Inter Milan

klub sepak bola di Italia

Football Club Internazionale Milano,[9] atau yang dikenal dengan nama Internazionale (diucapkan [ˌinternattsjoˈnaːle]) ataupun juga Inter, dan bahasa sehari-hari dikenal sebagai Inter Milan di luar Italia,[10] adalah sebuah klub sepak bola profesional asal Italia yang saat ini bermain di Serie A Liga Italia. Inter Milan mempunyai julukan sebagai il Nerazzurri (si biru hitam), il Biscone (si ular besar), dan juga La Beneamata (yang tersayang). Klub bermain di Serie A (divisi pertama) sejak tahun 1908, dan pendukung Inter Milan disebut Interisti.

Inter Milan
Lambang Inter
Nama lengkapFootball Club Internazionale Milano S.p.A.
Julukan I Nerazzurri (Si Biru Hitam)
La Beneamata (Sang Kekasih)
Il Biscione (Si Ular Besar)
Il Serpente (Si Ular)
Baüscia (Si Angkuh)
Berdiri9 Maret 1908; 116 tahun lalu (1908-03-09)
StadionStadion Giuseppe Meazza
(Kapasitas: 80.018 [1])
Pemilik
PresidenTiongkok Steven Zhang[7]
PelatihItalia Simone Inzaghi[8]
LigaSerie A
2022–2023Serie A, ke-3 dari 20
Situs webSitus web resmi klub
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Musim ini

Dari tahun 2006 hingga tahun 2010 adalah tahun pencapaian terbaik kedua bagi Inter sepanjang sejarah sejak berdiri. Dalam kurun waktu tersebut mereka sukses memperoleh lima gelar yaitu Serie A, Coppa Italia, Liga Champions UEFA, Piala Super Italia, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.[11]

Musim 2009-10 adalah musim terbaik dalam sejarah klub. Di bawah asuhan Manajer José Mourinho,[12] klub berhasil menjadi juara Liga Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions UEFA, sehingga Inter mencatatkan diri sebagai klub Italia pertama yang berhasil mendapatkan tiga gelar (treble) dalam satu musim.[13] Pencapaian ini juga menjadikan Inter sebagai klub ke-6 di Eropa setelah Glasgow Celtic, Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, Manchester United dan Barcelona yang berhasil memperoleh gelar treble.[14]

Inter bermain di stadion Giuseppe Meazza dan berlatih di Angelo Moratti Sports Center (dikenal juga sebagai La Pinetina) sebuah fasilitas latihan di Appiano Gentile. Klub ini adalah klub satu kota (rival) dengan AC Milan, dan pertandingan antara mereka terkenal dengan nama Derby della Madonnina.[15][16]

Sejarah

Pendirian dan tahun awal

 
Inter Milan 1908.

Klub ini didirikan pada 9 Maret 1908[17] yang merupakan perpecahan dari Klub Kriket dan Sepak bola Milan, yang sekarang lebih dikenal dengan nama AC Milan. Sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell'Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner, Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris dan Italia di AC Milan memutuskan untuk memisahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain internasional.[17]

"Questa notte splendida darà i colori al nostro stemma: il nero e l'azzurro sullo sfondo d'oro delle stelle. Si chiamerà Internazionale, perchè noi siamo fratelli del mondo."

— 9 marzo 1908, Milano

"Malam yang indah ini akan memberi kita warna untuk puncak kami: hitam dan biru dengan latar belakang bintang emas itu akan disebut Internazionale [Internasional], karena kita adalah saudara dari dunia."

— 9 Maret 1908, Milan

Inter berhasil menjadi juara liga pertamanya pada tahun 1910 dan yang kedua pada tahun 1920.[17] Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati,[18] yang tewas dalam Perang Dunia I.

Setelah tahun awal

 
Giuseppe Meazza telah membuat 408 penampilan untuk Inter. Dia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub, dengan 284 gol

Pada tahun 1921, Inter termasuk salah satu tim yang keluar dari FIGC dan mengikuti liga yang dibentuk oleh CCI (Confederazione Calcistica Italiana).[19] CCI merupakan organisasi tandingan FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) yang dibentuk oleh tim-tim yang meminta rencana pengurangan anggota Serie A dan perbedaan pendapat antara klub besar dan kecil mengenai struktur liga nasional di Italia.[20] Inter berada dalam grup B dalam liga tersebut. Setelah hanya mampu mengumpulkan 11 angka, Inter berada di posisi terbawah klasemen akhir.[21] Inter memenangkan dua playoff dan menghindari degradasi. Hanya bertahan satu musim akhirnya CCI bubar karena akhirnya dicapai persetujuan dengan FIGC melalui petisi yang dilayangkan oleh Direktur harian La Gazzetta dello Sport yakni Emilio Colombo[22] dan dikenal dengan petisi Compromesso Colombo. Tim-tim yang tidak terdegradasi kembali bergabung dengan FIGC.[23][24]

