Yusuf

karakter Alkitabiah, putra Yakub
(Dialihkan dari Tulang-tulang Yusuf)

Yusuf (bahasa Ibrani: יוֹסֵף, Modern Yosef, Tiberias Yôsēp̄ ; Arab: يوسف, Yūsuf ; Inggris: Joseph[1]) adalah putra pertama Yakub dari istrinya, Rahel. Yusuf adalah putra ke-11 Yakub.

Infobox orangYusuf

Nama dalam bahasa asli(he) יוסף
Biografi
Kelahiran1915 SM ↔ 1562 SM
Haran (tempat dalam Alkitab)
Kematian1805 SM ↔ 1452 SM (109/110 tahun)
Mesir Kuno
Tempat pemakamanMakam Yusuf Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Gua Makhpela Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Nabi Yudaisme, Islam
Wazir (Mesir Kuno)
Data pribadi
Kelompok etnikBani Israil
Agamatanpa nilai
Kegiatan
Pekerjaandream interpreter (en), pegawai negeri sipil
Tanggal perayaan4 September
Keluarga
Pasangan nikahAsnat
AnakManasye, Efraim
Orang tuaYakub Rahel
SaudaraDina, Naftali, Simeon, Lewi, Yehuda, Benyamin, Dan bin Yakub, Zebulon, Isakhar, Gad, Asyer dan Ruben

Nama sunting

Alkitab memberikan 2 penjelasan mengenai nama Yusuf :

  1. Menurut akar kata asaf /'sp/, berarti "menghapuskan":[2][3] "Allah telah menghapuskan aibku." (Kejadian 30:23)
  2. Menurut akar kata /ysp/, berarti "menambah":[2] "Mudah-mudahan TUHAN menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku."

Sejarah hidup sunting

Berdasarkan perhitungan waktu usia Yusuf dan Yakub sewaktu di Mesir, dapat dihitung bahwa Yakub berusia usia 91 tahun ketika Yusuf lahir, sehingga cocok dengan alasan mengapa Yakub lebih menyayangi Yusuf di pasal 37:[4]

Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.[5]

Masa muda sunting

dari Kejadian 37; Kejadian 39–50:

  • Yakub sangat menyayangi Yusuf, lebih dari saudara-saudaranya yang lain, karena Yusuf lahir dari Rahel, istri kesayangannya. Yakub membuat jubah berwarna warni khusus untuk Yusuf.
  • Sejak kecil Yusuf dapat menafsirkan mimpi. Ia menceritakan 2 mimpinya, di mana dua-duanya menggambarkan saudara-saudaranya, bahkan ayah dan ibunya akan bersujud menyembahnya.
  • Kedua hal di atas menyebabkan saudara-saudaranya dari ibu-ibu lain menjadi iri hati dan benci kepada Yusuf.
  • Ketika berusia 17 tahun, Yusuf disuruh Yakub mencari saudara-saudaranya yang menggembalakan domba di kota lain. Ketika itulah Yusuf ditangkap oleh saudara-saudaranya dan hendak dibunuh. Ruben, kakak sulung, mencegah, sehingga mereka akhirnya hanya membuang Yusuf ke dalam sumur kering. Ruben berniat diam-diam ingin melepaskan Yusuf.
  • Sewaktu Ruben tidak berada di dekat sana, atas usulan Yehuda saudara-saudara yang lain menjual Yusuf kepada pedagang Midian dan Ismael yang lewat di situ dalam perjalanan ke Mesir.[6]
  • Di Mesir, Yusuf dijual menjadi budak pegawai istana, Potifar. Di sana dia bekerja sangat baik, sehingga dipercayai penuh oleh majikannya. Namun, karena Yusuf tidak mau menerima rayuan istri Potifar untuk tidur bersamanya, istri Potifar memfitnah Yusuf hendak menganiayanya. Akibatnya Yusuf dimasukkan ke dalam penjara.[7]

Mimpi kepala juru minuman dan juru roti Firaun sunting

  • Di dalam penjara, Yusuf berkelakuan sangat baik, sehingga dipercayai penuh oleh kepala penjara untuk mengurus narapidana yang lain.[8]

