Portal:Maluku/Artikel pilihan

Artikel pilihan

Kegunaan

sunting

Tata letak untuk subhalaman dari halaman ini ada di Portal:Maluku/Artikel pilihan/Tata letak.

  1. Silakan menambah artikel pilihan baru ke subhalaman yang tersedia.
  2. Mutakhirkan "max=" sesuai dengan jumlahnya yang baru untuk templat komponen portal acak di halaman utama.

Daftar artikel pilian

sunting

Portal:Maluku/Artikel pilihan/1

Prajurit TNI mengungsikan pengunsi konflik.
Konflik sektarian Maluku adalah sebuah konflik politik yang melibatkan agama yang terjadi pada 1999 hingga penandatanganan Piagam Malino II tanggal 13 Februari 2002. Konflik ini disebabkan oleh ketidakstabilan politik Indonesia setelah jatuhnya Soeharto dan Krisis Ekonomi Asia 1997. Rencana pemekaran Provinsi Maluku Utara yang salah satunya disebabkan oleh keagamaan turut serta memperuncing permasalahan yang ada. Karenanya, perseteruan terjadi antara umat Kristen dan Islam, dimulai pada Januari 1999.

Portal:Maluku/Artikel pilihan/2 Universitas Pattimura atau Unpatti adalah sebuah universitas yang terletak di Poka, Teluk Ambon, Ambon, Ambon. Mula-mula dibuka sebagai Yayasan Perguruan Tinggi Maluku Irian Barat pada 1995, Unpatti mendapatkan status universitasnya pada 1963 sesuai dengan keputusan Presiden Soekarno. Kini, Unpatti menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Maluku. Unpatti terdiri dari sembilan fakultas dan empat belas program studi pascasarjana. Unpatti menjadi tempat dari beberapa program studi langka di Indonesia seperti bahasa Jerman juga program studi khas seperti manajemen sumber daya kelautan dan pulau-pulau kecil serta minat studi biologi laut dan perikanan.


Portal:Maluku/Artikel pilihan/3

Pembagian kursi DPRD Maluku periode 2019–2024.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku atau DPRD Maluku adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi Maluku. DPRD Maluku beranggotakan 45 orang yang dipilih langsung melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Maluku terdiri dari seorang ketua dan tiga wakil ketua yang berasal dari partai politik peraih jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Maluku yang sedang menjabat saat ini dipili melalui pemilihan umum yang dilaksanakan pada tahun 2019. Anggota DPRD Maluku periode 2019–2024 terdiri dari 12 partai politik dengan PDI Perjuangan sebagai peraih kursi terbanyak, kemudian disusul oleh Golkar dan Gerindra.

Portal:Maluku/Artikel pilihan/4 Komunikasi di Maluku kurang memadai. Meskipun demikian, usaha pengembangan oleh pemerintah seperti Palapa Ring telah mengangkat kecepatan internet rata-rata Maluku di atas rata-rata negara, bahkan Jawa dan Jakarta yang memiliki infrastruktur komunikasi termaju, dengan Ambon sebagai kota dengan kecepatan internet tercepat ketiga di Indonesia setelah Sorong dan Gorontalo. Meskipun demikian, internet belum merata dengan Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya, dan Kepulauan Aru baru dapat mengakses internet cepat pada 2019, juga mengikuti Palapa Ring.


Portal:Maluku/Artikel pilihan/5

GPM Silo di depan Tugu Trikora, Ambon.
Gereja Protestan Maluku atau GPM adalah salah satu gereja di Indonesia yang beraliran Protestan Calvinis. GPM berdiri di Ambon, Maluku pada tanggal 6 September 1935. GPM didirikan dari Gereja Protestan Indonesia atau Indische Kerk sebagai bentuk kemandirian gereja. GPM melayani Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Portal:Maluku/Artikel pilihan/6

Ambon sekitar tahun 1725.
Ambon adalah sebuah kegubernuran dari Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), terdiri dari Pulau Ambon dan sepuluh pulau-pulau sekitarnya. Steven van der Hagen merebut Benteng Victoria pada 22 Februari 1605 dari Portugis atas nama voc. Sampai tahun 1619, Ambon berfungsi sebagai ibu kota penguasaan Belanda di Asia Timur. Pada tahun tersebut, Batavia dijadikan sebagai

Portal:Maluku/Artikel pilihan/7 Kerajaan Tanah Hitu adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Ambon, Maluku. Kerajaan ini memiliki masa kejayaan antara 1470–1682 dengan raja pertama yang bergelar Upu Hatta. Kerajaan Tanah Hitu pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan memainkan peran yang sangat penting di Maluku, di samping melahirkan intelektual dan para pahlawan pada zamannya. Kerajaan ini pun tercatat sempat berhubungan dengan Portugis.