Kabupaten Kolaka

kabupaten di Indonesia, di pulau Sulawesi

Kabupaten Kolaka adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota kabupaten Kolaka berada di kecamatan Kolaka. Kabupaten Kolaka (induk) telah dua kali mengalami pemekaran, yakni Kabupaten Kolaka Utara, dan yang terbaru adalah Kabupaten Kolaka Timur yang telah disahkan pada akhir tahun 2012. Pasca pemekaran, kabupaten Kolaka mencakup daratan dan kepulauan yang memiliki wilayah seluas 3.283,59 Km2, dan wilayah perairan (laut) diperkirakan seluas ± 15.000 Km². Jumlah penduduk kabupaten ini pada tahun 2021 berjumlah 238.352 jiwa, dengan kepadatan 73 jiwa/km2.[2][3]

Kabupaten Kolaka
Dari atas, kiri ke kanan: Kantor Bupati Kolaka; Ikon Kolaka di Kolaka; Pantai Tamborasi Kolaka
Lambang resmi Kabupaten Kolaka
Julukan: 
Wonua Mekongga (Bumi Mekongga)
Motto: 
Sangga-sanggae Olutumu Pekiiki Ine Samba
(Tolaki) Sama-Sama Membangun Dareah Semua Sejahtera
Peta
Peta
Kabupaten Kolaka di Sulawesi
Kabupaten Kolaka
Kabupaten Kolaka
Peta
Kabupaten Kolaka di Indonesia
Kabupaten Kolaka
Kabupaten Kolaka
Kabupaten Kolaka (Indonesia)
Koordinat: 4°00′S 121°36′E / 4°S 121.6°E / -4; 121.6
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
Hari jadi28 Februari 1960
Ibu kotaKolaka
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 12
  • Kelurahan: 35
  • Desa: 100
Pemerintahan
 • BupatiAndi Makkawaru (Pj.)[1]
 • Wakil BupatiLowong
Luas
 • Total2.958,69 km2 (1,142,36 sq mi)
Populasi
 • Total243.842
 • Kepadatan82/km2 (210/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 90,38%
Kristen 7,84%
Protestan 5,61%
Katolik 2,23%
Hindu 1,75%
Buddha 0,03%[3]
 • BahasaTolaki
 • IPMKenaikan 73,98 (2022)
tinggi[4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7404
Kode area telepon0405
Pelat kendaraanDT xxxx
Kode Kemendagri74.01
DAURp 620.635.407.000.-
Flora resmiAnggrek Serat
Fauna resmiAnoa
Situs webwww.kolakakab.go.id

Suku asli Kolaka adalah Suku Tolaki yang berbahasa Tolaki. Kolaka adalah daerah penghasil logam nikel terutama di Kecamatan Pomalaa. Disitu terdapat berbagai perusahaan besar salah satunya adalah PT Antam.

Geografi sunting

Luas dan Batas Wilayah sunting

Kabupaten Kolaka mencakup jazirah daratan dan kepulauan yang memiliki wilayah daratan seluas 3.283,64 km² dan wilayah perairan/laut diperkirakan seluas ± 15.000 km², berbatasan dengan:

Utara Kabupaten Kolaka Utara
Timur Kabupaten Kolaka Timur
Selatan Kabupaten Bombana
Barat Teluk Bone

Topografi dan Hidrologi sunting

Keadaan permukaan wilayah Kabupaten Kolaka umumnya terdiri dari gunung dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan, memiliki beberapa sungai yang memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi serta pariwisata. Kabupaten Kolaka dipandang dari sudut oseanografi memiliki perairan (laut) yang sangat luas, yaitu diperkirakan mencapai ± 15.000 km2.

Iklim sunting

Wilayah daratan Kabupaten Kolaka mempunyai ketinggian umumnya di bawah 1.000 meter dari permukaan laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa maka daerah ini beriklim tropis dengan suhu udara minimum sekitar 10 °C dan maksimum 31 °C atau rata-rata antara 24 °C - 28 °C.

Pemerintahan sunting

Bupati sunting

Bupati yang menjabat saat ini di Kolaka ialah Ahmad Safei, didampingi wakil bupati, Muhammad Jayadin.[5]

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Wakil Bupati
8   H.
Ahmad Safei
S.H., M.H.
23 Juni 2018 15 Januari 2019 10 H.
Muhammad Jayadin
S.E., M.E.
15 Januari 2019 15 Januari 2024 11

Dewan Perwakilan sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kolaka dalam dua periode terakhir.[6]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019
Sebelum Pemekarana
2014-2019
Sesudah Pemekaranb
2019-2024
PKB 1   1   0
Gerindra 4   4   5
PDI-P 4   3   4
Golkar 4   3   4
NasDem 4   2   3
PKS 5   3   2
Perindo (baru) 2
PPP 4   3   2
PAN 4   4   4
Hanura 0   3   1
Demokrat 3   2   2
PBB 1   1   1
PKPI 1   1   0
Jumlah Anggota 35   30   30
Jumlah Partai 11   12   11
Keterangan:
aDPRD Kolaka dan DPRD Kolaka Timur
bDPRD Kolaka

Jumlah anggota DPRD tahun 2019 sebanyak 30 orang yang berasal dari 11 Partai Politik. Produk hukum yang dihasilkan pada tahun 2010 sebanyak 65 produk hukum, yaitu 15 Perda, 28 Keputusan DPRD, 5 Keputusan Pimpinan dan Keputusan Panitia Musyawarah sebanyak 17 buah.