Ketika Yusuf berusia kira-kira 28 tahun, Firaun Mesir menahan kepala juru minuman dan kepala juru roti dalam rumah kepala pengawal raja, dalam penjara tempat Yusuf dikurung, dengan tuduhan melakukan kesalahan berat. Kepala pengawal raja menempatkan Yusuf bersama-sama dengan mereka untuk melayani mereka. Demikianlah mereka ditahan beberapa waktu lamanya. Pada suatu kali bermimpilah mereka keduanya—baik juru minuman maupun juru roti raja Mesir, yang ditahan dalam penjara itu—masing-masing ada mimpinya, pada satu malam juga, dan mimpi masing-masing itu ada artinya sendiri. Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati. Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dengan dia dalam rumah tuannya itu: "Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?" Jawab mereka kepadanya: "Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya." Lalu kata Yusuf kepada mereka: "Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku."[9] Setelah diceritakan, Yusuf memberitahu arti mimpi itu, di mana dalam 3 hari Firaun akan mengembalikan kepala juru minuman ke dalam pangkat yang dahulu dan melayani Firaun kembali, sedangkan dalam 3 hari yang sama kepala juru roti akan dihukum mati, digantung pada sebuah tiang.[10] Terjadilah pada hari ketiga, hari kelahiran Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya. Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti itu di tengah-tengah para pegawainya: kepala juru minuman itu dikembalikannya ke dalam jabatannya, sehingga ia menyampaikan pula piala ke tangan Firaun; tetapi kepala juru roti itu digantungnya, seperti yang ditakbirkan Yusuf kepada mereka.[11] Sebelumnya Yusuf berpesan kepada kepala juru minuman raja:

"Ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sinipun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."[12]

Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya sampai 2 tahun lamanya.[13][14]

Mimpi Firaun sunting

Dua tahun kemudian, Firaun bermimpi sampai dua kali dengan mimpi yang berbeda. Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.[15] Juru minuman teringat kepada Yusuf (disebutnya "seorang muda Ibrani, hamba kepala pengawal istana") dan menyampaikan kemampuannya menafsirkan mmimpi kepada Firaun.[16] Yusuf lalu dibawa ke hadapan Firaun. Mimpi yang terdiri dari dua bagian itu seluruhnya dicatat dua kali, kemungkinan yang pertama itu disampaikan kepada Yusuf terlebih dahulu, baik oleh juru minuman maupun pembawa berita ke penjara, sebelum Yusuf mendengar langsung untuk kedua kalinya dari Firaun sendiri, Demikianlah kedua mimpi Firaun:

  1. Firaun berdiri di tepi sungai Nil. Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput yang di tepi sungai itu. Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu. Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun.[17]
  2. Setelah itu tertidur pulalah Firaun dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik. Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur. Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi![18]

Setelah Firaun menyuruh memanggil Yusuf, segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya." Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun 3 ." Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf:[19]

  1. "Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil; lalu tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang gemuk badannya dan indah bentuknya, dan makan rumput yang di tepi sungai itu. Tetapi kemudian tampaklah juga keluar tujuh ekor lembu yang lain, kulit pemalut tulang, sangat buruk bangunnya dan kurus badannya; tidak pernah kulihat yang seburuk itu di seluruh tanah Mesir. Lembu yang kurus dan buruk itu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang mula-mula. Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya: bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. Lalu terjagalah aku.
  2. Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik. Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur. Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi. Telah kuceritakan hal ini kepada semua ahli, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat menerangkannya kepadaku."[20]

Penafsiran dan nasihat Yusuf sunting

Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. Ketujuh ekor lembu yang baik itu ialah tujuh tahun, dan ketujuh bulir gandum yang baik itu ialah tujuh tahun juga; kedua mimpi itu sama. Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan. Inilah maksud perkataanku, ketika aku berkata kepada tuanku Firaun: Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini. Sesudah itu akan tidak kelihatan lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri ini karena kelaparan itu, sebab sangat hebatnya kelaparan itu. Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya. Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."[21]

Yusuf ditinggikan sunting

Firaun melihat kebijaksanaan Yusuf, lalu menjadikannya Perdana Menteri, orang nomor dua seluruh Mesir. Ketika itu Yusuf berusia 30 tahun.

  • Yusuf diberi nama baru: Zafnat-Paaneah
  • Kepada Yusuf diberikan Asnat, putri imam agung di Potifera (atau On) menjadi isterinya, yang kemudian melahirkan dua putra: Manasye dan Efraim.[22]
  • Yusuf mengatur penyimpanan makanan, sehingga ketika kekurangan yang hebat terjadi di seluruh Timur Tengah, di Mesir ada kelimpahan makanan, sampai orang-orang dari negara lain ikut membeli.
  • Yakub menyuruh 10 saudara Yusuf untuk ke Mesir membeli makanan. Hanya Benyamin yang tidak ikut. Yusuf mengenali saudara-saudaranya, tetapi mereka tidak mengenali Yusuf. Yusuf menyuruh menahan mereka 3 hari dengan tuduhan mata-mata. Untuk membuktikan kebenaran informasi mereka, Yusuf meminta agar mereka membawa adik bungsu, Benyamin, menghadap Yusuf. Sementara mereka pulang, Simeon ditahan di Mesir.[23]
  • Begitu hebatnya bencana kekurangan itu, sehingga anak-anak Yakub mau tidak mau harus kembali membeli makanan lagi di Mesir. Terpaksa mereka membawa Benyamin yang tadinya tidak ingin dilepaskan oleh Yakub. Yehuda menjamin dengan nyawa keluarganya. Setiba di Mesir, mereka semua dijamu dengan baik oleh Yusuf, didudukkan sesuai urutan kelahiran dan kepada Benyamin diberikan makanan paling banyak. Pada waktu pulang, Yusuf menyuruh anak buahnya menyelipkan piala peraknya ke kantong makanan Benyamin. Kemudian, setelah mereka berangkat, tentara Yusuf mengejar dan karena piala itu ditemukan pada Benyamin, maka Benyamin ditahan, sedangkan yang lain disuruh meneruskan perjalanan pulang. Namun, mereka semua tidak mau dan ikut kembali menghadap Yusuf dengan Benyamin. Yusuf tidak tahan lagi, dan ia memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya, sambil menangis keras.[24]

