Wehrmacht

Angkatan bersenjata Jerman dari tahun 1935 hingga 1945

Wehrmacht adalah nama angkatan bersenjata Jerman Nazi sejak tahun 1935 sampai 1945. Selama Perang Dunia II, Wehrmacht terdiri dari Heer (Angkatan Darat), Kriegsmarine (Angkatan Laut), dan Luftwaffe (Angkatan Udara).

Wehrmacht
Reichskriegsflagge, bendera perang dan bendera angkatan laut Wehrmacht (versi 1938–1945)
Lambang Wehrmacht, Balkenkreuz, berupa salah satu varian Salib Besi yang terlihat dalam berbagai proporsi
SloganGott mit uns
(Tuhan beserta kita)
Didirikan16 Maret 1935 (1935-03-16)
Dibubarkan20 Desember 1945 (1945-00-20)[3]
Angkatan Heer
Kriegsmarine
Luftwaffe
Markas besarMaybach II, Wünsdorf
Kepemimpinan
Panglima Tertinggi Adolf Hitler (pertama)
Karl Dönitz (terakhir)
Komandan Utama Werner von Blomberg (pertama)
Adolf Hitler (terakhir)
Menteri Reichswehr Werner von Blomberg
Oberkommando der Wehrmacht (OKW) Wilhelm Keitel
Kekuatan personel
Usia penerimaan18–45
Wajib militer1–2 tahun; layanan wajib
Penambahan
usia militer/tahun
700.000 (1935)
Personel aktif18.000.000 (total yang berdinas)
Belanja
Anggaran19 miliar ℛℳ (1939) (85 miliar kurs 2021)
89 miliar ℛℳ (1944) (359 miliar kurs 2021)
Persentase terhadap PDB25% (1939)
75% (1944)
Industri
Pemasok asingKerajaan Hungaria
Republik Spanyol
Swiss
Impor/tahun245 juta ℛℳ (1939) (€1.090 juta kurs 2021)
Artikel terkait
Operasi militerSejarah Militer Jerman

Asal dan penggunaan istilah Wehrmacht sunting

Istilah"Wehrmacht " berasal dari kata majemuk Jerman: wehren, "untuk membela" dan Macht , "kekuatan" dan secara harfiah berarti "Untuk membela kekuatan". setelah bangkitnya NSDAP, istilah Wehrmacht mulai digunakan dalam arti umum untuk menyebutkan angkatan bersenjata dari bangsa manapun, yang difungsikan sebagai "pertahanan tanah air". Contohnya, istilah Britische Wehrmacht berarti menunjuk kepada angkatan bersenjata Britania Raya.

Pasal 47 dari Undang-undang Dasar Republik Weimar tahun 1919 menyatakan "Reichspräsident memegang kekuasaan tertinggi semua angkatan bersenjata Reich". Untuk memberi ciri khas, istilah Reichswehr digunakan untuk menyebut angkatan bersenjata Jerman.

Pada tahun 1935, atau pada saat Kaum Nazi bangkit, Reichswehr kemudian diganti menjadi Wehrmacht. Maka, istilah Wehrmacht secara tak resmi digunakan untuk merujuk kepada angkatan bersenjata Jerman selama masa Reich ke-3 dan Perang Dunia II.

Struktur komando sunting

 
Struktur Wehrmacht antara tahun 1939–1945

Secara hukum, Panglima tertinggi Wehrmacht adalah Adolf Hitler dalam kapasitasnya sebagai Presiden Jerman, jabatannya pun diperoleh Hitler setelah kematian Presiden Paul von Hindenburg pada Agustus 1934. Dengan mendirikan Wehrmacht pada tahun 1935, Hitler menunjuk dirinya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Wehrmacht, ia mempertahankan posisinya sebagai Presiden atau Kanselir sampai bunuh diri pada tanggal 30 April 1945. Gelar Panglima Tertinggi diberikan kepada Menteri Reichswehr, yaitu Werner von Blomberg yang secara bersamaan berganti nama menjadi Menteri Perang Reich. Setelah Blomberg-Fritsch Affair, Blomberg mengundurkan diri dan Hitler menghapuskan sistem Kementerian Perang pada Wehrmacht. Sebagai pengganti kementerian, Komando Tinggi Wehrmacht, yakni Oberkommando der Wehrmacht (OKW), di bawah Field Marshal Wilhelm Keitel, ditempatkan sebagai pengganti Kementerian Perang.

Di bawah kekuasaan OKW, ada tiga cabang dalam OKW: Oberkommando des Heeres (OKH), Oberkommando der Marine (OKM), dan Oberkommando der Luftwaffe (OKL). OKW dimaksudkan untuk berfungsi sebagai komando bersama dan mengoordinasikan semua kegiatan militer, dan Hitler sebagai atasannya. Meskipun banyak perwira senior seperti von Manstein, OKW telah mengadvokasi untuk Komando Bersama tri-layanan nyata, atau penunjukan Kepala Staf Gabungan tunggal, Hitler menolak. Bahkan setelah kekalahan besarnya di Stalingrad, Hitler sudah menolak, ia menyatakan bahwa Göring sebagai Reichsmarschall dan wakil Hitler, tidak akan diperintah oleh orang lain atau melihat dirinya setara dengan komandan militer Wehrmacht layanan lainnya. Namun, alasan yang lebih mungkin adalah Hitler khawatir itu akan merusak citranya tentang "sentuhan Midas" mengenai strategi militer.