Kecamatan sunting

Kabupaten Kolaka terdiri dari 12 kecamatan, 35 kelurahan dan 100 desa dengan luas wilayah 3.283,59 km² dan jumlah penduduk sebesar 228.970 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 70 jiwa/km².[7][8]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kolaka, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
74.01.12 Baula 1 9 Desa
Kelurahan
74.01.27 Iwoimendaa 10 Desa
74.01.04 Kolaka 7 - Kelurahan
74.01.14 Latambaga 7 - Kelurahan
74.01.25 Polinggona 1 6 Desa
Kelurahan
74.01.07 Pomalaa 4 8 Desa
Kelurahan
74.01.20 Samaturu 2 17 Desa
Kelurahan
74.01.18 Tanggetada 1 13 Desa
Kelurahan
74.01.24 Toari 1 9 Desa
Kelurahan
74.01.08 Watubangga 3 11 Desa
Kelurahan
74.01.10 Wolo 2 12 Desa
Kelurahan
74.01.01 Wundulako 6 5 Desa
Kelurahan
TOTAL 35 100

Demografi sunting

Jumlah Penduduk sunting

 
Aktivitas CFD di Pantai Mandra Kolaka

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Kolaka sebanyak 314.812 jiwa yang terdiri dari 161.679 laki-laki dan 153.133 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk pada kurun waktu tahun 20002010 rata-rata sebesar 2,79% per tahun. Semnentara pasca terjadinya pemekaran wilayah, pada tahun 2021 jumlah penduduk kabupaten Kolaka sebanyak 241.366 jiwa.[2]

Persebaran Penduduk sunting

Persentase persebaran penduduk yang berada di bawah 5% adalah Kecamatan Tanggetada, Kecamatan Baula, dan Kecamatan Uluiwoi.

Keadaan struktur umur penduduk pada tahun 2005 menunjukan bahwa penduduk usia muda atau berumur di bawah 15 tahun sekitar 35,15%. Beberapa tahun terakhir angka rasio jenis kelamin cenderung stabil pada angka 105 yang berarti setiap ada 100 perempuan ada sebanyak 105 laki-laki.

Ketenagakerjaan sunting

Pada tahun 2005 secara keseluruhan TPAK Kabupaten Kolaka sebesar 116.405 orang di mana sebelumnya pada tahun 2004 terdapat sebanyak 156.617 orang. Angka tersebut belum dapat dijadikan sebagai pedoman karena angkatan kerja pada tahun 2004 masih menyatu dengan Kabupaten Kolaka Utara.

Ditinjau dari lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Kolaka, terlihat bahwa sektor pertanian masih paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sebesar 71.415 orang.

Sosial sunting

Pendidikan sunting

Dilihat dari ratio murid terhadap guru pada tahun 2005/2006, yaitu untuk SD sebesar 23, SLTP sebesar 20 dan SLTA sebesar 13 sebenarnya sudah cukup ideal. Hanya yang menjadi masalah bahwa seorang guru tidak mengajar/tatap muka secara terus-menerus, sehingga sebuah kelas tetap memiliki jumlah siswa lebih dari 30 orang dengan seorang guru yang sedang mengajarnya.

Kesehatan sunting

Tenaga kesehatan pada tahun 2004 sebanyak 320 orang dan pada tahun 2005 naik menjadi 906 orang, sehingga tenaga kesehatan yang tersebar sudah cukup memadai untuk menangani pasien yang ada.

Ekonomi sunting

Pertanian dan Perkebunan sunting

Pada tahun 2005 tanaman padi mengalami penurunan luas panen dari semula tahun 2004 sebanyak 22.120 ha menjadi 22.093 ha pada tahun 2005.

Cengkih pada tahun 2004 luas arealnya 1.610,89 ha sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 1.635,34 ha. Komoditas jambu mete luasnya mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2004 seluas 4.706,88 ha dan tahun 2005 menjadi 4.441,38 ha, namun produksinya justru mengalami peningkatan. Produksi Kakao terus mengalami penurunan akibat serangan hama, petani lokal beralih dan menanam Lada Putih, Pala, Nilam, dan Cabe.

Peternakan dan Perikanan sunting

Populasi ternak sapi pada tahun 2004 sebanyak 33.705 ekor mengalami kenaikan pada tahun 2005 menjadi 34.738 ekor. Kecamatan Watubangga selama ini dikenal sebagai pusat ternak di Kabupaten Kolaka seperti sapi, kerbau dan kambing.

