Keuskupan Agung Makassar

wilayah administratif gereja di Indonesia

Keuskupan Agung Makassar adalah salah satu keuskupan yang terletak di Indonesia, serta merupakan keuskupan metropolit atas provinsi gerejawi yang juga berada dalam kesatuan dengan Keuskupan Amboina dan Keuskupan Manado. Wilayah geografis atas keuskupan ini mencakup seluruh wilayah administrasi dari Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Keuskupan Agung Makassar

Archidioecesis Makassarensis
Katolik
Lambang Uskup Petahana,
Johannes Liku Ada'
Lokasi
Negara Indonesia
Wilayah
Makassar
Sufragan
Kevikepan
  • Makassar
  • Toraja
  • Luwu Raya
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Barat
Kantor pusat
Jalan Thamrin 5, PO Box 1185 Baru,
Ujung Pandang,
Makassar
90111
Koordinat5°08′11″S 119°24′34″E / 5.136465°S 119.409416°E / -5.136465; 119.409416
Statistik
Luas100.623 km2 (38.851 sq mi)[3]
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2015[1])
13.650.891[1]
158,551 (1.16[1]%)
Paroki46[2]
Kongregasi17[1]
Imam96[1]
Informasi
DenominasiKatolik Roma
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian13 April 1937 (86 tahun, 232 hari)
KatedralHati Yesus yang Mahakudus, Makassar
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
Uskup agung
Johannes Liku Ada'
KoajutorFransiskus Nipa
Vikaris jenderal
R.P. Joni Payuk, C.I.C.M.
Vikaris yudisial
R.D. Fransiskus Nipa
Sekretaris jenderal
R.D. I Made Markus Suma
EkonomR.D. Yulius Malli
Peta
Lokasi Keuskupan Agung Makassar
Lokasi Keuskupan Agung Makassar
Situs web
ka-makassar.org
Lokasi keuskupan di Provinsi Gerejawi Makassar.

Garis waktu sunting

  • Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Makassar pada tanggal 13 April 1937, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Celebes
  • Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Makassar pada tanggal 13 Mei 1948
  • Ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Makassar pada tanggal 3 Januari 1961
  • Berganti nama menjadi Keuskupan Agung Ujung Pandang pada tanggal 22 Agustus 1973
  • Berganti nama kembali menjadi Keuskupan Agung Makassar pada tanggal 15 Maret 2000

Waligereja sunting

Ordinaris sunting

Prefek Apostolik Makassar
Vikaris Apostolik Makassar
Uskup Agung Makassar
  • Nicolas Martinus Schneiders, C.I.C.M. (3 Januari 1961 s.d. 7 Agustus 1973, mengundurkan diri)
  • Theodorus Lumanauw (7 Agustus 1973 s.d. 22 Agustus 1973, berubah nama)
Uskup Agung Ujung Pandang
  • Theodorus Lumanauw (22 Agustus 1973 s.d. 18 Mei 1981, wafat)
  • Franciscus van Roessel, C.I.C.M. (18 Januari 1988 s.d. 21 Mei 1994, pensiun)
  • Johannes Liku Ada' (11 November 1994 s.d. 15 Maret 2000, berubah nama)
Uskup Agung Makassar
  • Johannes Liku Ada' (sejak 15 Maret 2000)

Prelat tituler sunting

Administrator Diosesan Keuskupan Agung Ujung Pandang
  • Franciscus van Roessel, C.I.C.M. (18 Mei 1981 s.d. 27 November 1983, naik tingkat)
Administrator Apostolik Keuskupan Agung Ujung Pandang
  • Franciscus van Roessel, C.I.C.M.

(27 November 1983 s.d. 18 Januari 1988, ganti jabatan)

Uskup Auksilier Ujung Pandang
  • Johannes Liku Ada' (11 Oktober 1991 s.d. 11 November 1994, ganti jabatan)
Uskup Agung Koajutor Makassar

Sejarah sunting

Antonio de Paiva, seorang pedagang cendana berkebangsaan Portugal, pada tahun 1545 melaporkan kepada Fransiskus Xaverius bahwa sudah terdapat pemukiman umat Kristiani di Kerajaan Suppa. Dalam laporannya pada tahun 1545, ia sempat mengunjungi wilayah Kevikepan Makassar pada tahun 1544. Pada tahun itu, Raja Suppa memberikan dirinya dibaptis dalam Gereja Katolik dan menyebabkan sejumlah warga di sekitar Kerajaan Suppa untuk ikut menjadi umat Katolik. Setelah pembaptisan Raja Suppa, sejunlah 30 orang dari Kerajaan Siang beserta rajanya memberanikan dirinya untuk dibaptis dalam Gereja Katolik. Setelah dua peristiwa tersebut, Paiva menjanjikan adanya pengajar-pengajar agama Katolik dari Keuskupan Melaka-Johor[4] Eksistensi Gowa yang dibarengi dengan kehadiran VOC pada tahun 1607 tidak mempengaruhi karya missi Keuskupan Agung Makassar mengingat prinsip-prinsip toleransi dari Sultan Alauddin I.[5] Pada tahun 1625, dan 1633, missionaris dari Ordo Dominikan mencoba untuk membangun suatu struktur keuskupan namun ternyata tidak berhasil.[5]

