Ekonomi Jerman
Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, PDB terbesar keempat dunia, dan pendapatan nasional bruto terbesar kelima dunia tahun 2008.[15] Sejak era industrialisasi dan kapitalisme industri,[16][17] negara ini berhasil menjadi motor, inovator, dan pengglobal ekonomi. Jerman adalah eksportir terbesar ketiga dunia pada tahun 2011 dengan nilai 1,409 triliun dolar AS (negara Zona Euro termasuk).[18][dated info] Ekspor sendiri berkontribusi terhadap sepertiga keluaran negara ini.[19][dated info]
Ekonomi Jerman | |
---|---|
Peringkat | ke-4 (nominal) / ke-5 (PPP) |
Mata uang | Euro (EUR)[1] |
Tahun fiskal | tahun kalender |
Organisasi perdagangan | EU, WTO (melalui keanggotaan UE) dan OECD |
Statistik | |
PDB | $3,577 triliun, €2,570 triliun (2011)[2] |
Pertumbuhan PDB | 0.9% (estimasi 2012)[3] |
PDB per kapita | Nominal: $43.741, €31.437 (2011)[2] |
PDB per sektor | pertanian: 0,8%, industri: 28,6%, jasa: 70,6% (estimasi 2011) |
Inflasi (IHK) | 1,83% (Juni 2013)[4] |
Koefisien gini | .27 (2006) |
Angkatan kerja | 44.01 juta (estimasi 2012) |
Angkatan kerja berdasarkan sektor | pertanian (2,4%), industri (29,7%), jasa (67,8%) (2005) |
Pengangguran | 5,3% (Januari 2013)[5] |
Gaji kotor rata-rata | 4.217 € / 5.692 $, per bulan (2006)[6] |
Gaji bersih rata-rata | 2.040 € / 2.754 $, per bulan (2006)[6] |
Industri utama | mobil, besi, baja, batu bara, semen, kimia, mesin, kendaraan, elektronik, makanan dan minuman, kapal, tekstil |
Peringkat kemudahan melakukan bisnis | ke-20[7] |
Eksternal | |
Ekspor | $1,492 triliun (estimasi 2012)[8] |
Komoditas ekspor | kendaraan bermotor, mesin, kimia, produk elektronik dan komputer, makanan, tekstil, obat-obatan, karet dan produk plastik |
Tujuan ekspor utama | Prancis 10.2%, Britania Raya 7.0%, Belanda 6.9%, Amerika Serikat 6.3%, Austria 5.6%, Italia 5.4%, Tiongkok 5.1%, Swiss 4.7%, Belgia 4.3%, Polandia 4.1% (estimasi 2012)[9] |
Impor | $1.276 triliun (estimasi 2012)[8] |
Komoditas impor | mesin, peralatan pemrosesan data, kendaraan, kimia, migas, logam, obat, makanan, produk pertanian, peralatan listrik |
Negara asal impor utama | Belanda 14.0%, Prancis 7.5%, Tiongkok 6.7%, Belgia 6.4%, Italia 5.5%, Britania Raya 4.9%, Austria 4.4%, Rusia 4.4%, Republik Ceko 4.1% (estimasi 2012)[10] |
Modal investasi langsung asing | $1,057 triliun (31 Desember 2010) |
Utang kotor luar negeri | $5,624 triliun (30 Juni 2011) |
Pembiayaan publik | |
Utang publik | 83% PDB (estimasi 2012)[11] |
Pendapatan | $1,511 triliun (estimasi 2012) |
Beban | $1,507 triliun (estimasi 2012) |
Bantuan ekonomi | donor: $7.5 miliar (€5 miliar), 0.28% PDB |
Peringkat utang | Standard & Poor's:[12] AAA (Domestic) AAA (Foreign) AAA (T&C Assessment) Outlook: Stabil[13] Moody's:[13] Aaa Outlook: Stabil Fitch:[13] AAA Outlook: Stabil |
Cadangan mata uang asing | $233,813 miliar, €200 miliar (April 2011)[14] |
Sumber data utama: CIA World Fact Book |
Secara umum Jerman tidak banyak memiliki bahan mentah. Hanya lignit dan potas yang tersedia dalam jumlah besar. Sebagian besar pembangkit listrik di Jerman menggunakan lignit sebagai sumber bahan bakar. Minyak bumi, gas alam, dan sumber daya alam lainnya diimpor dari negara lain. Jerman mengimpor kurang lebih dua pertiga dari energinya.