Dengan mendirikan OKW, Hitler memperkuat kendalinya atas Wehrmacht. Menampilkan pengekangan di awal perang, Hitler juga menjadi semakin terlibat dalam operasi militer yang dilakukan oleh Jerman.

Selain itu, ada kekompakan yang jelas antara ketiga Komando Tinggi dan OKW, karena jenderal senior tidak menyadari kebutuhan, kemampuan, dan keterbatasan cabang-cabang lainnya. Dengan Hitler menjabat sebagai Panglima Tertinggi, perintah cabang sering dipaksa untuk memperebutkan pengaruh dengan Hitler. Namun, pengaruh dengan Hitler tidak hanya datang dari pangkat dan prestasi, tetapi juga yang dianggap Hitler sebagai loyal, yang mengarah ke persaingan antar-layanan, bukan kohesi antara penasihat militernya.

Korban sunting

Menurut perkiraan, 6.000.000 tentara terluka selama perang, sementara lebih dari 11.000.000 tentara menjadi tahanan perang. Secara keseluruhan, sekitar 5.318.000 tentara dari Jerman dan negara-negara lain berperang untuk angkatan bersenjata Jerman, termasuk personil Waffen-SS, Volkssturm, dan kolaborator asing diperkirakan tewas dalam perang, atau meninggal karena luka, dan juga meninggal dalam tahanan oleh sekutu atau hilang dalam Perang dunia II. Termasuk juga dalam jumlah ini adalah 215.000 warga sipil Soviet yang dipaksa masuk militer oleh Jerman.

Kejahatan perang sunting

 
Pasukan Wehrmacht yang sedang mengantar warga sipil untuk dieksekusi.
 
Tentara-tentara Wehrmacht yang mengeksekusi tawanan perang Sekutu di Serbia pada tanggal 20 Agustus, 1941.

Selama Perang Dunia Kedua dari awal hingga akhir, Angkatan bersenjata Jerman (Wehrmacht) telah banyak melakukan kejahatan perang. Dari semua kejahatan yang ada, Holokaus menjadi yang paling terkenal, terkait dengan pembantaian yang membunuh lebih dari 6 juta orang. Selain itu, Wehrmacht melakukan kejahatan perang dengan menginvasi negara-negara lain. Seperti Prancis (Tahun 1940), Uni Soviet (1941) serta Afrika Utara (1941/1942). Jerman pula melakukan kejahatan perang dengan menginvasi Uni Soviet pada 1941 berjumlah sekitar 3 juta tentara Jerman yang ikut melakukan kejahatan perang (seperti melakukan penembakan warga sipil di Uni Soviet) selama invasi berlangsung.

Hal-hal yang dilakukan tersebut terkait dengan kepemimpinan Adolf Hitler dan propaganda Nazi yang sangat membenci Komunisme dan Yahudi (termasuk Bolshevik Yahudi) serta etnik Mongolia (maupun etnik-etnik di Asia). Hal yang membuat Hitler membenci Komunis adalah Perang Saudara Rusia di mana keluarganya termasuk kaum Menshevik yang telah mengalami kekalahan dalam perang tersebut dalam mengalahkan pihak Komunis (Bolshevik). Kebencian Hitler pada Yahudi adalah dengan dugaan bahwa Orang Yahudi ingin menguasai dunia.

Pasca Perang Dunia II sunting

Setelah Nazi Jerman menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945, Jerman dilarang memiliki angkatan bersenjata. Terbelahnya Jerman pada masa Perang Dingin memicu pembentukan angkatan militer di Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur).

Militer Jerman Barat terbentuk pada tanggal 5 Mei 1955 dengan nama Bundeswehr yang berarti "Angkatan Pertahanan Federal". Sementara militer Jerman Timur dibentuk pada 1 Maret 1956 dengan nama "Tentara Rakyat Nasional" (Nationale Volksarmee). Kedua angkatan bersenjata ini mempekerjakan banyak bekas personel Wehrmacht, khususnya pada tahun-tahun pembentukannya.[4]

Catatan sunting

  • Adalah tidak tepat jika menyamakan Wehrmacht hanya dengan angkatan darat (Heer). Kendaraan Wehrmacht yang digunakan oleh Heer, Luftwaffe, atau Kriegsmarine masing-masing memiliki plat nomor WH, WL, WM.


Referensi sunting

  1. ^ "Enactments and Approved Papers of the Control Council and Coordinating Committee Germany For Year 1945" (PDF). Diakses tanggal 2015-01-26. 
  2. ^ "Enactments and Approved Papers of the Control Council and Coordinating Committee Germany For Year 1945" (PDF). Diakses tanggal 2015-01-26. 
  3. ^ Official dissolution of the Wehrmacht began with the German Instrument of Surrender of 1102 - 1815. Reasserted in Proclamation No. 2 of the Allied Control Council on 20 September 1945 the dissolution was officially declared by Law No. 34 of 20 August 1946.[1][2]
  4. ^ "The Bundeswehr's troubled traditions – DW – 05/16/2017". dw.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-29.