Yusuf membawa Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir sunting

  • Ketika Firaun mendengar bahwa saudara-saudara Yusuf datang, ia meminta agar mereka semua, dan juga Yakub, ayah mereka, untuk pindah ke Mesir dan memberi hadiah tanah yang paling bagus untuk didiami.
  • Mendengar kabar Yusuf masih hidup, Yakub memutuskan pindah ke Mesir bersama seluruh anggota keluarganya, 75 orang (di Kitab Keluaran pasal 1 tertulis 70 orang, karena Yusuf sekeluarga sudah di Mesir dan Yakub tidak dihitung lagi). Mereka tinggal di tanah Gosyen, di delta sungai Nil, yang sangat subur dan bagus untuk menggembalakan domba.[25]

Akhir hidup Yusuf sunting

  • Yusuf meninggal pada usia 110 tahun di Mesir, tetapi sebelum meninggal meminta saudara-saudara dan keluarganya untuk bersumpah agar tulang-tulangnya dikuburkan di tanah Kanaan.[26]

Keluarga Yusuf sunting

Yusuf menikah dengan Asnat, putri Potifera, imam di On. Mereka memiliki dua putra: Manasye dan Efraim. Keturunan Yusuf sangat banyak dan dibagi menurut keturunan kedua putranya: Suku Manasye dan Suku Efraim.

Tulang-tulang Yusuf sunting

Di dalam Kejadian 50:24-25 tertulis bahwa Yusuf meminta saudara-saudara dan keluarganya untuk bersumpah agar tulang-tulangnya dikuburkan di tanah Kanaan. Sewaktu berangkat keluar dari Mesir, Musa membawa tulang-tulang Yusuf bersamanya (Keluaran 13:19).[27] Di akhir Kitab Yosua dicatat, bahwa tulang-tulang Yusuf dikuburkan di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka (Yosua 24:32). Dengan demikian tulang-tulang Yusuf ini menjadi mata rantai yang mengikat Kitab Kejadian, Kitab Keluaran sampai ke Kitab Yosua, semacam jaminan bahwa keluarga Yakub, yaitu umat Israel, pasti akan dibawa TUHAN kembali ke tanah Kanaan.

Tradisi Islam sunting

Yusufadalah seorang nabi dalam Islam,[28] dan seluruh surah ke-12 memuat kisahnya. Dikatakan sangat tampan. Muhammad pernah berkata, "Setengah dari seluruh keindahan yang disediakan Allah untuk manusia diberikan kepada Yusuf; setengahnya lagi untuk seluruh umat manusia yang lain."[29]

Pada umumnya, kisah di al-Quran mengikuti alur yang serupa dengan Alkitab, dengan sejumlah perbedaan:[30]

  • Dalam Quran bukan Yusuf yang mendatangi saudara-saudaranya, melainkan saudara-saudaranya yang mengajaknya pergi untuk kemudian dibuang ke dalam sumur.[30] Sumur itu dikisahkan dalam Quran berisi air dan Yusuf ditinggalkan di sana sendirian,[30] sampai kemudian serombongan pedagang menemukannnya dan menjualnya sebagai budak di Mesir (Qur'an 12:19).
  • Dalam Quran keterangan mengenai raja tidak diberikan khusus, sedangkan dalam Alkitab disebutkan sebagai Firaun.
  • Dalam Quran, Yusuf menyuruh saudara-saudaranya kembali kedua kali tanpa Benyamin; Yakub menangisi kepergian Benyamin sampai buta dan baru celik matanya setelah mukanya menyentuh jubah Yusuf yang dibawa oleh saudara-saudaranya dari Mesir.[31]