Sektor jasa berkontribusi 70% terhadap PDB, industri 29,1%, dan pertanian 0,9%. Kebanyakan produk negara ini adalah produk teknik seperti mobil, mesin, logam, dan bahan kimia.[20] Jerman juga merupakan produsen turbin angin dan teknologi tenaga surya utama dunia. Pameran perdagangan terbesar di dunia diadakan di beberapa kota Jerman seperti Hanover, Frankfurt, dan Berlin.[21] Kombinasi dari produksi berorientasi jasa,[22] penggelontoran dana untuk riset, hubungan kuat antara industri dan akademisi, dan hubungan internasional berkontribusi terhadap ekonomi Jerman.[23][24]
Dari 500 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan penghasilannya menurut majalah Fortune Global 500, ada 37 yang berkantor pusat di Jerman. Untuk tahun 2010, sepuluh terbesar adalah Volkswagen, Allianz, E.ON, Daimler, Siemens, Metro, Deutsche Telekom, Munich Re, BASF, dan BMW.[25] Perusahaan besar lainnya diantaranya: Robert Bosch, ThyssenKrupp, dan MAN (industri); Bayer dan Merck (kimia dan obat-obatan); Adidas dan Puma (pakaian dan alas kaki); Commerzbank dan Deutsche Bank (perbankan dan keuangan); Aldi, Lidl dan Edeka (ritel); SAP (perangkat lunak); Infineon (semikonduktor); Henkel (produk rumah tangga); Deutsche Post (logistik); dan Hugo Boss (barang mewah). Merk-merk yang terkenal di pasar global antara lain Mercedes Benz, BMW, Adidas, Audi, Porsche, Volkswagen, Bayer, BASF, Bosch, Siemens, Lufthansa, SAP dan Nivea.[26]
Antara tahun 1991 dan 2010, ada 40.301 merger dan akuisisi yang melibatkan perusahaan Jerman, dengan total nilai sekitar 2.422 miliar euro.[27] Transaksi terbesar[28] sejak tahun 1991 adalah akuisisi Mannesmann oleh Vodafone dengan nilai 204,8 miliar euro tahun 1999, dan merger antara Daimler-Benz dengan Chrysler membentuk DaimlerChrysler dengan nilai 36,3 miliar euro tahun 1998.
Sejarah
suntingSejak era industrialisasi, Jerman telah menjadi motor dan penggerak ekonomi global. Negara ini adalah pendiri Uni Eropa, G8, G20, serta menjadi eksportir terbesar dunia pada tahun 2003 sampai 2008. Tahun 2011, negara ini tetap menjadi eksportir terbesar kedua dunia[18] dan importir terbesar ketiga dunia.[29] Hasil perdagangan menghasilkan surplus sebesar $189,7 miliar.[30][dated info]
Jerman adalah satu-satunya negara yang tidak tergabung dalam anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang termasuk ke dalam 5 eksportir senjata terbesar dunia.[31]
Sebelum 1850 Jerman berada di belakang beberapa negara-negara pemimpin industri seperti Inggris, Prancis, dan Belgia. Mulai tahun 1850, Jerman mulai berbenah dan pada tahun 1900 Jerman mulai dapat menyamai Inggris dan Amerika Serikat.
Perkembangan revolusi industri Jerman dimulai di industri tekstil, dimulai dengan penghilangan tarif melalui Zollverein tahun 1834. Kemudian, dengan dibukanya jalur kereta api tahun 1840-an, maka muncul pasar-pasar baru untuk produk lokal, dan permintaan terhadap manajer, insinyur, dan arsitek pun meningkat pesat, diikuti investasi pada bidang batu bara dan besi meningkat.[32]
Jerman Barat
suntingDimulai dengan mengganti mata uang Reichsmark dengan Deutsche Mark (juga Schilling di Austria), kemudian diikuti dengan inflasi rendah yang bertahan lama bersamaan dengan pertumbuhan industri yang luar biasa dipimpin oleh Kanselir Konrad Adenauer dan menteri ekonominya, Ludwig Erhard. Di Austria, penggunaan tenaga kerja efisien juga menjadi motor pertumbuhan ekonomi.