Selama era fasisme Inter berganti nama menjadi Società Sportiva Ambrosiana setelah bergabung dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928.[25] Bahkan setahun kemudian presiden klub terpilih Oreste Simonotti mempatenkan nama Inter menjadi AS Ambrosiana pada tahun 1929, untuk menyesuaikan diri dengan kepemimpinan Benito Mussolini, dan pada akhirnya pada tahun 1931, presiden baru Inter Ferdinando Pozzani mengubahnya lagi menjadi AS Ambrosiana-Inter. Walaupun demikian, Inter masih tetap bisa memenangkan trofi ketiga mereka pada tahun 1930 dan setelah itu mereka mendapatkan trofi keempat pada tahun 1938.

Inter pertama kali memenangkan Coppa Italia (Piala Italia) pada tahun 1939[26][27] yang saat itu dipimpin oleh Giuseppe Meazza, dan satu tahun kemudian mereka memenangkan trofi liga kelima mereka,[28] meskipun Meazza mengalami cedera. Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mereka memakai nama asli mereka, Internazionale Milano.

Grande Inter

 
Tim Inter yang memenangkan Piala Interkontinental di 1965

Setelah Perang Dunia II, Inter memenangi gelar Serie A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, di bawah asuhan Pelatih Helenio Herrera,[29] Inter memenangkan tiga trofi pada tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Pada tahun 1964, Inter memenangkan trofi Liga Champions UEFA mereka pertama[30] setelah mengalahkan Real Madrid.[31] Musim selanjutnya, bermain di stadion mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.[32]

Setelah masa keemasan pada tahun 1960, Inter berhasil untuk memenangkan gelar mereka kesebelas kalinya pada tahun 1971 dan kedua belas kalinya pada tahun 1980. Inter juga memenangi dua trofi Coppa Italia pada tahun 1978 dan 1982. Inter berhasil meraih gelar scudetto mereka yang ke tigabelas kali pada tahun 1989 dan membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga 17 tahun hingga mereka dapat memenanginya lagi pada tahun 2006, tetapi melalui cara yang lain dari biasa atau yang mereka sebut dengan "Scudetto of Honesty" (juara dari kejujuran), karena mereka tidak terbukti bersalah dalam skandal Calciopoli yang ikut menyeret beberapa klub besar Italia yang terbukti bersalah dan mendapat penalti pengurangan poin juga pencopotan gelar bagi juara sebelumnya.[33][34] Baru pada tahun selanjutnya atau 2007 Inter berhasil menjadi juara bertahan, sekaligus menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal.

Era saat ini

Skuat Final Liga Champions 2010
cadangan: Stanković (68' → Chivu), Muntari (79' → Pandev), Materazzi(92' → Milito), Toldo, Cordoba, Balotelli, Mariga

Pelatih: José Mourinho

Inter kembali menjadi juara pada tahun 2008, 2009 dan 2010. Inter juga adalah satu-satunya tim yang belum pernah terdegradasi terhitung dari sejak Serie A bergulir, karena itu di dalam lagu kebangsaan nya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.

Pada musim 2009-10 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar Juara Serie A selama 5 Musim secara beruntun.

Internazionale sudah memenangi Piala UEFA tiga kali. Pertama di musim 1990-91 dengan mengalahkan sesama klub Italia, AS Roma pada pertandingan final. Di musim 1993-94, Inter meraih gelar Piala UEFA kedua dengan mengalahkan klub Austria, SV Casino Salzburg. Piala UEFA untuk ketiga kalinya, Inter mengalahkan SS Lazio dalam pertandingan final yang berlangsung di Stadion Parc des Princes, Paris.

Inter baru memenangi lagi Liga Champions untuk yang ketiga kalinya pada musim 2009-10 dengan mengalahkan klub asal Jerman, Bayern München di Final, setelah sebelumnya pada babak semifinal secara mengejutkan berhasil mengalahkan klub asal Spanyol, Barcelona yang saat itu sangat diunggulkan karena pada musim kompetisi 2008-09 meraih 6 gelar di berbagai kompetisi.