Tradisi Kristen sunting

  • Yusuf dihormati sebagai sebagai salah satu Kakek Moyang Kudus ("Holy Forefathers") pada kalender orang kudus di dalam Gereja Apostolik Armenia pada tanggal 26 Juli. Dalam Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ritus Timur yang mengikuti ritus Bizantium (dimulai pada abad ke-3 Masehi), ia dikenal sebagai "Yusuf yang tampan" ("Joseph the all-comely"), suatu rujukan bukan hanya kepada penampilan jasmaniahnya, melainkan yang lebih penting keindahan hidup rohaniahnya; dirayakan pada hari Minggu "Holy Forefathers "(dua hari Minggu sebelum Natal) dan pada hari Senin Kudus dan Agung ("Holy and Great Monday", yaitu hari Senin dalam Minggu Suci atau "Holy Week"). Pada hiasan kaca ("icon"), digambarkan memakai hiasan kepala "nemes" sebagai wazir Mesir. Gereja Lutheran - Sinode Missouri merayakannya sebagai bapa leluhur pada tanggal 31 Maret.
  • Yusuf, suami Maria yang melahirkan Yesus Kristus, tidak saja memiliki nama yang sama dengan Yusuf bin Yakub, melainkan juga dikaruniai kemampuan untuk menerima petunjuk Tuhan melalui mimpi. Hal ini membuatnya bersedia menikahi Maria, tunangannya yang sudah hamil (oleh Roh Kudus) sebelum mereka resmi menjadi suami istri, dan dapat melarikan diri dari ancaman pembunuhan bayi oleh raja Herodes di Betlehem, serta kemudian kembali dari Mesir ke tanah Israel.[32]

Perhitungan waktu sunting

Selisih usia sunting

Usia Yakub sunting

Dari Kitab Kejadian pasal 41:46 Yusuf berusia 30 tahun ketika ia dibawa ke luar dari penjara untuk menghadap Firaun. Setelah Yusuf berhasil menjelaskan mimpi Firaun, ia diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir untuk mempersiapkan negeri itu menghadapi masa kekurangan. Segera setelahnya terjadi 7 tahun masa kemakmuran, yang segera diikuti dengan 7 tahun masa kekeringan yang hebat yang tidak saja melanda Mesir, tetapi juga daerah-daerah di sekitarnya termasuk Kanaan. Setelah saudara-saudara Yusuf pulang pergi dua kali dari Kanaan ke Mesir, akhirnya Yusuf menyatakan dirinya dan keluarga ini bersatu kembali dengan berpindahnya Yakub ke Mesir (Kejadian 46). Ini terjadi pada akhir tahun ke-2 masa kekurangan (Kejadian 45:6), yang berarti 9 tahun sejak Yusuf menghadap Firaun. Jadi, Yusuf berusia 39 tahun, ketika Yakub datang ke Mesir pada usia 130 tahun (Kejadian 47:9). Dengan demikian dapat dihitung bahwa Yusuf dilahirkan pada saat Yakub berusia 91 tahun.

Garis waktu sunting

  • Yusuf berusia paling sedikit 6 tahun ketika Benyamin dilahirkan oleh Rahel untuk Yakub (Kejadian 35).
  • Yusuf berusia paling sedikit 6 tahun ketika Rahel, ibunya, meninggal setelah melahirkan Benyamin (Kejadian 35).
  • Yusuf berusia 17 tahun ketika ia dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya (Kejadian 37).
  • Yusuf berusia 28 tahun ketika ia menjelaskan mimpi juru roti dan juru minuman raja Mesir di dalam penjara (Kejadian 40).
  • Yusuf berusia 30 tahun ketika ia menjadi pejabat tinggi di Mesir (Kejadian 41:46).
  • Yusuf berusia 39 tahun ketika Yakub (berusia 130 tahun) dan keluarganya pindah ke Mesir (Kejadian 46).
  • Yusuf berusia 56 tahun ketika Yakub meninggal dalam usia 147 tahun (Kejadian 47).
  • Yusuf meninggal pada usia 110 tahun di Mesir (Kejadian 50), 71 tahun setelah Yakub dan keluarganya pindah ke Mesir, hampir 360 tahun sebelum bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir (Keluaran 12:41).

