Teddy Soeriaatmadja

Teddy Soeriaatmadja (lahir 7 Februari 1975) adalah sutradara Indonesia. Film yang mengangkat namanya adalah Banyu Biru (2005), Ruang (2006), dan remake Badai Pasti Berlalu (2007).

Teddy Soeriaatmadja
Lahir7 Februari 1975 (umur 49)
Kobe, Jepang
KebangsaanIndonesia
PendidikanNewport University, London
PekerjaanPenulis, Produser, & Sutradara
Suami/istriRaihaanun(cerai)
AnakMilan Roushan Karuna Soeriaatmadja
Kafka Roushan Karuna Soeriaatmadja
Rumi Roushan Karuna Soeriaatmadja

Karier sunting

Putra mantan duta besar Indonesia di Austria ini menyukai film sejak kecil. Bahkan Teddy telah menulis naskah film sejak masih kuliah. Skenario pertama yang ditulisnya adalah Desember yang belum sempat difilmkan. Setahun berikutnya dia juga menulis cerita yang akhirnya jadi film Banyu Biru. Meski pria berdarah Sunda ini tidak memiliki latar belakang pendidikan di dunia film, ia berani terjun menjadi sutradara. Putra pasangan Rhousdy Soeriaatmadja dan Siti Syarifah ini memang dilarang mengambil jurusan film dan memilih kuliah di jurusan Human Behavior, Newport University, London sampai S2. Teddy yang kembali ke Indonesia pada tahun 1996 sempat bekerja di bagian HRD sebuah perusahaan soft drink terkenal selama setahun, sebelum dunia film mulai 'memanggil-manggil' dirinya.

Setelah keluar dari pekerjaannya, Teddy membuat film dari hasil tabungan selama bekerja. Film pertamanya adalah Culik (1998) yang bercerita tentang seorang karyawan Indonesia yang dipecat dari perusahaan asing. Karena sakit hati pada atasannya yang orang Australia, dia menculiknya. Teddy mengirimkan film itu ke beberapa festival film. Sampai Gotenberg Film Festival dari Swedia ternyata tertarik dan bersedia membiayai. Ia pun meneruskan pembuatannya. Film ini tidak ditayangkan di bioskop Indonesia, hanya diputar di Jakarta International Film Festival (Jiffest).

Culik pula yang 'berjasa' mengenalkan Teddy pada sineas muda Mira Lesmana dan Riri Riza yang baru saja menyelesaikan film Kuldesak. Mereka pula yang akhirnya mengenalkan Teddy pada Shanty Harmayn, Nan Achnas, dan Rizal Mantovani.

Setelah membuat Culik, Teddy mencoba learning by doing dengan membuat video klip dan iklan sebanyak-banyaknya dibantu oleh teman sekaligus produsernya Tika Abubakar. Selanjutnya, Teddy membuat Banyu Biru yang dibintangi antara lain Slamet Rahardjo dan Tora Sudiro. Film ini dibiayai oleh Shanty Harmayn. Satu tahun kemudian, Teddy menggarap film lovestory bertajuk Ruang yang dibintangi Winky Wiryawan, Luna Maya, dan Slamet Rahardjo. Berkat film ini, Teddy masuk dalam nominasi FFI 2006 sebagai Sutradara Terbaik,[1] juga menjadi Best Director di ajang Biffest (4th Bali International Film Indonesia) 2006.[2]

Tahun 2007 Teddy mendaur ulang film karya Teguh Karya pada tahun 1977 yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, Badai Pasti Berlalu. Film ini juga didukung oleh Slamet Rahardjo, beserta beberapa bintang baru seperti Vino Bastian dan Raihaanun.

Pada tahun 2008 Bapak Teddy mendirikan rumah produksi bernama Karuna Pictures. Setahun kemudian, Karuna Pictures merilis film berjudul “Ruma Maida” (2009) yang meraih 11 Nominasi di Festival Film Indonesia 2009. Karya film Bapak Teddy selanjutnya adalah Trilogy of Intimacy yang mencakup film “Lovely Man” (2011), “Something In The Way” (2013) dan “About a Woman” (2014). “Lovely Man” (2011) meraih banyak awards seperti; Best Director dan Best Film pada Tiburon International Film Festival 2012, Best Narrative Feature di Tel Aviv LGBT Film Festival 2012 dan memenangkan Best Actor di Asian Film Awards Hong Kong 2012. Film “Something in The Way” mendapatkan status World Premiere di Berlinale (2013) dan “About A Woman” mendapatkan status International Premiere di Singapore International Film Festival (2015). Film terbarunya berjudul “Affliction” sedang diputarkan pada platform Netflix.