Inter menjadi tim asal Italia pertama yang meraih treble winners setelah memenangi semua kompetisi pada musim 2009-10 diantaranya Scudetto Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions.

Pada 15 Oktober 2013, Erick Thohir, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo semua dari Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk menyalip 70 persen saham Inter Milan dengan nilai akuisisi $501 juta. Erick Thohir juga telah membagikan di D.C. United dan Persib Bandung.[35]

Warna dan Lambang

 
 
 
 
 
 
 
 
Kostum S.S. Ambrosiana

Lambang klub adalah huruf FCIM di dalam sebuah lingkaran, yang didesain pada tahun 1908, pelukis yang mendesain logo klub yang bertahan hingga sekarang ini adalah Giorgio Muggiani yang juga merupakan salah seorang yang menggagas terbentuknya Inter.

Inter identik dengan warna hitam biru. Warna hitam mewakili gelapnya malam dan biru mengambarkan langit. Sempat terjadi perubahan saat Inter digabungkan dengan Unione Sportiva Milanese pada tahun 1928, yaitu kostum mereka berganti putih dengan tanda palang merah di bagian dada, namun setelah Perang Dunia II usai, Inter kembali ke warna awal mereka.

Stadion

Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang terletak di distrik San Siro di kota Milan, berkapasitas 85.000 orang. Stadion yang juga dikenal dengan nama San Siro ini memiliki nama asli Nuovo stadio Calcistico San Siro yang dibangun mulai tanggal 1 Agustus 1925 hingga 15 September 1926 oleh Piero Pirelli yang saat itu menjabat sebagai Presiden AC Milan dengan dana sekitar 5 juta lira.[36] Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 september 1926 dengan pertandingan derby antara AC Milan melawan Inter Milan, yang dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3.[36]

Stadion ini digunakan bersama dengan AC Milan, klub besar lain di Milan. Pada awalnya Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan mengalami kebangkrutan dan harus menjual stadion tersebut pada Pemerintah kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah kota Milan pada tahun 1947, sejak saat itu stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion Giuseppe Meazza, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.

Nama Giuseppe Meazza dipilih sebagai nama Stadion pada tahun 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan. Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama "San Siro" untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan.

Saat ini Stadion Giuseppe Meazza dinilai oleh UEFA termasuk dalam 23 stadion di Eropa yg memiliki rating bintang 5.[37]

Panorama Stadion Giuseppe Meazza

Prestasi

Inter telah memenangkan 36 trofi domestik, termasuk liga 19 kali, Coppa Italia sembilan dan Supercoppa Italiana delapan. Dari 2006 hingga 2010, klub ini memenangkan lima gelar liga berturut-turut, menyamai rekor sepanjang masa sebelum 2017, ketika Juventus memenangkan gelar liga keenam beruntun.[38] Mereka telah memenangkan Liga Champions tiga kali: dua back-to-back pada 1964 dan 1965 dan kemudian lainnya pada 2010; yang terakhir memenagkan treble Italia yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Coppa Italia dan Scudetto.[39] Klub ini juga telah memenangkan tiga Piala UEFA, dua Piala Interkontinental dan satu Piala Dunia Antar Klub FIFA.

Prestasi Inter
Tipe Kompetisi Gelar Musim
Domestik Serie A 19 1909–10, 1919–20, 1929–30, 1937–38, 1939–40, 1952–53, 1953–54, 1962–63, 1964–65, 1965–66, 1970–71, 1979–80, 1988–89, 2005–06,[nb 1] 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–10, 2020-21
Piala Italia 9 1938–39, 1977–78, 1981–82, 2004–05, 2005–06, 2009–10, 2010–11, 2021-22, 2022-23
Piala Super Italia 8 1989, 2005, 2006, 2008, 2010, 2021, 2022, 2023
Kontinental Piala Champions Eropa / Liga Champions UEFA 3 1963–64, 1964–65, 2009–10
Piala UEFA 3 1990–91, 1993–94, 1997–98
Dunia Piala Interkontinental 2 1964, 1965
Piala Dunia Antarklub FIFA 1 2010

Statistik klub dan rekor

Inter menjadi satu-satunya klub di Serie A yang belum pernah turun ke Serie B,[40] setelah klub Juventus harus turun ke Serie B pada musim 2006-07 terkait dengan kasus Calciopoli atau pengaturan skor pertandingan.