Jerman Timur
suntingPada tahun 1976 pertumbuhan PDB per tahunnya sekitar 5,9%.[33]
Ekspor Jerman Barat lebih dari 323 miliar dolar AS tahun 1988. Pada tahun yang sama, total ekspor Jerman Timur bernilai 30,7 miliar dolar AS yang 65%-nya menuju negara komunis lainnya.[34] Jerman Timur memiliki tingkat pengangguran nol.[34]
Setelah reunifikasi
suntingEkonomi Jerman mengalami stagnasi awal tahun 2000-an. Pertumbuhan tahunan terburuk terjadi pada tahun 2003 (1,0%), kemudian tahun 2002 dan 2005 (1,4%).[35] Tingkat pengangguran juga tinggi.[36]
Nilai PDB Jerman mengalami penurunan pada kuartal kedua dan ketiga 2008, sehingga negara ini pun mengalami resesi.[37] German industrial output dropped to 3.6% in September vis-a-vis August.[38][39] Bulan Januari 2009, pemerintah Jerman di bawah pemerintahan Angela Merkel menyetujui stimulus ekonomi sebesar 50 miliar euro (70 miliar dolar AS) untuk melindungi beberapa sektor dan mencegah naiknya pengangguran.[40] Jerman berhasil keluar dari resesi akhir 2009 akibat meningkatnya ekspor ke negara-negara di luar Zona Eropa.[36]
Jerman merupakan negara pendiri Uni Eropa, G8, G20, dan eksportir terbesar dunia tahun 2003 sampai 2008. Tahun 2011, Jerman merupakan eksportir dan importir terbesar ketiga dunia.[18][29] Kebanyakan produk ekspor negara ini adalah mesin, mobil, bahan kimia, dan logam.[20] Jerman juga produsen turbin angin dan teknologi tenaga surya utama.[41] Pameran perdagangan terbesar dunia berada di kota-kota Jerman.[42] Tahun 2011 juga menjadi sejarah ekonomi Jerman. Negara ini berhasil mengekspor dengan nilai lebih dari 1 triliun euro (1,3 triliun dolar AS), nilai terbesar sepanjang sejarah. Jumlah pekerja pun meningkat sampai 41,6 juta orang, jumlah tertinggi yang pernah tercatat.[43]
Sampai tahun 2012 ekonomi Jerman tetap paling kuat di antara negara-negara tetangganya.[44]
Data makroekonomi
suntingHingga Desember 2012[update], tingkat pengangguran sekitar 6,7%.[46]
Berikut ini adalah tabel pertumbuhan PDB tahun 1992-2012.[47]
Tahun | GDP €Miliar |
Perubahan |
---|---|---|
1992 | 1648,40 | +1.9% |
1993 | 1696,90 | -1.0% |
1994 | 1782,20 | +2.5% |
1995 | 1848,50 | +1.7% |
1996 | 1875,00 | +0.8% |
1997 | 1912,60 | +1.7% |
1998 | 1959,70 | +1.9% |
1999 | 2000,20 | +1.9% |
2000 | 2047,50 | +3.1% |
2001 | 2101,90 | +1.5% |
2002 | 2132,20 | +0.0% |
2003 | 2147,50 | -0.4% |
2004 | 2195,70 | +1.2% |
2005 | 2224,40 | +0.7% |
2006 | 2313,90 | +3.7% |
2007 | 2428,50 | +3.3% |
2008 | 2473,80 | +1.1% |
2009 | 2374,50 | -5.1% |
2010 | 2496,20 | +4.2% |
2011 | 2592,60 | +3.0% |
2012 | 2645,00 | +0,7% |
Perusahaan
suntingJerman terkenal dengan perusahaan kecil dan menengahnya yang sangat terspesialisasi. Ada sekitar 1.000 perusahaan di kategori ini dan mereka adalah pemimpin global di segmennya.[49]
Berikut ini adalah daftar perusahaan terbesar Jerman berdasarkan pendapatannya tahun 2011:
Peringkat[50] | Nama | Pusat | Pendapatan (Juta €) |
Keuntungan (Juta €) |
Karyawan (Seluruh dunia) |
---|---|---|---|---|---|
1. | Volkswagen AG | Wolfsburg | 159.000 | 15.800 | 502.000 |
2. | E.ON SE | Düsseldorf | 113.000 | −1.900 | 79.000 |
3. | Daimler AG | Stuttgart | 107.000 | 6.000 | 271.000 |
4. | Siemens AG | Berlin, München | 74.000 | 6.300 | 360.000 |
5. | BASF SE | Ludwigshafen am Rhein | 73.000 | 6.600 | 111.000 |
6. | BMW AG | München | 69.000 | 4.900 | 100.000 |
7. | Metro AG | Düsseldorf | 67.000 | 740 | 288.000 |
8. | Schwarz-Gruppe (Lidl/Kaufland) | Neckarsulm | 63.000 | N/A | 315.000 |
9. | Deutsche Telekom AG | Bonn | 59.000 | 670 | 235.000 |
10. | Deutsche Post AG | Bonn | 53.000 | 1.300 | 471.000 |
— | Allianz SE | München | 104.000 | 2.800 | 141.000 |
— | Deutsche Bank AG | Frankfurt am Main | 2.160.000 | 4.300 | 101.000 |
Kawasan ekonomi
suntingJerman sebagai federasi adalah negara polisentrik dan tidak mempunyai pusat ekonomi tinggal. Hanya 3 dari 100 perusahaan terbesar Jerman berkantor pusat di Berlin. Gedung bursa efeknya pun terletak di Frankfurt am Main, perusahaan media terbesar (Bertelsmann AG) berlokasi di Gütersloh; produsen mobil terbesar ada di Wolfsburg, Stuttgart dan München.[51]
Jerman merupakan pencetus ekonomi dan integrasi politik Eropa. Banyak kebijakan-kebijakan yang diusulkan Jerman banyak dipakai sebagai kebijakan Uni Eropa. Jerman memperkenalkan mata uang bersama Eropa saat ini, euro, tanggal 1 Januari 1999. Kebijakan moneternya diatur oleh Bank Sentral Eropa, yang berkantor pusat di Frankfurt.