Identifikasi dalam sejarah Mesir kuno sunting

Imhotep sunting

Ada yang mengidentifikasi Yusuf dengan Imhotep, perdana menteri Firaun Djoser dari Dinasti ketiga Mesir yang hidup sekitar tahun 1900 SM.[33]

Mentuhotep sunting

Ditemukan sebuah inskripsi yang ditulis oleh seorang bernama Ameni, seorang pejabat pada zaman Sesostris I (Senusret I), raja kedua dari Dinasti kedua belas Mesir, yang memerintah pada tahun-tahun 1971 SM - 1926 SM, demikian:

"Tidak ada yang tidak gembira pada zaman saya, juga tidak pada zaman paceklik (=kekurangan pangan), karena saya telah membajak semua ladang di wilayah (=nome) Mah, sampai ke perbatasan selatan dan utara. Jadi saya memperpanjang hidup penduduknya dan mengawetkan bahan pangan yang dihasilkannya. Tidak ada orang kelaparan di wilayah itu. Saya membagikan dengan rata kepada janda sebagaimana kepada wanita bersuami. Saya tidak mendahulukan orang besar daripada orang hina dalam semua yang saya berikan."[34]

Ameni kemungkinan adalah salah seorang pembantu Yusuf yang "mengumpulkan semua bahan makanan selama tujuh tahun ... dan menyimpan makanan dalam kota-kota." (Kejadian 41:48) Brugsch mengenali pentingnya inskripsi ini dan menulis:

"Kata-kata penutup inskripsi ini, di mana Ameni memuji dirinya sendiri, telah menimbulkan ide bahwa tersirat suatu kisah mengenai Yusuf di Mesir, dan masa 7 tahun kekeringan pada masa pemerintahannya. Tetapi ... ada perbedaan rentang waktu, yang tidak cocok dengan masa-masa hidupnya Yusuf.."[34]

Sesostris II mempunyai seorang perdana menteri yang memiliki kekuasaan besar bernama Mentuhotep. Brugsch menyamakan Yusuf dengan Mentuhotep berdasarkan kebesaran orang ini:[35] Brugsch wrote:

"Dengan kata lain, Mentuhotep, yang diberi sejumlah kuasa sebagai imam dan yang juga menjabat sebagai bendahara Firaun, muncul sebagai "alter ego" (profil yang mirip dengan) sang raja. Ketika orang ini datang, para pembesar membungkukkan diri menyembah di hadapannya di gerbang luar istana raja."[36]

Hal ini mirip dengan yang tercatat dalam Alkitab mengenai Yusuf:

Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian daripada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya. Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" (="berlutut") Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.[37]

Bahwa nama Yusuf tidak disebutkan bukanlah hal yang serius, karena orang Mesir, sebagaimana tokoh-tokoh dalam Alkitab, sering mempunyai lebih dari satu nama atau sebutan.[35]

Arsitek pada zaman raja Khufu sunting

Herman L. Hoeh menulis makalah yang diterbitkan oleh Ambassador College mengenai penelitiannya bahwa firaun Cheops (Khufu) hidup sezaman dengan raja Zoser (Djoser) yang membangun step pyramid tidak lama sebelum Cheops membangun "Piramid Agung". Zoser memerintah daerah Mesir Hilir, sedangkan waktu itu Yusuf menjabat sebagai perdana menteri di bawah firaun Amenemhat III, yang menjadi raja Mesir Hulu dan Firaun seluruh Mesir.[38]

"Mesir saat itu tampaknya merupakan konfederasi sejumlah negara-kota kuat yang masing-masing diperintah oleh raja-raja kecil di bawah satu Firaun. Cheops adalah seorang raja asing dari suatu negara-kota, yang wilayahnya mencapai Delta Nil." Tercatat dalam sejarah bahwa orang yang membantu Cheops "bernama Souf, pemimpin para pekerja Khufu, atau bernama Saf-hotep, salah seorang dari dua belas bersaudara (Yusuf mempunyai 11 saudara laki-laki) yang membangun labyrinth Mesir kuno untuk raja Amenemhat III." "Hoeh lebih lanjut mengutip sebuah kisah Mesir yang sudah diubah mengenai kehidupan Khufu di kemudian hari, ketika ia memanggil seorang bijak tua ke istananya. Orang bijak itu dikatakan hidup sampai usia 110 tahun. Kitab Kejadian mencatat bahwa Yusuf meninggal pada usia 110 tahun."[39]

Hoeh memberi tarikh masa tinggal orang Israel di Mesir pada tahun-tahun 1726-1487 SM, sedangkan Zoser memerintah pada tahun 1737-1718 SM, hampir 1000 tahun kemudian dibanding tarikh yang diterima umum untuk pemerintahannya, yaitu tahun 2630-2611 SM.[38]

