SMA B dan SMA C[A] serta SMA 2 B/C menjadi SMA 2 B. Siswa bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C digabungkan ke SMA C. Pada pagi hari digunakan untuk SMA 2 B (kelak menjadi SMA Negeri 2 Bandung) dan SMA C (kelak menjadi SMA Negeri 5 Bandung), sedangkan pada sore hari digunakan oleh SMA B (kelak menjadi SMA Negeri 3). Pada bagian lain SMA 3 A/B eks Parki juga dimekarkan menjadi SMA 3 B dan SMA 3 A.
  • Tahun 1956: Terjadi perubahan nomenklatur sekolah, SMA B menjadi SMA Negeri III B. Pada bagian lain SMA 2 B menjadi SMA Negeri II B, SMA C menjadi SMA Negeri V C. Sementara itu dua SMA di Jl. Sumatera, SMA 3 B menjadi SMA Negeri IV B, SMA 3 A menjadi SMA Negeri I A. Dengan demikian sampai saat itu terdapat 6 SMA Negeri di Bandung, yaitu:
    • SMA Negeri I A (eks SMA 3A, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung yang keduanya berada di Jl. Sumatera).
    • SMA Negeri II B (eks SMA 2B, eks SMA 2 B/C, eks VHO Belanda, eks HBS, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri III B (eks SMA B, eks SMA 1 B/C, eks VHO Indonesia, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri IV B (eks SMA 3B, eks SMA 3 A/B, eks SMA Parki, lokasi masih menumpang di lokasi SMP Negeri 2 Bandung dan SMP Negeri 5 Bandung yang keduanya berada di Jl. Sumatera).
    • SMA Negeri V C (eks SMA C, gabungan bagian C dari eks SMA 1 B/C dan SMA 2 B/C, lokasi di Jl. Belitung).
    • SMA Negeri VI C (filial SMA V C, lokasi di Jl. Belitung).
Penomoran sekolah tersebut bukanlah berdasarkan tahun pendirian melainkan berdasarkan penjurusan A/B/C. Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Bandung yang semula SMA 3A diberi nomor "I", SMA 2 B tetap diberi nomor "II", SMA B diberi nomor "III" karena nomor "I" sudah diberikan kepada SMA Negeri IA, demikian juga SMA C yang secara alfabet mendapat nomor urut "V".
Beberapa waktu kemudian terjadi perubahan nomenklatur lagi, penjurusan SMA dihapuskan, setiap SMA membuka semua bagian baik A (Budaya dan Sastra/Sejarah), B (Ilmu Pasti/Ilmu Alam), C (Ilmu Sosial). SMA Negeri III B menjadi SMA Negeri III.
  • Tahun 1966: SMA Negeri II pindah ke Jalan Cihampelas (menempati bekas sekolah Cina) dan SMA Negeri VI C (kelak menjadi SMA Negeri 9 Bandung) pindah ke Jalan Pasir Kaliki (menempati bekas sekolah Cina). SMA Negeri III "pindah" menjadi kelas pagi di Jl. Belitung bersama SMA Negeri V.
Pada bagian lain SMA Negeri I dan SMA Negeri IV yang sebelumnya menumpang di Jl. Sumatera/Jl. Jawa mendapat lokasi baru. SMA Negeri IV pindah ke Jl. Gardujati No.20 (menempati bekas SD Chung Hwi), SMA Negeri I pindah ke Jl. Ir. H. Juanda.
  • Tahun 1966: Kantor Inspeksi Daerah SMA Departemen P dan K Jawa Barat memutuskan SMA VI C menjadi dua yaitu SMA Negeri VI Jalan Pasirkaliki dipimpin oleh M. Sabarani dan SMA VI Jalan Belitung 8 dipimpin oleh Drs, Ahmad Hamid.
  • Tahun 1969: SMA Negeri VI Jl Belitung 8 diganti menjadi SMA Negeri 8/ 22 ; delapan menunjukan jalan Belitung no 8 sedangkan 22 menunjukan nomor register sekolah.
  • Tahun 1975: Pada tanggal 10 Oktober 1975 berdasarkan SK kanwil P dan K No.2553/A/1975 SMA Negeri 8/22 diganti menjadi SMA Negeri IX Bandung . Selanjutnya pada tanggal 9 Desember 1975 dibentuk Koperasi Mekar Sembilan (KMS).
  • Tahun 1984: SMA Negeri IX yang berlokasi di Jalan Belitung pindah ke Jalan Suparmin No 1 A.
  • Tahun 1984 hingga sekarang: Berfungsi sebagai gedung SMAN 3 Bandung dan SMAN 5 Bandung.