Pada musim 2009–2010 Inter menyamai rekor Juventus dan Torino dengan memenangi gelar juara Serie A selama 5 Musim secara beruntun.[41]

Pada 2009–2010, Inter Milan menjadi satu-satunya tim dari Italia yang meraih treble setelah memenangi tiga gelar sekaligus, yaitu: Seria A, Coppa Italia dan Liga Champions. Masih dalam tahun 2010 yang sama, Rafael Benítez menambah 2 gelar lagi untuk Inter, sehingga dalam tahun 2010 Inter memperoleh 5 gelar (quintuple), dengan memenangi lagi Piala Super Italia[42] dan Piala Dunia Antarklub FIFA.[43]

Menurut versi The Football Pantheon, Inter berada di posisi ke-8 sebagai tim paling sukses di dunia.[44]

Trofi yang dimenangkan

Nama Periode Trofi Total
Domestik Internasional
Se Cp Sc EC/CL UC ICp/CWC
  Virgilio Fossati 1909–1915
1
1
  Nino Resegotti 1919–1922
1
0
1
  Árpád Weisz 1929–1931
1
1
  Armando Castellazzi 1936–1938
1
0
1
  Tony Cargnelli 1938–1940
1
1
2
  Alfredo Foni 1952–1955
2
2
  Helenio Herrera 1960–1968, 1973
3
0
2
0
2
7
  Giovanni Invernizzi 1970–1973
1
0
0
0
0
1
  Eugenio Bersellini 1977–1982
1
2
0
0
0
3
  Giovanni Trapattoni 1986–1991
1
0
1
0
1
0
3
  Giampiero Marini 1994
0
0
0
0
1
0
1
  Luigi Simoni 1997–1998
0
0
0
0
1
0
1
  Roberto Mancini 2004–2008
3
2
2
0
0
0
7
  José Mourinho 2008–2010
2
1
1
1
0
0
5
  Rafael Benítez 2010
0
0
1
0
0
1
2
  Leonardo 2010–2011
0
1
0
0
0
0
1
Total 1909–
18
7
5
3
3
3
39

Pemain

Skuat utama

Per 5 Januari 2024.[45]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK    SUI Yann Sommer
2 DF   NED Denzel Dumfries
5 MF   ITA Stefano Sensi
6 DF   NED Stefan de Vrij
7 MF   COL Juan Cuadrado
8 MF   AUT Marko Arnautović
9 FW   FRA Marcus Thuram
10 FW   ARG Lautaro Martínez (Kapten)
11 DF   ARG Joaquín Correa
12 GK   ITA Rafaele Di Gennaro
14 MF   NED Davy Klaassen
15 MF   ITA Francesco Acerbi
20 MF   TUR Hakan Çalhanoğlu
21 MF   ALB Kristjan Asllani
No. Pos. Negara Pemain
22 MF   ARM Henrikh Mkhitaryan
23 MF   ITA Nicolò Barella (Wakil Kapten)
28 DF   FRA Benjamin Pavard
32 DF   ITA Federico Dimarco
33 DF   ITA Danilo D'Ambrosio
36 DF   ITA Matteo Darmian
30 DF   BRA Carlos Augusto
31 MF   GER Yann Bisseck
46 DF   ITA Mattia Zanotti
50 MF   SRB Aleksandar Stankovic
77 GK   ITA Emil Audero Mulyadi
70 FW   CHI Alexis Sanchez
95 DF   ITA Alessandro Bastoni

Pemain lain dibawah kontrak

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
DF   FRA Andrew Gravillon
DF   SVN Maj Rorič
MF   FRA Axel Mohamed Bakayoko
No. Pos. Negara Pemain
MF   SRB Luka Simić
MF   POR João Mário
FW   ITA Samuele Longo

Dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
GK   BRA Gabriel Brazão (di   Real Oviedo hingga 30 Juni 2021)
GK   ITA Michele Di Gregorio (di Monza hingga 30 Juni 2021)
GK   ITA Giacomo Pozzer (di Monopoli hingga 30 Juni 2021)
DF   ITA Niccolò Corrado (di Palermo hingga 30 Juni 2021)
DF   ITA Federico Dimarco (di Hellas Verona hingga 30 Juni 2021)
DF   ITA Jacopo Gianelli (di Pro Sesto hingga 30 Juni 2021)
DF   ITA Davide Zugaro (di Giana Erminio hingga 30 Juni 2021)
MF   FRA Lucien Agoumé (di Spezia hingga 30 Juni 2021)
MF   ITA Antonio Candreva (di Sampdoria hingga 30 Juni 2021)
MF   BEL Xian Emmers (di   Almere City hingga 30 Juni 2021)
MF   ITA Lorenzo Gavioli (di Feralpisalò hingga 30 Juni 2021)
MF   AUT Valentino Lazaro (di   Borussia Mönchengladbach hingga 30 Juni 2021)
No. Pos. Negara Pemain
MF   ITA Michael Ntube (di Pro Sesto hingga 30 Juni 2021)
MF   ITA Marco Pompetti (di Pisa hingga 30 Juni 2021)
MF   HON Rigoberto Rivas (di Reggina hingga 30 Juni 2021)
MF   ITA Thomas Schirò (di Carrarese hingga 30 Juni 2021)
FW   ARG Facundo Colidio (di   Sint-Truiden hingga 30 Juni 2021)
FW    SUI Darian Males (di Genoa hingga 30 Juni 2021)
FW   ITA Matteo Politano (di Napoli hingga 31 Desember 2022)
FW   GUI Aboubacar Sakho (di Cremonese hingga 31 Desember 2022)
FW   ITA Edoardo Vergani (di Bologna hingga 30 Juni 2021)
FW   ITA Sebastiano Esposito (di SPAL hingga 30 Juni 2021)
FW   ITA Eddie Salcedo (di Hellas Verona hingga 30 Juni 2021)

Tim muda

Tim wanita

Nomor yang dipensiunkan

3 –   Giacinto Facchetti, bek kiri, 1960–1978 (kehormatan anumerta). Nomor itu pensiun pada 8 September 2006. Pemain terakhir yang mengenakan kostum itu adalah bek tengah Argentina Nicolás Burdisso, yang memakai kaus nomor 16 untuk sisa musim ini.[46]
4 –   Javier Zanetti, gelandang bertahan, memainkan 858 pertandingan untuk Inter antara 1995 dan pensiun pada musim panas 2014. Ketua klub Erick Thohir mengkonfirmasi bahwa pemain nomor 4 Zanetti akan pensiun karena rasa hormat.[47][48]

Staf teknik

Hingga 5 September 2022[49]
Posisi Nama
Kepala pelatih   Simone Inzaghi
Wakil pelatih Kosong
Asisten teknik Kosong
Asisten teknik Kosong
Pelatih kebugaran Kosong
Pelatih kebugaran Kosong
Pelatih kiper   Adriano Bonaiuti
Kepala staf medis   Piero Volpi
Dokter regu   Alessandro Corsini
Dokter regu   Alessandro Quaglia
Kepala ahli fisioterapi   Gian Nicola Bisciotti
Koordinator fisioterapis   Massimo Dellacasa
Fisioterapis   Andrea Galli
Fisioterapis   Ramòn Cavallin
Fisioterapis   Matteo Viganò
Rehabilitasi fungsional   Andrea Belli

Presiden dan manajer

Sejarah presidensial

 
Nama Tahun
Giovanni Paramithiotti 1908–1909
Ettore Strauss 1909–1910
Carlo de Medici 1910–1912
Emilio Hirzel 1912–1914
Luigi Ansbacher 1914
Giuseppe Visconti di Modrone 1914–1919
Giorgio Hulss 1919–1920
 
Nama Tahun
Francesco Mauro 1920–1923
Enrico Olivetti 1923–1926
Senatore Borletti 1926–1929
Ernesto Torrusio 1929–1930
Oreste Simonotti 1930–1932
Ferdinando Pozzani 1932–1942
Carlo Masseroni 1942–1955
 
Nama Tahun
Angelo Moratti 1955–1968
Ivanoe Fraizzoli 1968–1984
Ernesto Pellegrini 1984–1995
Massimo Moratti 1995–2004
Giacinto Facchetti 2004–2006
Massimo Moratti 2006–2013
Erick Thohir 2013–2018
Steven Zhang 2018–

Sejarah Kepelatihan

Sejak pertama kali didirikan 59 pelatih telah melatih Inter Milan, pelatih pertama adalah Virgilio Fossati. Pelatih Yang paling lama melatih Inter Milan adalah Helenio Herrera, yang melatih selama 9 tahun (8 tahun berturut-turut). Helenio Herrera hingga saat ini masih tercatat sebagai pelatih tersukses dalam sejarah Inter Milan, dengan membawa Inter memenangkan 3 scudetto, 2 Piala Champions dan 2 piala Intercontinental.