Populasi ternak unggas ayam ras terbanyak terdapat di Kecamatan Baula sebesar 351.404 ekor pada tahun 2005.

Pada tahun 2005 produksi ikan tercatat sebesar 25.373,20 ton yang terdiri dari produksi ikan laut sebesar 19.253,30 ton dan ikan darat sebanyak 6.119,90 ton.

Industri dan Pertambangan sunting

 
Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Kab. Kolaka

Perusahaan industri besar/sedang yang sangat menonjol adalah Pabrik Fero Nikel PT. Aneka Tambang di Kecamatan Pomalaa. Pada tahun 2004 pabrik Feni 3 dan sudah beroperasi pada tahun 2005.

Jumlah perusahaan industri kimia selama 5 tahun mengalami kenaikan dari 291 perusahaan tahun 2001 menjadi 304 perusahaan pada tahun 2005, dengan nilai investasi sebesar Rp. 1.169.366.000,- pada tahun 2001 menjadi Rp.1.950.846.000,- tahun 2005 serta nilai produksi naik dari Rp.734.351.000,- pada tahun 2001 menjadi Rp. 1.394.855.000,- tahun 2005.

Perusahaan industri logam dan mesin tahun 2005 sebanyak 168 perusahaan, kenaikan tersebut diikuti kenaikan jumlah tenaga kerja dari 1.177 orang tahun 2001 menjadi 1.256 orang tahun 2005, investasi Rp. 2.205.069.000,- tahun 2001 menjadi Rp. 3.051.561.000,- tahun 2005 dan produksi perusahaan menjadi Rp. 4.119.607.000,- tahun 2005.

Di Kabupaten Kolaka terdapat pertambangan Nikel dan dengan keunggulan tersebut diharapkan mampu memanfaatkan potensi yang ada semaksimal mungkin untuk menunjang perkembangan perekonomian.

Nilai produksi hasil pertambangan pada tahun 2005 mengalami kenaikan produksi bijih nikel, yaitu pada tahun 2004 sebesar 1.312.411 ton dan pada tahun 2005 meningkat sebesar 1.577.602 ton. Dengan kenaikan produksi tersebut, nilai produksi juga mengalami kenaikan dari Rp. 108.237 juta pada tahun 2004 naik menjadi Rp. 148.958 juta pada tahun 2005.

Perdagangan sunting

Nilai jual produksi nikel juga mengalami peningkatan, pada tahun 2004 senilai US $ 16.407.171,31,- dan tahun 2005 meningkat menjadi US $ 41.501.542,73. Namun pada ekspor ferro nikel mengalami penurunan apabila pada tahun 2004 sebesar 30.807,52 ton dan tahun 2005 sebesar 28.680,17 ton. Seiring dengan penurunan nilai ekspor, maka nilainya juga mengalami penurunan dari US $ 87.014.875,99,- pada tahun 2004 menjadi US $ 82.623.725,80,- pada tahun 2005.

Nilai ekspor barang melalui Pelabuhan Pomalaa terjadi peningkatan, jika pada tahun 2004 senilai US $110.505.250.300,- pada tahun 2005 meningkat menjadi US $ 136.935.300.540.-[butuh rujukan]

Transportasi sunting

 
Aktivitas penerbangan di Bandar Udara Sangia Nibandera

Panjang jalan pada tahun 2010 tercatat sepanjang 1.348,81 km yang terdiri dari jalan Negara sepanjang 8,17 km, jalan Provinsi sepanjang 162,73 km dan jalan Kabupaten sepanjang 1.168,61 km. Sarana transportasi udara tersedia di kabupaten Kolaka, yakni Bandar Udara Sangia Nibandera, yang terletak di kecamatan Tanggetada, Kolaka.

Kegiatan usaha pelayaran selama tahun 2005, seperti kunjungan kapal, arus barang dan penumpang sebanyak 2.296 kunjungan kapal yang terdiri dari 2.262 pelayaran dalam negeri dan 34 pelayaran luar negeri. Dari 2.262 pelayaran dalam negeri tersebut terjadi bongkar barang sebesar 269.360 ton dan muat 87.630 ton serta penumpang turun sebesar 141.116 orang dan naik 155.887 orang. Kemudian dari pelayran luar negeri tidak terdapat arus naik turun penumpang tetapi terdapat bongkar barang sebesar 25.652 ton dan muat 892.263 ton.[butuh rujukan]

Referensi sunting

  1. ^ "Gubernur Sultra lantik Kepala DLH sebagai Pj Bupati Kolaka". antaranews.com. Diakses tanggal 2024-1-15. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 20 Juli 2023. 
  3. ^ a b "Kabupaten Kolaka Dalam Angka 2019". www.kolakakab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-31. Diakses tanggal 31 Januari 2020. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 20 Juli 2023. 
  5. ^ "Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Buapti dan Wakil bupati Kolaka". prokopim.kolakakab.go.id. 17-01-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-12. Diakses tanggal 27-05-2022. 
  6. ^ Perolehan Kursi DPRD Kolaka 2014-2019 Sebelum Pemekaran
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar sunting