Akreditasi sunting

  • Nilai akreditasi: 97[5]
  • Peringkat akreditasi: A
  • Tanggal penetapan: 4 Desember 2018

Fasilitas sunting

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 3 Bandung untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:

Ekstrakurikuler sunting

SMA Negeri 3 Bandung memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya,

  • Aktivis Lingkungan Tiga (ALGA)
  • Badminton Club 3 (BC 3)
  • Band 3
  • Belitung Muda 3 (BM 3)
  • Dewan Keluarga Masjid Al-Furqan
  • Jelema Potret Tiloe (JEPRET!)
  • Kelompok Vokal 3 (KV3)
  • Keluarga Paduan Angklung 3 (KPA 3)
  • Lingkung Seni Sunda (LSS)
  • Majalah 3 (M3)
  • Musik Klasik 3 (MK 3)
  • Movie Production 3 (MP3)
  • Nihongo Kurabu 3 (NK 3)
  • Organisasi Manajemen dan Kewirausahaan 3 (OMK 3)
  • Palang Merah Remaja 3
  • Pelayanan Siswa Kristen 3 (LISTEN 3)
  • Perhimpunan Penjelajah Alam Jamadagni
  • Pramuka SMAN 3 Bandung
  • Sanggar Seni Rupa 3 (SSR 3)
  • Satuan Pengibar Bendera 3 (SPARA 3)
  • Softball SMAN 3 Bandung (FOSTER)
  • Student English Forum 3 (SEF 3)
  • Suara Pelajar Debat 3 (SPeD 3)
  • The Incredible Ice Skating 3 (TIIS 3)
  • Tiloe's Theatre (TST)
  • Tim Riset, Olimpiade, dan Teknologi 3 (Trilogi 3)
  • Unit Bola Basket 3 (UBBAS 3)

Alumni Ternama sunting

Filial sunting

Salah satu sekolah filial SMA Negeri 3 Bandung adalah SMA Negeri 1 Cicalengka di Kabupaten Bandung.[7]

Catatan Kaki sunting

  1. ^ Disebut SMA C tanpa diikuti nomor karena saat itu hanya ada satu SMA C.

Referensi sunting

  1. ^ a b Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. "Data Pokok SMA Negeri 3 Bandung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-14. Diakses tanggal 14 Juli 2021. 
  2. ^ IKA SMA 3 Bandung. "Situs Resmi IKA SMA 3 Bandung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-14. Diakses tanggal 14 Juli 2021. 
  3. ^ Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. "Pencarian Data Pokok Pendidikan Jenjang SMA Prov. Jawa Barat, Kota Bandung, Kec. Sumur Bandung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-14. Diakses tanggal 14 Juli 2021. 
  4. ^ Bertsch, A. P. (1977). Hoogere Burgerschool Semarang: 1 November 1877-1977. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2013-06-18. 
  5. ^ Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. "Akreditasi SMAN 3 Bandung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-22. Diakses tanggal 14 Juli 2021. 
  6. ^ International Astronomy Olympiad. "IX International Astronomy Olympiad" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 27 Juli 2021. 
  7. ^ SMAN 1 Cicalengka. "Sejarah dan Kondisi Singkat SMAN 1 Cicalengka". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-27. Diakses tanggal 27 Juli 2021. 

Pranala luar sunting

Galeri sunting