Barat
suntingNegara bagian selatan ("Bundesländer") terutama Bayern, Baden-Württemberg dan Hessen, secara ekonomi lebih kuat daripada negara-negara bagian di utara. Salah satu kawasan ekonomi utama di barat adalah kawasan Ruhr yang berada di antara Bonn dan Dortmund. Ada 27 dari 100 perusahaan terbesar Jerman ada di kawasan ini.[51]
Di sisi lain, ekonomi negara bagian Bayern dan Baden-Württemberg kebanyakan berbasis dari produk bernilai tinggi. Sektor yang penting antara lain mobil, elektronik, pesawat, obat-obatan, dll. Baden-Württemberg adalah pusat industri terutama untuk industri mesin dan otomotif. Negara bagian ini menjadi tempat kantor pusat beberapa merek terkenal seperti Mercedes-Benz (Daimler), Porsche dan Bosch.[51]
Timur
suntingDengan unifikasi tanggal 3 Oktober 1990, Jerman memulai tugas utama untuk menyatukan sistem ekonomi dari kedua bekas negara. Tugas ini menjadi kompleks karena sistem kesejahteraan nasional negara yang sebelumnya diberlakukan di Jerman Timur, sekarang tidak diberlakukan lagi. Hal ini menyebabkan standar hidup di kawasan bekas Jerman Timur menjadi jatuh. Sejak reunifikasi, ratusan ribu penduduk Jerman Timur telah bermigrasi ke Jerman Barat untuk mencari pekerjaan. Perubahan drastis pada sosioekonomis yang diakibatkan reunifikasi menyebabkan timbulnya masalah sosial.
Meski setelah Reunifikasi Jerman tahun 1990, standar kehidupan dan penghasilan negara-negara bagian bekas Jerman Barat tetap jauh lebih tinggi.[52] Modernisasi dan integrasi ekonomi bagian timur Jerman merupakan proses jangka panjang dan dijadwalkan berakhir tahun 2019, dengan transfer dari barat ke timur per tahunnya mencapai 80 miliar dolar AS. Tingkat pengangguran pun telah turun drastis sejak tahun 2005 dan menyentuh angka terendah dalam 15 tahun terakhir, yaitu 7,5%.[53] Persentase ini bervariasi mulai 6,2% di kawasan bekas Jerman Barat sampai 12,7% di kawasan bekas Jerman Timur.
