Portal:Indonesia
Budaya (k) | Filsafat (k) | Geografi (k) | Ilmu (k) | Indonesia (k) | Masyarakat (k) | Matematika (k) | Sejarah (k) | Seni (k) | Teknologi (k) | Tokoh (k) |

Indonesia (pengucapan bahasa Indonesia: [in.ˈdo.nɛ.sja]), dikenal dengan nama resmi Republik Indonesia atau lebih lengkapnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Oseania, sehingga dikenal sebagai negara lintas benua, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah sebesar 1.910.931 km², serta negara dengan pulau terbanyak ke-6 di dunia, dengan jumlah 17.504 pulau. Nama alternatif yang dipakai untuk kepulauan Indonesia disebut Nusantara. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan penduduk mencapai 274.790.244 jiwa pada tahun 2022, serta negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, dengan penganut lebih dari 238,875,159 jiwa atau sekitar 86,9%. Indonesia adalah negara multiras, multietnis, dan multikultural di dunia, seperti halnya Amerika Serikat.
Indonesia berbatasan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara dan Oseania. Indonesia berbatasan di wilayah darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan dan Sebatik, dengan Papua Nugini di Pulau Papua, dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara yang hanya berbatasan laut dengan Indonesia adalah Singapura, Filipina, Australia, Thailand, Vietnam, Palau dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar, India.
Indonesia adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik berdasarkan konstitusi yang sah, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Berdasarkan UUD 1945 pula, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Presiden dicalonkan lalu dipilih dalam pemilihan umum. (Artikel selengkapnya...)

Haji Abdoel Moeis Hassan (2 Juni 1924 – 21 November 2005) adalah seorang tokoh pemuda pergerakan kebangsaan di Samarinda pada masa 1940–1945 dan pemimpin perjuangan diplomasi politik untuk kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Kalimantan Timur pada masa 1945–1949. Sejak remaja, ia mengikuti aktivitas pergerakan kebangsaan di Samarinda dan belajar masalah politik pada A.M. Sangadji. Pada tahun 1940, ia mendirikan Roekoen Pemoeda Indonesia (Roepindo) dan menjadi ketuanya. Bersama A.M. Sangadji, ia mendirikan lembaga pendidikan bernama Balai Pengadjaran dan Pendidikan Ra'jat pada tahun 1942. Ia bergabung dalam Panitia Persiapan Penyambutan Kemerdekaan Republik Indonesia (P3KRI) untuk mewujudkan Proklamasi Negara Indonesia di Samarinda tahun 1945 dan mendirikan Ikatan Nasional Indonesia (INI) Cabang Samarinda yang bertujuan menentang pendudukan Belanda di Samarinda setahun setelahnya. Tahun 1947 ia menjadi ketua Front Nasional sebagai koalisi organisasi yang mendukung RI dan menentang federasi yang dibentuk Belanda. (Artikel selengkapnya...)

- "... bahwa di negara bagian Alaska, Amerika Serikat terdapat kota yang bernama Deadhorse, sementara di Kota Ambon, Indonesia, terdapat wilayah yang dinamai Kudamati?"
- "... bahwa Stasiun Nagreg di Jawa Barat merupakan stasiun kereta api tertinggi di Indonesia yang masih beroperasi? Tinggi stasiun ini adalah 848 meter di atas permukaan laut."
- " ... bahwa hampir semua Presiden Indonesia lahir di Pulau Jawa, kecuali B. J. Habibie?"
- "... bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang pernah keluar dari keanggotaan PBB untuk kemudian masuk lagi?"
- "... bahwa tiga dari tujuh Presiden Indonesia dilahirkan di Provinsi Jawa Timur?"
- "... bahwa Kalimantan pada asalnya merujuk kepada keseluruhan Pulau Borneo, dan bukan wilayah Indonesia kini saja?"
- "... bahwa Pulau Sakala merupakan wilayah paling timur dari Provinsi Jawa Timur, dan bahkan lebih timur dibanding ujung timur Provinsi Bali dan Kota Mataram?"
- "...bahwa Jakarta sudah tujuh kali berganti nama, yaitu Sunda Kelapa - Jayakarta - Batavia - Betawi - Jacatra - Jayakarta - Jakarta?"
- "... bahwa sepertiga presiden Indonesia mempunyai gelar doktor akademik? Keduanya adalah BJ Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono, sementara itu, dari 43 orang presiden AS hanya Woodrow Wilson yang mempunyai gelar doktor akademik."
Pilih [►] untuk melihat subkategori