Perdana menteri firaun Amenemhat III sunting

David Rohl memperkirakan Yusuf bin Yakub menjadi perdana menteri Mesir pada zaman pemerintahan raja Amenemhat III, yang sempat memerintah bersama Senusret III. Ia menemukan jejak-jejak masuknya orang-orang proto-Israel (cikal bakal bangsa Israel) ke Mesir pada akhir Dinasti kedua belas Mesir, yang diikuti oleh munculnya pemukiman orang-orang dari Asia (Palestina) di Afrika (Mesir), yaitu di kota Avaris di Delta Nil pada zaman raja Amenemhet III (sekarang di desa Tell ed-Daba, sebelah timur Delta Nil), yang dianggapnya adalah tempat tinggal Yakub dan keluarganya. Dari sini muncul populasi Asia di sekitar Avaris selama periode akhir Kerajaan Pertengahan dan awal Periode Menengah Kedua Mesir, khususnya pada masa akhir Dinasti ke-12 sampai ke Dinasti ke-13 Mesir. Tarikh pemerintahan absolut kedua firaun, Senuseret III dan Amenemhat III, ini didasarkan pada penelitian Dr David Lappin yang memperhitungkan urutan panjang bulan-bulan dalam surat-surat kontrak pada periode itu dibandingkan dengan hasil perhitungan komputer, di mana Amenemhet III memerintah pada tahun 1678-1634 SM, sedangkan Senuseret III mulai bertahta sebelumnya pada tahun-tahun 1698-1660 SM.[40]

"Analisis bekas-bekas kerangka ternak di daerah pemukiman Rowarty menunjukkan bahwa para pendatang dari Asia (Siria-Palestina) memperkenalkan ternak kambing berbulu panjang ke Delta (Nil) pada masa ini. Ekskavasi di gundukan utama pada "Tell ed-Daba" menemukan suatu desa kecil pada lapisan tanah stratum G/4 (pemukiman permanen tertua di tell utama). Tidak lama sebelumnya, dan dibangun di atas kota pekerja asalnya di sebelah barat, ada suatu komunitas perumahan yang dibangun melingkari suatu villa Siria yang besar. Villa Siria ini oleh Bietak diperkirakan dari masa akhir Dinasti kedua belas Mesir - dengan kata lain bertepatan dengan waktu kedatangan Yakub ke Mesir menurut Kronologi Baru. Sebuah analisis oleh Winkler dan Wolfing dari sisa-sisa jenazah manusia yang ditemukan di Tell ed-Daba menghasilkan dua penemuan penting: (a) bahwa populasi laki-laki berasal dari luar Mesir, kemungkinan dari Siria/Palestina, dan bahwa (b) para wanita termasuk kelompok antropologi yang berbeda dari para laki-laki, kemungkinan dari Delta Mesir. Dimorfisme seksual yang ditunjukkan dalam populasi di Rowarty konsisten dengan ide bahwa ada peristiwa masuknya kelompok pria asing ke bagian timur Delta yang kemudian sebagian berasimilasi, atau "menjadi orang Mesir" ('Egyptianized'), melalui perkawinan dengan para wanita asli Mesir."[41]
"Sekitar zaman Amenemhat III, kekuasaan para Firaun sangat dibatasi oleh sejumlah tuan tanah atau para raja kecil yang menguasai sebagian besar Mesir. Karena kaya, mereka mampu membangun makam yang dihias mewah untuk dikubur di dalamnya. Dekat desa Beni Hasan, ditemukan 39 makam semacam ini digali pada dinding tebing; yang terakhir dari periode sekitar 20 tahun sebelum Amenemhat III. Dalam makam dari seorang kepala suku yang dinamakan Khnumhotep III, ditemukan sebuah lukisan yang menggambarkan suatu rombongan saudagar dari Asia datang ke Mesir. Rombongan ini mirip dengan para pedagang Midian yang membeli Yusuf dari saudara-saudaranya dan membawanya ke Mesir (Kejadian 37). Inskripsi di bawah salah satu pahatan ini berbunyi, Pemimpin tanah pegunungan, Abishai' - suatu nama Alkitab yang umum! Karavan-karavan ini mengenakan pakaian berwarna warni, lagi-lagi menunjukkan budaya di Levant (Mesopotamia sampai Palestina) saat itu untuk mengenakan pakaian berwarna warni semacam itu, bandingkan dengan jubah berwarna warni yang dihadiahkan kepada Yusuf oleh ayahnya, Yakub!"[42]
"Piramid di mana Amenemhat dimakamkan di Hawara berdiri di samping reruntuhan salah satu bangunan yang paling menakjubkan dalam sejarah purba - Labyrinth Mesir - yang dibangun pada masa pemerintahannya."[42]
"Pada taman itu, sebuah makam ditemukan dalam gaya khas Mesir. Makam itu hampir kosong, sudah dibobol beberapa waktu lalu. Namun, Bietak menemukan bekas-bekas sebuah patung berukuran dua kali besar normal dari pemilik makam dan istana itu. Di bahu sebelah kanan terdapat tongkat pelempar, menggambarkan pejabat dan penguasa. Bentuk patung itu orang Asia, wajahnya dikerat hilang dan ada bekas di bagian kepalanya di mana seseorang mencoba untuk membelah batu itu."[42]

"Makam piramid, yang ditemukan oleh Manfred Beitak dan timnya di Area F pada Tell ed-Daba, merupakan makam asli dari perdana menteri Yusuf (sebelum mayatnya diambil oleh Musa untuk dikuburkan kembali di tanah perjanjian, Kanaan). Bagian batu kapur kepala dan bahu yang ditemukan berserakan di makam itu merupakan bagian atas dari patung penyembahan Yusuf, yang dihadiahkan oleh Amenemhat III karena pelayanan luarbiasa bagi bangsa Mesir dalam masa pencobaan dan kesusahan."[43]

Dari Alkitab Ayat Dari Arkeologi Halaman dari "Pharaohs and Kings"
oleh David Rohl
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah (=berwarna warni) bagi dia.

Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak.
Kejadian 37:3


Kejadian 37:28
Ditemukan sebuah makam yang digali dari batu karang di Mesir tengah yang bertarikh sebelum zaman Yusuf. Di tembok ruang dalam dilukiskan sekelompok orang Asia memasuki Mesir membawa barang-barang untuk dijual. Orang-orang ini memakai pakaian berwarna bergaris-garis. Sejumlah komentator membandingkan dengan jubah Yusuf yang berwarna warni. Gerombolan karavan orang Midian ini seperti mereka yang membawa Yusuf ke Mesir.

Ditemukan sebuah patung berukuran dua kali manusia normal (mungkin Yusuf) di dalam makamnya yang berpakaian warna-warni.
359-360

366
Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu. Kejadian 41:35–36 Ditemukan bukti-bukti persiapan Amenemhat III menghadapi banjir

Ditemukan bangunan dengan 3.000 kamar.
343

344

Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. Kejadian 41:33–34 Tiga departemen regional didirikan untuk mengawasi pekerja pertanian dan penyimpanan bahan pangan guna dibagikan kepada masyarakat Mesir selama periode kelaparan.

Avaris [di tanah Goshen] adalah lokasi salah satu 3 departemen regional.
348

356
Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu, mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf;

Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.
Kejadian 41:53–54

Kejadian 41:34
Ditemukan bukti arkeologi adanya suatu bencana kelaparan yang didahului oleh panen berlimpah pada zaman Yusuf.

Selama 60 tahun dimulai dari zaman raja Amenemhat III orang Mesir mengawasi tinggi pasang air sungai Nil dekat jeram di katarak kedua.

Penyebab dimulainya pengawasan ini adalah adanya peningkatan drastis banjir dari sungai Nil pada masa pemerintahan Amenemhat III.

Pada tahun ke-12 Amenemhat tinggi banjir naik 27 kaki (9 meter) di atas garis "baik". Tinggi banjir 3-4 kali dari normal mengakibatkan tidak adanya panen. Air akan menghancurkan desa-desa, tanggul-tanggul dan jalur-jalur perairan, serta lama surutnya sehingga ladang-ladang tidak dapat dipersiapkan untuk ditanami.
335

335

337-338

340
Lalu Yusuf membeli segala tanah orang Mesir untuk Firaun, sebab orang Mesir itu masing-masing menjual ladangnya, karena berat kelaparan itu menimpa mereka. Demikianlah negeri itu menjadi milik Firaun. Dan tentang rakyat itu, diperhambakannyalah mereka di daerah Mesir dari ujung yang satu sampai ujung yang lain.

Lalu berkatalah mereka: "Engkau telah memelihara hidup kami; asal kiranya kami mendapat kasih tuanku, biarlah kami menjadi hamba kepada Firaun."
Kejadian 47:20–21

Kejadian 47:25
Pemimpin-pemimpin daerah setempat mendapati simpanan makanan mereka habis dan dipaksa menjual tanah mereka kepada Firaun. Kekuasaan para gubernur di tanah Mesir diruntuhkan dan Firaun menjadi penguasa tunggal di Mesir - buktinya adalah makam-makam besar para gubernur dihentikan pembuatannya. Ini menandakan berkurangnya kekuasaan bebas para bangsawan dan pengembalian kekuasaan politik kepada raja. 342
Yusuf menunjukkan kepada ayahnya dan saudara-saudaranya tempat untuk menetap dan memberikan kepada mereka tanah milik di tanah Mesir, di tempat yang terbaik di negeri itu, di tanah Rameses, seperti yang diperintahkan Firaun. Kejadian 47:11 Para arkeolog menemukan tempat tinggal yang dibangun dan direncanakan oleh Yakub menurut tradisi di negeri asalnya. Makam-makam di taman memuat barang-barang bercorak Asia yang mendukung dugaan bahwa yang dikuburkan di sana berasal dari Siria-Palestina. Makam-makam itu bertarikh di sekitar waktu kedatangan Yakub di Mesir. 355-356
Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup 110 tahun. Kejadian 50:22 Yusuf mempunyai istana besar bercorak Mesir di Goshen dan tampaknya merupakan pusat pemukiman orang Israel. Jelas milik seorang pejabat penting. Ini dibangun langsung di atas tempat tinggal Yakub dan diperkirakan dari periode setelah kematian Yakub ketika Yusuf sudah tua dan tinggal di tanah yang dihadiahkan Firaun untuknya.

