Sawangan, Airmadidi, Minahasa Utara
Sawangan merupakan salah satu desa di kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Indonesia. Desa Sawangan atau Wanua Sawangan adalah desa Wisata Budaya Nasional Desa ini dikenal dengan objek wisata budaya Taman Purbakala Waruga-Waruga Sawangan dan juga objek wisata alam berupa rafting dan hiking. Desa Sawangan dialiri oleh dua sungai yaitu Sungai Saduan dan Sungai Tondano. Sungai Tondano digunakan cabang Olahraga arung jeram yang sering diadakan pertandingan Arung Jeram baik tingkat daerah tingkat Nasional maupun tingkat Internasional. Sedangkan Sungai Saduan airnya sangat jernih sangat baik digunakan untuk Pembangunan Air PAM untuk masyarakat Sawangan maupun masyarakat di Kecamatan Airmadidi. Selain itu, di desa ini terdapat sumber tenaga air dan microhydro. Desa Sawangan terbagi menjadi sembilan wilayah jaga dengan jumlah penduduk 2.351 orang dan jumlah keluarga 690 rumah tangga.[butuh rujukan]
Sawangan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Utara | ||||
Kabupaten | Minahasa Utara | ||||
Kecamatan | Airmadidi | ||||
Kodepos | 95371 | ||||
Kode Kemendagri | 71.06.03.2004 | ||||
Kode BPS | 7106030007 | ||||
|
Geografis
suntingDesa Sawangan dialiri dua sungai besar yaitu Sungai Tondano dan Sungai Saduan. Desa ini terletak di kaki Gunung Klabat yang adalah gunung tertinggi di Sulawesi Utara. Gunung Klabat dulu gunung berapi tetapi sekarang ini sudah tidak aktif. Keadaan udara di desa ini masih alami dan sejuk.
Luas wilayah Desa Sawangan adalah 2.001,17 Ha yang terdiri dari 44,09 Ha untuk pemukiman, 2 Ha untuk pekuburan, 1.698,01 Ha untuk perkebunan, 14,06 Ha untuk persawahan dan 243,01 Ha untuk lainnya.[1]
Berikut merupakan batas wilayah Desa Sawangan:
Utara | Kelurahan Airmadidi Bawah dan Kelurahan Rap-Rap |
Timur | Desa Tumaluntung |
Selatan | Tanggari, Airmadidi, Minahasa Utara |
Barat | Desa Sampiri, Desa Kuwil, dan Desa Kaleosan |
Waruga Sawangan
suntingDesa Sawangan dikenal dengan kompleks waruga atau tempat pemakaman kuno era megalitik di Minahasa. Taman Purbakala Waruga-Waruga Sawangan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Dr. Daud Yusuf pada tanggal 18 Oktober 1978. Taman ini sering dikunjungi wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Adam Malik dan isterinya Nelly Adam Malik termasuk yang sering berkunjung ke taman ini.[butuh rujukan] Bahkan Raja, Ratu, dan Pangeran dari Negeri Belanda Belgia dan Inggris pernah berkunjung ke taman ini.[butuh rujukan]
Tempat ibadah
suntingPendidikan
sunting- TK GMIM Imanuel Sawangan * TK GMIM Abraham Sawangan
- SD Inpres Sawangan
- SD Negeri 4 Airmadidi
- SMP Negeri 3 Airmadidi
Pemerintahan
suntingBerikut adalah nama-nama kepala desa / hukum tua Desa Sawangan. Sumber data dari Pemerintah Desa Sawangan dan Panitia Sejarah, Budaya, dan HUT Wanua Sawangan tahun 2011.
- Kaidupan Mantiri (1796–1816)
- Datu Karamoy (1816–1841)
- Elisa Wangke (1841–1868)
- Christian Rompis (1868–1889)
- Arkelaus Kaseger (1889–1899)
- Wellem Bolung (1899–1901)
- Yan Mantiri (1901–1912)
- Theodorus Wangke (1912–1937)
- Yusop Montung (1937–1940)
- Timotius Wangke (1940–1942)
- Hanock Kaseger (1942–1943)
- Yusop Montung (1943–1945)
- Daniel Ticoalu (1945–1947)
- Yacop Mantiri (1947–1962)
- Paul Runtukahu (1962–1964)
- Yan G.Kalalo (1964–1970)
- Palenewen Mantiri (1970–1974)
- Anthon Poli Oley (1974–1977)
- Anthon Maramis (1977–1981)
- Soleman Bolang (1981–1986)
- W. Montung (Pj.) (1986–1986)
- Soleman Bolang (1986–1986)
- Meity Oley-Tulong (1986–1988)
- Elias B.Mantiri (1988–1996)
- Marlien Humbas (1996–2004)
- Marthen M.L. Oley, SE (2004–2010)
- Djemmy R. Maramis (2010–2016)
- Stendry Wangke, SH (Petahana)
- ^ "Desa Wisata Sawangan". Jadesta Kemenparekraf RI. Diakses tanggal 27 Januari 2024.