Dinasti kedua puluh enam Mesir

(Dialihkan dari Dinasti ke-26 Mesir)

Dinasti kedua puluh enam Mesir adalah dinasti Mesir Kuno pada Periode Akhir. Dinasti ini digantikan oleh dinasti kedua puluh tujuh Mesir (yang disebut juga Periode Persia Pertama). Masa kekuasaan dinasti ke-26 juga dikenal sebagai Periode Saite (berasal dari Sais, ibu kota firaun-firaun dinasti ini).[1]

Daftar Dinasti
pada zaman Mesir Kuno

Periode Pra-Dinasti
Periode Proto-Dinasti
Periode Dinasti Awal
ke-1 ke-2
Kerajaan Lama
ke-3 ke-4 ke-5 ke-6
Periode Menengah Pertama
ke-7 ke-8 ke-9 ke-10
ke-11 (hanya Thebes)
Kerajaan Pertengahan
ke-11 (seluruh Mesir)
ke-12 ke-13 ke-14
Periode Menengah Kedua
ke-15 ke-16 ke-17
Kerajaan Baru
ke-18 ke-19 ke-20
Periode Menengah Ketiga
ke-21 ke-22 ke-23
ke-24 ke-25
Periode Akhir
ke-26
ke-27 (Periode Persia Pertama)
ke-28 ke-29 ke-30
ke-31 (Periode Persia Kedua)
Periode Yunani-Romawi
Alexander Agung
Dinasti Ptolemaik
Mesir Romawi
Serbuan Arab

Sejarah

sunting

Dinasti ini dapat ditelusuri keturunannya dari dinasti ke-24. Psamtik I diyakini adalah keturunan dari Bakenrenef, dan setelah penyerangan tentara Asyur pada zaman pemerintahan Taharqa dan Tantamani, ia diakui sebagai raja tunggal atas seluruh Mesir. Ketika kekaisaran Asyur disibukkan dengan perang saudara dan revolusi terhadap tahta kerajaan, Psamtik memutuskan hubungan dengan orang Asyur dan mengikat hubungan dengan Gyges, raja Lydia, serta menyewa tentara bayaran dari Caria dan Yunani untuk menahan serangan Asyur.[butuh rujukan]

Dengan jatuhnya kota Niniwe pada tahun 612 SM serta hancurnya kekaisaran Asyur, Psamtik dan para penerusnya berupaya mengembalikan kekuasaan Mesir di Timur Dekat, tetapi dipukul mundur oleh tentara Babel di bawah pimpinan Nebukadnezar II. Dengan bantuan tentara bayaran Yunani, Hofra dapat menahan upaya Babel untuk menguasai Mesir. Namun akhirnya orang Persia berhasil menguasai Mesir, dan raja Persia, Cambyses II, menawan Psamtik III serta membawanya dalam keadaan dirantai ke kota Susa.[butuh rujukan]

 
Patung seorang perempuan, Museum Louvre. Nama Psamtik I diukir di bawah kakinya.

Penguasa

sunting

Manetho, sejarawan Mesir kuno, memulai dinasti ini dengan:

  • Ammeris the Nubian, 12 (atau 18) tahun
  • Stephinates, 7 tahun
  • Nechepsos, 6 tahun
  • Necho, 8 tahun.

Ketika raja Nubia, Shabaka, mengalahkan Bakenrenef, putra Tefnakht, rupanya ia mengangkat seorang panglima Nubia sebagai gubernur di kota Sais. Orang ini diyakini bernama Ammeris. Stephinates kemungkinan adalah keturunan Bakenrenef. Dalam catatan sejarah, ia sering kali disebut sebagai Tefnakht II. Nechepsos telah diidentifikasi dengan seorang raja setempat bernama Nekauba (678–672 SM). Raja Necho dalam catatan Manetho adalah Nekho I (Necho I) (672–664 SM), di mana Manetho mencatatnya memerintah selama 8 tahun.[2] Necho terbunuh dalam suatu pertempuran melawan raja Nubia, Tanutamun. Psamtik I lari ke Niniwe – ibu kota kekaisaran Asyur – dan kembali ke Mesir ketika Asyurbanipal mengalahkan Tanutamun serta memukulnya mundur ke selatan.[1] Para sarjana modern memulai dinasti ke-26 dengan pemerintahan Psamtik I.[1][2]

Dinasti XXVI
Nama Nama tahta Tahun pemerintahan (SM) Penguburan Pasangan hidup Keterangan
Pra-dinasti ke-26 menurut sejarawan modern
Tefnakht II
Nekauba 678 - 672 SM
Nekho I (Necho I) 672 - 664 SM Takhuit
Penguasa dinasti ke-26 menurut sejarawan modern
Psamtik I (Psammetichus I) Wahibre 664 - 610 SM Sais Mehytenweskhet Manetho mencatat lama pemerintahannya 54 tahun
Nekho II Wehemibre 610 - 595 SM Khedebneithirbinet I Mengalahkan dan membunuh Yosia, raja Yehuda dalam perang di Megido (609 SM).
Psamtik II Neferibre 595 - 589 SM
Hofra (Apries) Haaibre 589 - 570 SM 567 SM di Sais Manetho mencatat lama pemerintahannya 19 tahun. Hidup sezaman dengan Zedekia, raja Yehuda
Amasis II Khnemibre 570 - 526 SM Sais Tentkheta
Nakhtubasterau
Herodotus menulis bahwa ketika Cambyses II menyerang Mesir dan menyadari tidak bisa menghukum Amasis hidup-hidup, maka ia menyuruh membongkar kubur Amasis, menajiskan mayatnya dan membakarnya habis.
Psamtik III Ankhkaenre 526 - 525 SM

Sextus Julius Africanus menyatakan dalam versi salinannya yang dianggap akurat atas karya Manetho, Epitome, bahwa dinasti ke-26 terdiri dari 9 firaun, dimulai dari "Stephinates" (Tefnakht II) dan bearkhir dengan Psamtik III. Africanus juga mencatat bahwa Psamtik I dan Nekho I masing-masing memerintah 54 dan 8 tahun.

Firaun Nekho II dan Hofra tercatat namanya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Aidan Dodson, Dyan Hilton: The Complete Royal Families of Ancient Egypt. The American University in Cairo Press, London 2004
  2. ^ a b Kitchen, Kenneth A. The Third Intermediate Period in Egypt, 1100-650 B.C. (Book & Supplement) Aris & Phillips. 1986 ISBN 978-0-85668-298-8

Pranala luar

sunting