Ada dua suite kembar (mungkin untuk Manasye dan Efraim beserta keluarga mereka) berdempetan dengan bangunan itu.
354-356

356
Kemudian matilah Yusuf, berumur 110 tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir. Kejadian 50:26 Istana Yusuf mempunyai sebuah makam di taman

Yusuf dikuburkan dalam suatu peti mati dalam makamnya. Peti mayat itu yang terbesar yang ditemukan di Avaris [di Goshen].
358

361
Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini." Keluaran 13:19 Mayatnya telah dipindahkan tetapi tanpa tanda-tanda bahwa makam itu dijarah

Ada tanda-tanda bahwa makam itu dibersihkan dengn seksama, bukan dirampok. Pembukaan makam dilakukan ketika tempat itu masih digunakan. Musa mengambil sisa jenazah Yusuf untuk di bawah ke tanah perjanjian.
361

363

Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. Kejadian 41:14 Ditemukan patung berukuran dua kali normal dalam makam Yusuf. Patung itu tampak dicukur bersih tanpa janggut lazim orang Asia.

Setelah orang Israel keluar dari Mesir, sejumlah orang pendendam mencoba menghancurkan patung itu. Hidungnya dihancurkan, matanya dicungkil dan tampak bekas pukulan di kepala. Tidak sukar membayangkan orang-orang setempat merusak makam Yusuf untuk melampiaskan kemarahan atas tulah yang menyebabkan Firaun membiarkan orang Israel pergi.
363

364

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ verse, note and commentary on Genesis 30:24, The Anchor Bible, Volume 1, Genesis, 1964, Doubleday & Company, Inc., Garden City, New York
  2. ^ a b Friedman, R.E., The Bible With Sources Revealed, (2003), p.80
  3. ^ Alter, R. The Five Books of Moses: a Translation with Commentary, (ISBN 0-393-01955-1, ISBN 978-0-393-01955-1), 2004, Commentary on Gen. 30:23, p.162
  4. ^ a b "Studi Kalender Kejadian 28:9". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-18. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  5. ^ Kejadian 37:3
  6. ^ Kejadian 37
  7. ^ Kejadian 39
  8. ^ Kejadian 40
  9. ^ Kejadian 40:1–8
  10. ^ Kejadian 40:9–19
  11. ^ Kejadian 40:20–22
  12. ^ Kejadian 40:14–16
  13. ^ Kejadian 40:23
  14. ^ Kejadian 41:1
  15. ^ Kejadian 41:8
  16. ^ Kejadian 41:13
  17. ^ Kejadian 41:1–4
  18. ^ Kejadian 41:5–7
  19. ^ Kejadian 41:14–17
  20. ^ Kejadian 41:17–24
  21. ^ Kejadian 41:25-36
  22. ^ Kejadian 41
  23. ^ Kejadian 42
  24. ^ Kejadian 43sampai 45
  25. ^ Kejadian 45-46, Keluaran 1
  26. ^ Kejadian 50
  27. ^ Keluaran 13:19
  28. ^ Qur'an, sura 6. 84, 40. 34
  29. ^ Tottli 2002, hlm. 120
  30. ^ a b c Differences of Tradition
  31. ^ Qur'an 12:96
  32. ^ Injil Matius pasal 1dan 2
  33. ^ Joseph and Imhotep pada creationwiki.org
  34. ^ a b Brugsch, "Egypt under the Pharaohs", halaman 158
  35. ^ a b The Chronology of Joseph and the Exodus
  36. ^ Brugsch, "Egypt under the Pharaohs", halaman 162
  37. ^ Kejadian 41:42, 43
  38. ^ a b Joseph and Khufu
  39. ^ Brad Steiger, "Worlds Before Our Own"
  40. ^ Rohl, David (1995). A Test of Time: The Bible - from Myth to History. London: Century. ISBN 0-7126-5913-7.  Published in the US as Rohl, David (1995). Pharaohs and Kings: A Biblical Quest. New York: Crown Publishers. ISBN 0-517-70315-7. 
  41. ^ David M. Rohl, A Test of Time: The Bible from Myth to History (1995), halaman 354
  42. ^ a b c John Fulton, "A New Chronology - Synopsis of David Rohl's book 'A Test of Time'"
  43. ^ David M. Rohl, A Test of Time: The Bible from Myth to History (1995), p. 355, 358