Karya missi di Keuskupan Agung Makassar kemudian terhambat saat Melaka dikuasai Belanda pada tahun 1641.[5] Catatan persekusi umat Katolik di Keuskupan Agung Makassar terjadi pada tahun 1644 saat seorang pemuda ditikam di kediaman seorang pangeran setelah adanya berita bahwa pemuda tersebut menerima pembaptisan.[5] Tahun 1660, pemerintah pendudukan VOC berhasil memaksa sultan menandatangani perjanjian yang menutup akses masuk bagi warga Portugal di seluruh wilayah Keuskupan Agung Makassar.[6] Tahun 1669, semua imam dan missionaris yang tersisa di Keuskupan Agung Makassar membubarkan diri dan berpindah ke Keuskupan Makau dan Keuskupan Larantuka.[6]

Sedangkan catatan pembaptisan umat Katolik paling awal di Kevikepan Toraja terjadi pada tanggal 6 Mei 1938, yakni pada saat empat warga Gereja Stasi Memori Santo Petrus Tampo, Makale, Tana Toraja, secara resmi menerima sakramen pembaptisan yang dilakukan oleh Imam Charles Dekkers, C.I.C.M.[7][8]

Paroki sunting

Kevikepan Makassar sunting

Kota Makassar
Kabupaten Gowa
  • Paroki Sungguminasa (Sumigo) – Santo Simon Petrus Gembala
Kota Parepare
  • Paroki Parepare – Santo Petrus Rasul
Kabupaten Pinrang
  • Kuasi Paroki Pinrang – Santa Faustina
Kabupaten Bantaeng
  • Paroki Bantaeng – Siti Fatima
Kabupaten Soppeng
  • Paroki Soppeng – Santa Perawan Maria Bunda Pengharapan Suci

Kevikepan Toraja sunting

Kabupaten Tana Toraja
  • Paroki Ge'tengan – Santo Paulus
  • Paroki Minanga – Santo Yohanes Rasul
  • Paroki Makale – Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria
  • Paroki Rantetayo – Santo Paulus
  • Paroki Rembon – Santo Antonius Padua
  • Paroki Sangalla – Kristus Imam Agung Abadi
  • Kuasi Paroki Lapandan – Tritunggal Mahakudus
Kabupaten Toraja Utara
  • Paroki Deri – Renya Rosari
  • Paroki Nanggala – Santo Petrus
  • Paroki Nonongan – Kristus Raja
  • Paroki Pangli – Santo Petrus
  • Paroki Rantepao – Santa Theresia
  • Paroki Tombanglambe – Santa Maria
  • Kuasi Paroki Tondok Ratte – Maria Bunda Karmel

Kevikepan Luwu sunting

Kota Palopo
  • Paroki Palopo – Santo Mikael
Kabupaten Luwu
  • Paroki Lamasi – Santo Yosef
  • Paroki Padang Sappa – Santo Petrus
  • Paroki Saluampak – Sitti Maryam
Kabupaten Luwu Utara
  • Paroki Bone-Bone – Santo Martinus
Kabupaten Luwu Timur
  • Paroki Sorowako – Maria Immaculata
  • Paroki Mangkutana – Santo Petrus
  • Paroki Rantetiku – Maria Ratu Rosari
  • Kuasi Paroki Malili – Santo Yosef

Kevikepan Sulawesi Tenggara sunting

Kota Kendari
  • Paroki Mandonga – Santo Clemens
  • Paroki Sadohoa – Santo Fransiskus Xaverius
  • Paroki Anduonohu - Santa Maria Diangkat Ke Surga
Kabupaten Konawe Selatan
  • Paroki Ranomeeto − Kabar Sukacita Maria
Kabupaten Konawe
  • Paroki Unaaha – Roh Kudus
Kota Baubau
  • Paroki Baubau – Santo Paulus
Kabupaten Kolaka
  • Paroki Kolaka – Santo Clemens
Kabupaten Muna
  • Paroki Labasa – Santo Mikael
  • Paroki Raha – Santo Yohanes Pemandi

Kevikepan Sulawesi Barat sunting

Kabupaten Mamuju
  • Paroki Mamuju – Santa Maria
Kabupaten Mamasa
  • Paroki Mamasa – Santo Petrus
  • Paroki Messawa – Santo Fransiskus Xaverius
Kabupaten Polewali Mandar
  • Paroki Polewali – Santo Yosep
Kabupaten Pasangkayu
  • Paroki Baras – Santo Yusuf Pekerja
Kabupaten Mamuju Tengah
  • Paroki Tobadak – Santo Mikael
Kabupaten Pinrang (Sulawesi Selatan)
  • Paroki Suppiran – Santo Giovanni don Bosco
Kabupaten Tana Toraja (Sulawesi Selatan)
  • Paroki Kondodewata – Maria Bunda Allah

Referensi sunting

Pustaka sunting

Pranala luar sunting