 
José Mourinho, pelatih Inter Milan 2008-2010

José Mourinho adalah pelatih tersukses kedua dalam sejarah Inter Milan, ia melatih sejak 2 Juni 2008 hingga 29 Mei 2010. Pada musim pertama nya di Italia ia membawa Inter memenangkan gelar juara Serie A dan Piala Super Italia. Pada musim kedua ia membawa "La Beneamata" menorehkan sejarah sebagai klub Italia pertama yang meraih Treble.

Mulai musim 2010-11 Inter Milan dilatih oleh Rafael Benítez, menggantikan José Mourinho yang pindah ke Real Madrid. Pada masa kepelatihan Benítez Inter menjuarai Supercoppa Italiana dan sukses pula menjadi Juara FIFA Club World Cup. Tetapi di liga Serie A posisi Inter yang selalu menjadi juara sejak dari era Mancini dan Mourinho, hingga pertengahan musim harus terseok-seok hingga berada diposisi ke-7 klasemen seri A. Leonardo de Araújo akhirnya ditunjuk menggantikan posisi Rafael Benítez untuk melatih Inter Milan pada akhir Desember 2010.[50]

Bersama Leonardo, Inter berhasil mengumpulkan 30 poin dari 12 pertandingan dengan rata-rata 2.5 poin per pertandingan, hasil yang lebih baik dibandingkan pendahulunya Benitez dan Mourinho. Pada 6 Maret 2011 Leonardo kembali membuat rekor baru dengan mengumpulkan 33 poin dari 13 pertandingan. Rekor sebelumnya dipegang oleh Fabio Capello yang meraih 31 poin dari 13 pertandingan di musim 2004-05. Leonardo berhasil membawa Inter melaju hingga babak perempat final Liga Champions sebelum akhirnya takluk oleh Schalke 04. Sementara di kompetisi lokal, Inter kembali berhasil menjuarai Coppa Italia. Di akhir musim Leonardo mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Gian Piero Gasperini, Cladio Ranieri dan Andrea Stramaccioni. Dan tak satupun dari ketiga pelatih berhasil membawa inter menyamai prestasi Leonardo.

24 Mei 2013 inter menunjuk Walter Mazzari sebagai suksesor Stramaccioni dan musim 2012-2013 menjadi musim terburuk inter setelah hanya finis di urutan 9 klasemen akhir dan gagal berkompetisi di Eropa.

Pada 15 Oktober 2013 sebuah perusahaan Konsorsium dari Indonesia, (International Sports Capital HK, Ltd) yang dipimpin oleh Erick Thohir, Handy Soetedjo, dan Rosan Roeslani membeli 70% saham kepemilikan inter dari Massimo Moratti dengan nilai €75 Juta. Di tangan pemilik baru, Inter kembali memanggil Roberto Mancini untuk menggantikan Walter Mazzari pada 14 November 2014. Namun sayangnya Mancini gagal mengulangi kesuksesannya untuk kedua kalinya di inter setelah di musim 2015-2016 inter hanya finis di urutan ke-4.

Pada 6 Juni 2016 Suning Sports yang dipimpin oleh Zhang Jindong membeli saham mayoritas Inter dari Erick Thohir. Namun pergantian manajemen ternyata tidak memberi banyak pengaruh kepada performa inter di mana inter tampil kurang menjanjikan di laga persahabatan pra musim yang berujung keluarnya Roberto Mancini dari kursi kepelatihan pada 8 Agustus 2016. Inter lalu menunjuk Frank de Boer untuk mengisi kursi kepelatihan inter, hanya dua minggu sebelum kompetisi dimulai. Frank de Boer sendiri tidak memiliki waktu yang panjang di inter dan pada 1 November 2016 dipecat setelah pencapaian buruk inter baik di kompetisi lokal, (4 kemenangan dan 5 kekalahan dari sepuluh laga) dan kompetisi Eropa (1 kemenangan dan 2 kekalahan dari 3 laga).

Setelah kepergian Frank de Boer, Inter menunjuk pelatih Primavera Inter, Stefano Vecchi sebagai pelatih interim inter dan memimpin inter di satu laga Eropa (menghadapi Southampton, takluk 1-2) dan satu laga Serie-A (menghadapi Crotone, menang 3-0). inter lalu menunjuk mantan pelatih SS. Lazio, Stefano Pioli sebagai pelatih baru.

Di bawah ini adalah daftar pelatih Inter Milan sejak tahun 1909 hingga sekarang.