Hartarto Sastrosoenarto

politisi Indonesia

Dr. Ir. Hartarto Sastrosoenarto (30 Mei 1932 – 14 Mei 2017) adalah politisi Indonesia yang menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983–1988) dan V (1988–1993) serta Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993–1998) dan Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko Wasbangpan) pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dan Reformasi Pembangunan (1998–1999).[1]

Hartarto Sastrosoenarto
Menteri Negara Koordinator Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia ke-7
Masa jabatan
16 Maret 1998 – 20 Oktober 1999
PresidenSoeharto
B. J. Habibie
Sebelum
Pendahulu
T.B. Silalahi
Sebelum
Menteri Negara Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
ad-interim
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 20 Oktober 1999
PresidenB. J. Habibie
Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Indonesia ke-3
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 16 Maret 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Johannes Leimena (1964)
Pengganti
Tidak ada, jabatan dihapuskan
Sebelum
Menteri Perindustrian Indonesia ke-14
Masa jabatan
19 Maret 1983 – 17 Maret 1993
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
A.R. Soehoed
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1932-05-30)30 Mei 1932
Delanggu, Klaten, Hindia Belanda
Meninggal14 Mei 2017(2017-05-14) (umur 84)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriRaden Hartini Soekardi
HubunganAirlangga Hartarto (anak)
Ravindra Airlangga (cucu)
Anak5, termasuk Airlangga Hartarto
Alma materInstitut Teknologi Bandung
ProfesiPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier sunting

Hartarto telah menjadi seseorang yang menggeluti dunia industri mulai dekade 1960-an. Berawal menjadi Koordinator Teknik Proyek Perluasan Pabrik Kertas Leces, Probolinggo lalu menjadi direkturnya. Pada periode 1964-1965, dia diangkat menjadi Direktur Badan Pimpinan Umum (BPU) Pulp dan Kertas. Selanjutnya, ia menjabat posisi Asisten I Kopel PN Industri Kimia menjadi miliknya. Pada 1968 ia lalu menjadi kepala dnas produksi pada Dirjen Perindustrian Kimia Departemen Perindustrian.

Pada 1973, pria bersuara bariton ini ditarik menjadi direktur pembinaan pada Ditjen Pembinaan Industri Kimia. Dua tahun berikutnya, dia diangkat menjadi Direktur Industri Silikat. Kariernya makin melejit saat jabatan Dirjen Industri Kimia dipegangnya pada 1979 sampai kemudian diangkat jadi Menteri Perindustrian Indonesia pada tahun 1983.[2]

Sebagai menteri, ia sangat menentang ekspor bahan mentah dan mendesak agar Indonesia hanya boleh mengekspor hasil olahan. Hal ini didasarkan dengan pengalaman saat zaman kolonial, VOC memiskinkan Indonesia dengan mengekspor bahan mentah.[3]

Pernikahan sunting

Hartarto menikah dengan Hartini Hartarto yang merupakan putri dari RH. Didi Soekardi Widjaja (pengusaha dan pejuang dari Sukabumi) dan istrinya Iyar Sekarningsih (yang tidak lain merupakan kerabat dekat Laksamana Sukardi dan tokoh Petisi 50 Wachdiat Sukardi (yang pernah menjadi Caleg PDI pada Pemilu 1982))[4]. Saat awal menikah muda Hartini ditinggal Hartarto ke Australia untuk kuliah. Hanya berhubungan melalui surat-menyurat pos. Hartarto menulis surat kepada Hartini setiap minggu.[3] Pernikahan ini dan dikaruniai 5 anak yakni:

Buku Biografi sunting

Ia meluncuran buku biografi yang berjudul Perjalanan Pemikiran dan Karya Hartarto yang ditulis oleh Carmelia Sukmawati. Buku ini bercerita mengenai perjalanan hidup dan kariernya. Diawali dengan perjalanan hidup semasa kecil dan kehidupan berkeluarga, buku ini menjabarkan pengalaman Hartarto selama menjabat sebagai Dirjen Industri Kimia Dasar (1979-1983), Menteri Perindustrian (1983-1993), Menteri Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan (1993-1995), Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (1995-1998), Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Maret – Mei 1998), merangkap Menko Ekuin (1998-1999), serta pencapaiannya dalam meraih gelar Doktor Kehormatan dan berbagai penghargaan lainnya. Pada bagian akhir, penulis menyampaikan pemikiran-pemikiran Hartarto mengenai masa depan bangsa, dan keyakinannya bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan maju pada 2030.[9]

Tanda Kehormatan[10] sunting

Dalam Negeri sunting

Luar Negeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Biodata Hartarto Sastrosoenarto di kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-10. Diakses tanggal 2015-08-26. 
  2. ^ "Bisnis Anak Menko Hartarto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2015-08-26. 
  3. ^ a b "Hartarto 80 Tahun; Konsisten Menolak Ekspor Bahan Baku". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-28. Diakses tanggal 2015-08-26. 
  4. ^ "R. Didi Sukardi Widjaja - PNI (Partai Nasional Indonesia) - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-23. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  5. ^ Liputan6.com (2004-04-17). "Komisaris Independen SCTV Gunadharma Hartarto Wafat". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-17. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  6. ^ Administrator (1988-07-09). "Pernikahan indira hartarto". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-18. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  7. ^ "PT Gajah Tunggal Tbk". www.gt-tires.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-06. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  8. ^ "Profil Direksi | Polychem Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  9. ^ "Ringkasan Buku Perjalanan Pemikiran dan Karya Hartarto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-03. Diakses tanggal 2015-08-26. 
  10. ^ Hartarto Sastrosoenarto, Hikmat Hardono, Hasannudin M. Kholil, Rahmi Yunita, Indonesia (2006). Industrialisasi serta pembangunan sektor pertanian dan jasa menuju visi Indonesia 2030. Indonesia: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 323. 
  11. ^ "Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-07-29. Diakses tanggal 12 Agustus 2021. 
  12. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 4 Oktober 2021. 
  13. ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 February 2019. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
T.B. Silalahi
Menteri Negara Koordinator Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia
1998–1999
Diteruskan oleh:
Freddy Numberi
Didahului oleh:
Ginandjar Kartasasmita
Menteri Negara Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
ad-interim

1999
Diteruskan oleh:
Kwik Kian Gie
Didahului oleh:
Johannes Leimena
Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Indonesia
1993–1998
Diteruskan oleh:
Tidak Ada
Didahului oleh:
A.R. Soehoed
Menteri Perindustrian Indonesia
1983–1993
Diteruskan oleh:
Tungki Ariwibowo