Filmografi sunting

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Penulis Produser Sutradara
1998 Culik TBA TBA Ya Film pendek
2005 Banyu Biru Ya Tidak Ya Debut penyutradaraan; Cerita bersama Rayya Makarim & Prima Rusdi
2006 Ruang Ya Ya Ya Cerita; Skenario bersama Adi Nugroho
2007 Badai Pasti Berlalu Tidak Tidak Ya
2008 Namaku Dick Ya Tidak Ya Penulis bersama Arie Syarief
2009 Ruma Maida Tidak Ya Ya
2011 Lovely Man Ya Ya Ya Trilogy of Intimacy
2013 Something in the Way Ya Ya Ya
2015 About a Woman Ya Ya Ya
2018 Menunggu Pagi Ya Tidak Ya
2019 Ayah Keren [3] Tidak diketahui Tidak diketahui Ya Film Pendek dengan produk Ramayana
Sister's Keeper [4] Tidak diketahui Tidak diketahui Ya
Ibu Sosialita [5] Tidak diketahui Tidak diketahui Ya
Sepatu Titiek [6] Tidak diketahui Tidak diketahui Ya
2021 Affliction Ya Ya Ya Film orisinal Netflix
2023 Berbalas Kejam Ya Ya Ya Cerita bersama Rayya Makarim & Skenario; Produser bersama Baim Wong; Film orisinal Prime Video
Hubungi Agen Gue! Tidak Tidak Ya Seri web orisinil Disney+ Hotstar
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA : To be announced
  • N/A : Not Available

Kehidupan pribadi sunting

Teddy menikah dengan aktris muda, Raihaanun Nabila pada tanggal 17 Maret 2007. Teddy dan Raihaanun berjumpa untuk pertama kali saat pengerjaan film Badai Pasti Berlalu. Setelah pertemuan itu, dua bulan kemudian Teddy melamar Raihaanun. Jarak umur yang cukup jauh, yakni berselisih 13 tahun, sepertinya tidak menjadi halangan bagi keduanya.[7]

Pada tanggal 16 Januari 2008 Teddy dikarunai seorang anak laki-laki, Millan Haruna Soeriaatmadja.[8]

Penghargaan dan Nominasi sunting

Penghargaan Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil Keterangan
MTV Indonesia Movie Awards 2005 Sutradara Terbaik Banyu Biru Nominasi
Festival Film Indonesia 2006 Film Bioskop Terbaik
Ruang
Nominasi
Penulis Skenario Asli Terbaik Nominasi
Sutradara Terbaik Nominasi
Festival Film Internasional Balinale Sutradara Terbaik Menang
MTV Indonesia Movie Awards 2007 Badai Pasti Berlalu Nominasi
Festival Film Indonesia 2009 Film Bioskop Terbaik
Ruma Maida
Nominasi
Sutradara Terbaik Nominasi [9][10][11]
Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2011 Golden Hanoman Award
Lovely Man
Nominasi
Festival Film Indonesia 2012 Film Bioskop Terbaik Nominasi
Sutradara Terbaik Nominasi
Penulis Skenario Asli Terbaik Nominasi
Cerita Asli Terbaik Nominasi
Asian Film Awards Sutradara Terbaik Nominasi
Tiburon International Film Festival Film Terbaik Menang
Tel Aviv LGBT International Film Festival Menang
Piala Maya Film Bioskop Terpilih Menang
Sutradara Terpilih Menang
Skenario Terpilih Menang
Akademi Film Indonesia Sutradara Terbaik Menang
Skenario Terbaik Menang
Swadeshi Bali Foundation Sutradara Terbaik Menang
Festival Film Tempo Penulis Skenario Terbaik Menang
Osaka Asian Film Festival Special Mention Menang
Grand Prix Nominasi
Mezipatra Queer Film Festival Grand Jury Prize Nominasi
Piala Maya 2013 Skenario Asli Terpilih
Something in the Way
Nominasi
Film Bioskop Terpilih Nominasi
Apresiasi Film Indonesia 2014 Film Cerita Panjang Non Bioskop Terbaik Menang
Festival Film Tempo 2015 Film Pilihan Tempo About a Woman Menang
Sutradara Pilihan Tempo Menang
Skenario Pilihan Tempo Menang
2018 Sutradara Pilihan Tempo Menunggu Pagi Nominasi
Festival Film Wartawan Indonesia (Genre Horor) 2021 Film Terbaik Affliction Menang [12][13]
Sutradara Terbaik Menang
Penulis Skenario Terbaik Menang

Referensi sunting

Pranala luar sunting