Bunguran Barat, Natuna
Bunguran Barat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Sedanau. Kecamatan ini memiliki lahan sagu terbesar di Kabupaten Natuna dengan produksi tahun 2017 sebesar 1 ton. Selain itu, Bunguran Barat juga menjadi sentra perikanan di Kabupaten Natuna dengan berkontribusi 32,93% dari seluruh produksi perikanan laut.[2]
Bunguran Barat | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kepulauan Riau | ||||
Kabupaten | Natuna | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Bukhary, S.STP., MAP. Sejak 27 Januari 2018 | ||||
Populasi | |||||
• Total | 8,018 jiwa (2.017)[1] jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 21.03.05 | ||||
Kode BPS | 2103040 | ||||
Luas | 182,64 km² | ||||
Kepadatan | 44 jiwa/km² (2017)[1] | ||||
Desa/kelurahan | 4 / 1 | ||||
|
Batas Wilayah
suntingUtara | Kecamatan Bunguran Utara |
Selatan | Kecamatan Pulau Tiga |
Barat | Kabupaten Kepulauan Anambas |
Timur | Kecamatan Bunguran Tengah |
Wilayah Pemerintahan
suntingBunguran Barat terbagi atas 1 kelurahan, 4 desa, 4 lingkungan, 6 dusun, 18 RW, dan 53 RT. Desa Binjai merupakan desa terluas, sedangkan Desa Selaut merupakan desa terkecil. Berikut adalah statustik wilayah pemerintahan Kecamatan Bunguran Barat:[1]
Desa/Kelurahan | Luas (km²) |
Jumlah Lingkungan |
Jumlah Dusun |
Jumlah RW |
Jumlah RT |
---|---|---|---|---|---|
Kelurahan Sedanau | 20,58 | 4 | - | 10 | 35 |
Desa Mekar Jaya | 43,99 | - | 2 | 2 | 5 |
Desa Binjai | 66,80 | - | 2 | 2 | 5 |
Desa Pian Tengah | 32,75 | - | 1 | 2 | 4 |
Desa Selaut | 18,52 | - | 1 | 2 | 4 |
Total | 182,64 | 4 | 6 | 18 | 53 |
Penduduk
suntingPada tahun 2017, Bunguran Barat memiliki jumlah penduduk sebesar 8.018 jiwa yang terdiri dari 4.116 laki-laki dan 3.902 perempuan. Kepadatan penduduknya berada diangka 44 jiwa/km². Sebanyak 74,38% penduduknya bertempat tinggal di Kelurahan Sedanau dengan kepadatan 290 jiwa/km². Berikut ini adalah statistik kependudukan Kecamatan Bunguran Barat:[1]
Desa/Kelurahan | Luas (km²) |
Jumlah Penduduk |
Jumlah KK |
Kepadatan Penduduk |
---|---|---|---|---|
Kelurahan Sedanau | 20,58 | 5.964 | 1.683 | 290 |
Desa Mekar Jaya | 43,99 | 514 | 127 | 12 |
Desa Binjai | 66,80 | 695 | 181 | 11 |
Desa Pian Tengah | 32,75 | 497 | 16 | 134 |
Desa Selaut | 18,52 | 348 | 19 | 98 |
Total | 182,64 | 8.018 | 2.223 | 44 |
Pendidikan
suntingBunguran Barat memiliki 3 PAUD, 7 TK, 10 SD/Sederajat, 6 SMP/Sederajat, dan 3 SMA/Sederajat. Berikut adalah statistik kependidikan di Bunguran Barat:[1]
Jenjang Pendidikan | Jumlah Institusi |
Jumlah Guru |
Jumlah Murid/Siswa | |||
---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | Negeri | Swasta | |
PAUD | - | 3 | - | 72 | - | 10 |
TK | 2 | 5 | 70 | 170 | 15 | 22 |
SD | 10 | - | 1.021 | - | 112 | - |
SMP | 2 | 1 | 464 | 35 | 40 | 7 |
MTs | 1 | 2 | 272 | 73 | 21 | 20 |
SMA | 2 | - | 278 | - | 48 | - |
MA | 1 | - | 82 | - | 12 | - |
Kesehatan
suntingBunguran Barat memiliki 1 puskesmas, 4 puskesmas pembantu, 10 posyandu, dan 2 poskesdes. Jumlah tenaga medis yang ada adalah 2 dokter, 11 bidan, 24 perawat, dan 15 dukun bayi. Pada tahun 2017, sebanyak 531 pasangan usia subur menggunakan alat kontrasepsi yang didominasi oleh suntikan sebanyak 416 pasangan.[1]
Agama
suntingSebagian besar penduduk Bunguran Barat beragama Islam. Terdapat 11 masjid, 7 mushola, 3 gereja, dan 1 vihara di Bunguran Barat. Berikut statistik keagamaan di Bunguran Barat:[1]
Agama | Jumlah Penganut |
---|---|
Islam | 7.585 |
Katolik | 52 |
Kristen | 101 |
Hindu | 33 |
Budha | 224 |
Konghucu | 23 |
Perekonomian
suntingDi Bunguran Barat terdapat 5 lembaga keuangan yang terdiri dari 2 bank, 1 asuransi, dan 2 KUD. Selain itu, terdapat pula 7 penginapan, 21 rumah makan, 59 warung, dan 6 bengkel yang sebagian besar berada di ibu kota kecamatan. Pada tahun 2017, terdapat 79 industri rumah tangga dimana 70 buah bergerak dibidang pembuatan makanan/minuman dan 9 buah bergerak dibidang pembuatan kerajinan.[1]
Pertanian
suntingBunguran Barat tidak memiliki lahan sawah. Pada tahun 2017, tercatat lahan pertanian yang ada hanya lahan jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan sayur-mayur. Selain itu, lahan di Bunguran Barat digunakan untuk perkebunan seluas 3.258 Ha. Berikut adalah statistik pertanian di Bunguran Barat:[2]
Nama Komoditas | Luas Lahan (hektare) |
Produksi (ton) |
---|---|---|
Komoditas Umbi-umbian | ||
Jagung | 1,00 | 3,00 |
Ubi Kayu | 11,00 | 10,00 |
Ubi Jalar | 1,50 | - |
Kacang Tanah | 1,00 | - |
Komoditas Sayur-Mayur | ||
Kangkung | 0,60 | 23,00 |
Cabe Rawit | 0,65 | 17,00 |
Ketimun | 0,70 | 20,00 |
Kacang Panjang | 0,40 | 13,00 |
Bayam | 0,90 | 48,00 |
Semangka | 0,10 | - |
Terong | 0,30 | 7,50 |
Komoditas Perkebunan | ||
Karet | 110,00 | 207,00 |
Kelapa | 925,00 | 800,00 |
Cengkeh | 870,00 | 200,00 |
Sagu | 145,00 | 1,00 |
Peternakan
suntingPopulasi sapi pada tahun 2017 sebanyak 439 ekor, sedangkan kambing 144 ekor, ayam kampung 4.275 ekor, ayam pedaging 6.000 ekor, dan itik 145 ekor. Produksi peternakan Bunguran Barat terdiri dari 1.998 kg daging sapi dan 210 kg telur.[2]
Perikanan
suntingBunguran Barat merupakan sentra perikanan di Kabupaten Natuna. Ia menyumbangkan 28.367 ton dari sektor perikanan laut, 116 ton dari sektor budidaya laut, dan 24 ton dari sektor budidaya rumput laut.[2]