Sumber daya alam
suntingJerman tidak banyak memiliki bahan mentah. Hanya lignit (batu bara coklat) dan garam potas yang tersedia dalam jumlah besar. Meski begitu, perusahaan tambang Wismut pernah memproduksi total 230.400 ton uranium antara tahun 1947 sampai 1990 dan menjadikan Jerman Timur produsen uranium terbesar keempat di dunia pada saat itu. Minyak bumi, gas alam, dan sumber daya alam lainnya diimpor.[54]
Garam potas ditambang di kawasan tengah negara (Niedersachsen, Sachsen-Anhalt dan Thüringen). Produsen terbesar adalah K+S AG (dulunya Kali und Salz AG).[54]
Lignit diekstraksi di negara bagian paling timur dan paling barat negara ini, terutama di Nordrhein-Westfalen, Sachsen dan Brandenburg. Lignit dalam jumlah besar dipakai sebagai bahan bakar di pembangkit listrik tenaga batu bara. Mengangkut lignit dalam jumlah besar tidak menjadi ekonomis sehingga pembangkit listrik ini harus dibangun di dekat situs penambangan. Batu bara bitumen ditambang di negara bagian Nordrhein-Westfalen dan Saarland.[54]
Sektor
suntingJerman mempunyai ekonomi pasar sosial dengan tenaga kerja berkemampuan tinggi, kapitalisasi pasar besar, tingkat korupsi yang rendah,[55] serta tingkat inovasi tinggi.[56]
Primer
suntingTahun 2010, pertanian, kehutanan, dan pertambangan hanya menyumbang 0,9% dari produk domestik bruto (PDB) Jerman dan hanya memperkerjakan 2,4% populasi,[20] turun dari 4% tahun 1991. Pertanian negara ini sangat produktif, Jerman mampu memenuhi 90% kebutuhan nutrisinya sendiri dengan produksi domestik. Jerman merupakan penghasil produk pertanian terbesar ketiga di Eropa setelah Prancis dan Italia. Produk utama Jerman antara lain kentang, barley, gandum, gula bit, kubis, danbuah-buahan.
Meskipun tingkat industrialisasi di negara ini amat tinggi, hampir sepertiga wilayah masih ditutupi hutan.[57]
Industri
suntingIndustri dan konstruksi berkontribusi terhadap 29% produk domestik bruto tahun 2008 dan memperkerjakan 29,7% tenaga kerja.[20] Jerman sangat maju dalam produksi mobil, mesin, peralatan listrik, dan kimia. Dengan produksi 5,2 juta kendaraan tahun 2009, Jerman adalah produsen mobil terbesar keempat dan eksportir mobil terbesar di dunia. Perusahaan otomotif Jerman mempunyai posisi yang kuat pada segmen mobil mewah, dengan pangsa pasar total 90%.
Perusahaan kelas kecil dan menengah di Jerman (Mittelstand) pada umumnya mempunyai spesialiasi teknologi tertentu. Produk-produknya menyasar kelas yang amat spesifik dan biasanya merupakan perusahaan keluarga. Perusahaan kecil dan menengah ini berkontribusi besar terhadap ekonomi Jerman.[58] Diperkirakan ada 1500 perusahaan Jerman yang menempati posisi tiga teratas pada segmen pasarnya masing-masing.[59]
Jasa
suntingPada tahun 2008 sektor Jasa berpengaruh terhadap 69% produk domestik bruto dan memperkerjakan 67,5% total angkatan kerja.[20] Subkomponen dari sektor ini adalah keuangan, penyewaan, dan kegiatan bisnis (30,5%); perdagangan, hotel, restoran, transportasi (18%); dan sektor jasa lainnya (21.7%).
Pameran perdagangan internasional tahunan digelar di beberapa kota Jerman seperti Hannover, Frankfurt, dan Berlin.[60]
Jerman adalah negara ketiga yang paling sering dikunjungi di Eropa, dengan total ada 369,6 juta inap selama 2010.[61][62]
Infrastruktur
suntingEnergi
suntingJerman adalah konsumen energi terbesar kelima di dunia, dan dua pertiga energi di negara ini diimpor (2002). Jerman juga konsumen listrik terbesar di Eropa, dengan total 512,9 terawatt-jam. Pemerintah Jerman memulai kampanye konservasi energi dan penggunaan energi terbaharui seperti matahari, angin, biomassa, dan geotermal. Pemerintah menargetkan memenuhi setengah energi negara ini dari sumber terbarui pada tahun 2050.
Tahun 2000, koalisi di bawah Kanselir Schröder dan industri nuklir setuju untuk menutup semua pembangkit listrik nuklir tahun 2021.[63] Koalisi konservatif dibawah Kanselir Merkel memilih hal sebaliknya pada bulan Januari 2010, yang memilih untuk tetap membuka pembangkit nuklir. Rusaknya pembangkit listrik nuklir Jepang di Fukushima tahun 2011 akhirnya mengubah iklim politik secara drastis: pembangkit nuklir tua telah ditutup. Penutupan total pada tahun 2020 sampai 2022 pun saat ini dimungkinkan kembali.
