Kesultanan Johor
kerajaan di Asia Tenggara
Kesultanan Johor (Melayu: Kesultanan Johor atau کسلطانن جوهر) juga disebut Kesultanan Johor, Johor , Johor-Lingga , atau Johor Empire ) adalah sebuah Kerajaan Melayu Islam yang didirikan oleh putra Sultan Mahmud Shah, Sultan Alauddin Riayat Shah II pada tahun 1528. Johor sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Malaka sebelum Portugis menaklukkan ibu kota Malaka pada tahun 1511. Pada puncak kejayaannya, kesultanan menguasai Johor, dan wilayah yang membentang dari sungai Klang hingga Linggi dan Tanjung Tuan , Muar, Batu Pahat, Singapura, Pulau Tinggi dan pulau-pulau lain di lepas pantai timur Semenanjung Malaya
Kesultanan Johor کسلطانن جوهر | |||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1528–1855 | |||||||||||||||||||
![]() Peta yang menunjukkan pembagian Kesultanan Johor sebelum dan sesudah Perjanjian Inggris-Belanda tahun 1824, dengan Kesultanan Johor pasca-partisi ditampilkan dalam warna ungu paling terang, di ujung Semenanjung Malaya
[1] | |||||||||||||||||||
Ibu kota |
| ||||||||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Melayu | ||||||||||||||||||
Agama | Islam Sunni | ||||||||||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||||||||||
Sultan | |||||||||||||||||||
• 1528–1564 | Alauddin Riayat Shah II | ||||||||||||||||||
• 1835–1855 | Ali Iskandar | ||||||||||||||||||
Bendahara | |||||||||||||||||||
• 1513–1520 | Tun Khoja Ahmad | ||||||||||||||||||
• 1806–1857 | Tun Ali | ||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||
• Didirikan | 1528 | ||||||||||||||||||
• Dibubarkan | 1855 | ||||||||||||||||||
Mata uang | Tin ingot, koin emas dan perak asli | ||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||
Sekarang bagian dari | ![]() ![]() ![]() |
Daftar raja Johor sunting
Berikut daftar raja Johor
Periode | Nama Raja | Catatan dan peristiwa penting | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1528-1564 | Sultan Alauddin Syah* | |||||||||||
1564-1570 | Sultan Muzaffar Syah* | |||||||||||
1570-1597 | Sultan Abdul Jalil Syah* | Serangan Portugis pada 1587 | ||||||||||
1597-1615 | Sultan Alauddin Syah II* | Serangan Portugis tahun 1604, membuat perjanjian dengan VOC tahun 1606 | ||||||||||
1613-1615 | Masa peralihan | Penaklukan Kesultanan Aceh tahun 1613 | ||||||||||
1615-1623 | Sultan Abdullah Ma'ayat Syah | Di bawah pengaruh Kesultanan Aceh | ||||||||||
1623-1673 | Sultan Abdul Jalil Syah II | Melepaskan diri dari Aceh selepas mangkatnya Sultan Iskandar Muda | ||||||||||
1673-1677 | Masa peralihan | Penaklukan Jambi tahun 1673 | ||||||||||
1677-1685 | Sultan Ibrahim Syah | |||||||||||
1685-1699 | Sultan Mahmud Syah | |||||||||||
1699-1718 | Masa peralihan | Klaim Raja Kecil sebagai pewaris sah tahta Johor | ||||||||||
1718-1722 | Raja Kecil | |||||||||||
1722-1728 | Masa peralihan | Pemberontakan Raja Sulaiman, Raja Kecil pindah ke Siak | ||||||||||
1728-1760 | Raja Sulaiman | Bendahara Johor | ||||||||||
1760-1770 | Masa peralihan | Penaklukan Raja Ismail | ||||||||||
1770-1779 | Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah Raja Muhammad Ali |
Raja Siak | ||||||||||
1779-1781 | Raja Ismail | |||||||||||
1781-1791 | Raja Yahya | |||||||||||
1791-1811 | Sultan Sayyid Ali | |||||||||||
1811-1818 | Sultan Sayyid Ibrahim | |||||||||||
1818-1819 | Masa peralihan | Siak melepaskan diri dari Johor, kemudian diperebutkan Inggris di Singapura dan Belanda di Tanjungpinang | ||||||||||
1819-1824 | Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah** Sultan Husain*** |
Johor diklaim oleh 2 raja | ||||||||||
1824-1855 | Masa peralihan | Johor menjadi wilayah jajahan Inggris**** | ||||||||||
1855-1862 | Daeng Ibrahim | Tumenggung Johor***** | ||||||||||
1862-1895 | Sultan Abu Bakar ibni Daeng Ibrahim | |||||||||||
1895-1959 | Sultan Ibrahim ibni Sultan Abu Bakar | Kemerdekaan Malaysia, Johor menjadi bagian dari Malaysia | ||||||||||
1959-1981 | Sultan Ismail ibni Sultan Ibrahim | |||||||||||
1981-2010 | Sultan Iskandar ibni Sultan Ismail | |||||||||||
2010-sekarang | Sultan Ibrahim Ismail ibni Sultan Iskandar | |||||||||||
Catatan: * Berdasarkan Sulalatus Salatin versi Raffles. ** Raja Lingga di bawah perlindungan Belanda. *** Raja Singapura di bawah perlindungan Inggris. **** Pengaruh Perjanjian London tahun 1824. ***** Diangkat oleh Inggris menjadi raja di Johor. |
Catatan kaki sunting
- ^ Turner, Peter; Hugh Finlay (1996). Malaysia, Singapore and Brunei. Lonely Planet. ISBN 978-0-86442-393-1.