Māgha Pūjā merupakan salah satu hari raya terpenting bagi para penganut agama Buddha. Hari raya ini dirayakan pada saat bulan purnama di tiap bulan ketiga kalender Buddha.[1] Hari raya ini dirayakan untuk mengenang suatu peristiwa ketika sang Buddha bertemu dengan 1250 murid pertamanya dan karena untuk mengenang peristiwa tersebut hari raya ini juga disebut sebagai hari raya Sangha. Pada hari ini, umat Buddha biasanya pergi ke vihara untuk berbuat kebajikan seperti berderma, bermeditasi, dan mendengarkan dhamma.

Pertemuan antara sang Buddha dengan 1250 muridnya

Etimologi sunting

Kata Māgha berasal dari nama bulan ketiga dalam penanggalan Hindu yang merupakan bulan saat hari raya ini dirayakan.[2] Hari Māgha Pūjā selalu dirayakan tiap hari bulan purnama pada bulan Māgha, tetapi pada saat tahun kabisat, perayaan hari raya ini diundur ketika bulan purnama di bulan keempat penanggalan Buddha.

Latar belakang sunting

Perayaan hari Māgha Pūjā didasari oleh kisah mengenai suatu peristiwa ketika sang Buddha berada dalam sebuah pertemuan dengan 1250 murid yang telah ia tahbiskan secara langsung. Menurut cerita, pertemuan ini terjadi di Rajagaha dan terjadi tepat sepuluh bulan setelah sang Buddha menggapai pencerahan.[3] Selain itu, diceritakan bahwa pertemuan ini terjadi pada saat siang menjelang sore hari dan pertemuan ini memiliki empat ciri (cāturaṅgasannipāta), yakni:

  • Sebanyak 1250 murid menghadiri pertemuan tersebut tanpa adanya perintah sama sekali.[4]
  • Semua murid yang menghadiri pertemuan tersebut adalah arhat.[1]
  • Semua murid yang menghadiri pertemuan tersebut sudah ditahbiskan secara langsung oleh sang Buddha.[5]
  • Pertemuan itu terjadi saat hari bulan purnama di bulan Māgha.[1]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c Irons 2008, hlm. 199.
  2. ^ Pengvipas 2013, hlm. 47.
  3. ^ Melton 2011, hlm. 538, Magha Puja Day.
  4. ^ "Sangha Day". BBC. 7 May 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2018. 
  5. ^ Bhaskar 2009, hlm. 259–60.