Pada tahun 2010, sumber energi adalah: mintak (33,7%), batu bara dan lignit (22,9%), gas alam (21,8%), nuklir (10,8%), angin dan air (1,5%), dan beberapa sumber energi lainnya (7,9%).[64]
Ada 3 jalur pipa minyak utama: di timur laut (jalur pipa Druzhba, dari Gdańsk), barat (dari Rotterdam) dan tenggara (dari Nelahozeves). Jalur pipa minyak di negara ini tidak banyak, terkadang hanya menghubungkan 2 lokasi. Kilang minyak utama di negara ini terdapat di: Schwedt, Spergau, Vohburg, Burghausen, Karlsruhe, Cologne, Gelsenkirchen, Lingen, Wilhelmshaven, Hamburg dan Heide.[65]
Jaringan pipa gas alam, di sisi lain, sangat terhubung. Jalur pipa gas kebanyakan datang dari Rusia, Belanda, dan Britania Raya. Meskipun impor gas dari Rusia telah tersedia dari dulu, meski selama Perang Dingin, perselisihan harga antara Gazprom dan beberapa negara bekas anggota Soviet (Ukraine) belakangan ini sangat berpengaruh pada Jerman. Sebagai akibatnya, pemerintah membangun konstruksi jalur pipa Nord Stream, yang menghubungkan Vyborg di Rusia melalui Laut Baltik ke Greifswald di Jerman sehingga menghindari transit di negara ketiga.[65]
Transportasi
suntingDengan posisinya yang berada di tengah Eropa, Jerman merupakan penghubung transportasi. Hal ini dapat dilihat dari jaringan transportasinya yang begitu rumit dan modern. Jaringan jalan tol (Autobahn) adalah jaringan tol terpanjang ketiga di dunia dan terkenal karena tidak memiliki batas kecepatan.[66]
Jerman memiliki jaringan kereta berkecepatan tinggi polisentrik. InterCityExpress atau ICE adalah jenis kereta terbaik yang dimiliki Deutsche Bahn dan melayani perjalanan ke kota-kota besar di Jerman dan negara-negara tetangga. Kecepatan kereta ini bervariasi antara 200 km/jam sampai 320 km/jam. Stasiun berhenti ada setiap 30 menit, 1 jam, atau 2 jam.[67]
Bandara terbesar Jerman adalah Bandara Internasional Frankfurt dan Bandara Internasional Munich, keduanya menjadi penghubung maskapai Lufthansa. Bandara besar lainnya antara lain Berlin Tegel dan Düsseldorf, Berlin Schönefeld, Hamburg, Cologne/Bonn dan Leipzig/Halle. Kedua bandara di Berlin akan disatukan untuk ke Berlin Schönefeld dan akan menjadi Bandara Berlin Brandenburg.
Teknologi
suntingPencapaian Jerman di bidang sains mempunyai pengaruh signifikan dan penelitian dan pengembangan telah menjadi bagian dari ekonomi.[69]
Jerman juga negara yang maju dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai usaha pada bidang ini menghasilkan kira-kira 200 miliar euro. Seseorang yang ahli dalam bidang teknik, sains, dan penelitian sangat dihargai di Jerman.
Industri penting dalam teknologi ini antara lain pembangkit listrik, transportasi, penanganan limbah dan daur ulang, serta manajemen air.[70]
Jerman juga memiliki jumlah paten terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Jepang. Dengan lebih dari 26.500 registrasi ke Kantor Paten Eropa, Jerman memimpin di Eropa. Siemens, Bosch dan BASF, dengan total 5.000 paten tahun 2008, berada di posisi 5 besar dari 35.000 perusahaan yang terdaftar. Bersama dengan Amerika dan Jepang, Jerman banyak memiliki paten di bidang nano dan bioteknologi.[71]
Lihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ Sebelum 2002: Deutsche Mark (DEM).
- ^ a b "World Economic Outlook Database, April 2012". International Monetary Fund. 2012. Diakses tanggal 11 May 2012. [dated info]
- ^ World Economic Outlook Update
- ^ Inflation Germany 2013 - Triami Media BV. 24 July 2013
- ^ Eurostat Unemployment
- ^ a b "Wages and Taxes for the Average Joe in the EU 2" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-10-16. Diakses tanggal 2013-07-31.
- ^ "Doing Business in Germany 2013". World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-19. Diakses tanggal 22 October 2012.
- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-14. Diakses tanggal 2013-07-31.
- ^ "Export Partners of Germany". CIA World Factbook. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-15. Diakses tanggal 2013-07-23.
- ^ "Import Partners of Germany". CIA World Factbook. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-13. Diakses tanggal 2013-07-23.
- ^ World Economic Outlook Database, October 2012
- ^ "Sovereigns rating list". Standard & Poor's. Diakses tanggal 26 May 2011.
- ^ a b c Rogers, Simon; Sedghi, Ami (15 April 2011). "How Fitch, Moody's and S&P rate each country's credit rating". The Guardian. Diakses tanggal 31 May 2011.
- ^ "International Reserves and Foreign Currency Liquidity - GERMANY". International Monetary Fund. 16 May 2011. Diakses tanggal 31 May 2011.
- ^ Rank Order - GDP (purchasing power parity) Diarsipkan 2011-06-04 di Wayback Machine. CIA Factbook 2005. Retrieved 31 December 2006.[dated info]
- ^ http://books.google.com.tw/books?id=ENWMZqhD9RYC&pg=PA593&hl=zh-TW&source=gbs_toc_r&cad=3#v=onepage&q&f=false
- ^ http://www.hup.harvard.edu/catalog.php?isbn=9780674789951
- ^ a b c "Country Comparison :: Exports". The World Factbook. Central Intelligence Agency. ISSN 1553-8133 ISSN 1553-8133 Periksa nilai
|issn=
(bantuan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-04. Diakses tanggal 9 August 2012. - ^ Library of Congress – Federal Research Division (2008). "Country Profile: Germany" (pdf). hlm. 10. Diakses tanggal 11 January 2009.
Exports are responsible for one-third of total economic output, and at the prevailing dollar–euro exchange rate, no country exports more merchandise.
- ^ a b c d e CIA. "CIA Factbook". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-11. Diakses tanggal 2 August 2009.
- ^ Wind Power Diarsipkan 2006-12-10 di Wayback Machine. Federal Ministry of Economics and Technology (Germany) Retrieved 30 November 2006.
- ^ http://mpra.ub.uni-muenchen.de/38995/2/MPRA_paper_38995.pdf
- ^ http://liu.diva-portal.org/smash/get/diva2:20750/FULLTEXT01
- ^ http://www.foresight-platform.eu/wp-content/uploads/2011/02/EFMN-Brief-No.-137_-Manufacturing-in-Europe.pdf
- ^ [1], CNN Money. Retrieved 7 August 2010.
- ^ The 100 Top Brands 2006, Businessweek. Retrieved 26 November 2007.
- ^ http://www.imaa-institute.org/statistics-mergers-acquisitions.html#MergersAcquisitions_Germany
- ^ http://www.imaa-institute.org/statistics-mergers-acquisitions.html#TopMergersAcquisitions_Germany
- ^ a b "Country Comparison :: Imports". The World Factbook. Central Intelligence Agency. ISSN 1553-8133 ISSN 1553-8133 Periksa nilai
|issn=
(bantuan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-04. Diakses tanggal 9 August 2012. - ^ [Germany Trade Statistics 2009], suite101.com, 1 April 2010. Retrieved 25 August 2010.
- ^ "Tiongkok Replaces U.K. in Top-Five Arms Exporters Headed by U.S."
- ^ Richard Tilly, "Germany: 1815-1870" in Rondo Cameron, ed. Banking in the Early Stages of Industrialization: A Study in Comparative Economic History (Oxford University Press, 1967), pages 151-182
- ^ "Business America. (27 February 1989). German Democratic Republic: long history of sustained economic growth continues; 1989 may be an advantageous year to consider this market - Business Outlook Abroad: Current Reports from the Foreign Service". Business America. 1989. Diakses tanggal 2 October 2007.
- ^ a b Boyes, Roger (24 August 2007). "Germany starts recovery from €2,000bn union". London: Times Online. Diakses tanggal 12 October 2009.
- ^ Bruttoinlandsprodukt (Vierteljahres- und Jahresangaben) Statistisches Bundesamt.
- ^ a b "CIA Factbook: Germany". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-11. Diakses tanggal 2013-07-31.
- ^ Hopkins, Kathryn (14 November 2008). "Germany officially in recession as OECD expects US to lead recovery". London: The Guardian. Diakses tanggal 1 May 2010.
- ^ bloomberg.com, German Economy Enters Worst Recession in 12 Years
- ^ ap.google.com, German economy falls into recession[pranala nonaktif]
- ^ "Germany agrees on 50-billion-euro stimulus plan". France 24. 6 January 2009.
- ^ "Wind Power". Federal Ministry of Economics and Technology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-10. Diakses tanggal 27 March 2011.
- ^ UFI, the Global Association of the Exhibition Industry (2008). "Euro Fair Statistics 2008" (PDF). AUMA Ausstellungs- und Messe-Ausschuss der Deutschen Wirtschaft e.V. hlm. 12. Diakses tanggal 24 September 2011.
- ^ "Defying the Euro Crisis". Spiegel Online. 27 December 2011.
- ^ Brain Drain Feared as German Jobs Lure Southern Europeans 28 April 2012
- ^ "Gross domestic product" (pdf) (dalam bahasa German). OECD. 17 February 2011. hlm. 4. Diakses tanggal 11 February 2011.
- ^ Bundesagentur für Arbeit Nürnberg. "Monatsbericht 201212" (PDF) (dalam bahasa German). hlm. 78. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2013-03-22. Diakses tanggal 19 January 2012.
- ^ "Wichtige Zusammenhänge im Überblick 2012" (PDF). Destatis. 15 January 2012. Diakses tanggal 19 January 2012.
- ^ "The Economic Complexity Observatory | Macro Connections". Macroconnections.media.mit.edu. Diakses tanggal 5 April 2012.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Gavin, Mike (23 September 2010). "Germany Has 1,000 Market-Leading Companies, Manager-Magazin Says". Businessweek. New York. Diakses tanggal 27 March 2011.
- ^ "Global 500: Countries – Germany". Forbes. 26 July 2010. Diakses tanggal 27 March 2011.
- ^ a b c Gürtler, Detlef: Wirtschaftsatlas Deutschland. Rowohlt Berlin, 2010
- ^ Berg, S., Winter, S., Wassermann, A. The Price of a Failed Reunification Spiegel Online International. 5 September 2005. Retrieved 28 November 2006.
- ^ Arbeitslosenzahl unter 3,2 Millionen gesunken(German) Tagesschau. Retrieved 1 July 2008.
- ^ a b c Gürtler, Detlef: Wirtschaftsatlas Deutschland. Rowohlt Berlin, 2010.
- ^ "CPI 2009 table". Transparency International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-12. Diakses tanggal 18 November 2009.
- ^ "The Innovation Imperative in Manufacturing: How the United States Can Restore Its Edge" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-04-28. Diakses tanggal 26 September 2010.
- ^ 31.7% —or about 11,076,000 hectares— of Germany is forested, mongabay.com, 2005.
- ^ Venohr, Bernd and Meyer, Klaus E. (2007). "The German Miracle Keeps Running: How Germany's Hidden Champions Stay Ahead in the Global Economy" (PDF). Working Paper 30. FHW Berlin. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-03-26. Diakses tanggal 9 October 2009.
- ^ Venohr, Bernd (2010). "The power of uncommon common sense management principles - The secret recipe of German Mittelstand companies - Lessons for large and small companies" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-10-17. Diakses tanggal 8 December 2010.
- ^ Wind Power Federal Ministry of Economics and Technology (Germany) Retrieved 30 November 2006.
- ^ Tourismus- und Hotelatlas 2009 Diarsipkan 2010-07-05 di Wayback Machine., pages 16f
- ^ Deutscher Tourismusverband Diarsipkan 2009-12-29 di Wayback Machine., statistical data for 2008
- ^ Germany split over green energy, BBC. Retrieved 13 April 2007
- ^ "Primärenergieverbrauch nach Energieträgern" (dalam bahasa German). Bundesministerium für Wirtschaft und Technologie. December 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-27. Diakses tanggal 18 April 2011.
- ^ a b Detlef, Günter: Wirtschaftsatlas Deutschland. Rowohlt Berlin, 2010. p.42
- ^ "Autobahn-Temporegelung" (PDF) (dalam bahasa German). ADAC. October 2007. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-11-16. Diakses tanggal 15 November 2008.
- ^ Geschäftsbericht 2006 der Deutschen Bahn AG, Deutsche Bahn. Retrieved 19 October 2007.
- ^ Research in Germany Diarsipkan 2010-08-20 di Wayback Machine. German Embassy, New Delhi. Retrieved 2010-28-08.
- ^ "Germany's Technological Performance". Federal Ministry of Education and Research. 11 January 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-23. Diakses tanggal 21 August 2011.
- ^ Roland Berger Strategy Consultants: Green Growth, Green Profit – How Green Transformation Boosts Business Palgrave Macmillan, New York 2010, ISBN 978-0-230-28543-9
- ^ Industry strongly engaged in research Diarsipkan 2011-11-21 di Wayback Machine. Facts about Germany. Retrieved 2010-29-08.
Pranala luar
sunting- OECD's Germany country Web site and OECD Economic Survey of Germany
- Federal Statistical Office Germany
- Looking for Skilled Labor in Eastern Germany - slideshow by Der Spiegel
- Error in webarchive template: Check
|url=
value. Empty. Germany’s growth performance in the 1990s - Published by the European Commission - Comprehensive current and historical economic data Diarsipkan 2013-03-07 di Wayback Machine.
Templat:Organisation for Economic Co-operation and Development