Daftar pendiri negara
Berikut ini adalah daftar figur pendiri negara dengan keterangan negara dan orang yang dianggap mendirikan negara tersebut. Para pendiri negara biasanya merupakan orang-orang yang memainkan peran berpengaruh dalam pembentukan sistem pemerintahan (seperti bentuk sistem politik pemerintahan, dan konstitusi), dari negara tersebut. Mereka juga dapat berasal dari kalangan pemimpin militer dari sebuah perang kemerdekaan yang berujung pada berdirinya negara tersebut.
Afrika
suntingKwame Nkrumah (1909–1972), pemimpin nasional kemerdekaan Ghana.
Jomo Kenyatta, Perdana Menteri pertama Kenya (1963–1964) kemudian Presiden pertama Republik Kenya
Saad Zaghlul, Perdana Menteri Mesir dan Bapak Kemerdekaan Mesir.
- Herbert Macaulay (1864–1946)
- Professor Eyo Ita (1904–1980s)
- Alvan Ikoku (1900–1971)
- Dr. Nnamdi Azikiwe (1904–1996)
- Chief Obafemi Awolowo (1909–1987)
- Al-Haji Sir Ahmadu Bello (1910–1966)
- Al-Haji Sir Abubakar Tafawa Balewa (1912–1966)
- Sir Egbert Udo Udoma (1917–1998)
- General Murtala Mohammed (1938–1976)
- Al-Haji Aminu Kano (1920–1983)
- Joseph Tarka (1932–1980)
- Dennis Osadebay (1911–1994)
Bapak pendiri Tunisia modern adalah Habib Bourguiba.
Asia
suntingAhmad Shah Durrani (1723–1773), Penguasa Durrani Afganistan dijuluki sebagai Ahmad Shāh Bābā ("Ahmad Shah sang Bapak").
Nabi Muhammad menyatukan Jazirah Arab pada tahun 629 M, mendirikan Negara Islam di Madinah.
Abdul Aziz bin Saud penguasa Nejd melakukan Unifikasi Arab, kemudian mendirikan Arab Saudi.
Sun Yat-sen disebut sebagai "Bapak Negara" (国父) Republik Tiongkok. Namun, setelah Perang Saudara Tiongkok, Republik Tiongkok terbagi dalam dua negara, Republik Rakyat Tiongkok, dan Republik Tiongkok, yang umumnya disebut sebagai Taiwan. Mao Zedong umumnya dicap sebagai arsitek Republik Rakyat Tiongkok.
Huangdi disebut sebagai pendiri dan inisiator peradaban Tiongkok dalam legenda.
Sun Yat-sen disebut sebagai bapak pendiri ("Bapak Negara"–國父) Republik Tiongkok.
Huangdi (memerintah antara 2698 dan 2598 SM) disebut sebagai pendiri dan inisiator peradaban Tiongkok dalam legenda.
Kaisar Agung Ashoka menyatukan seluruh India membentuk kekaisaran India terbesar pada masanya.
- Mohandas Karamchand Gandhi (1869–1948) dianggap sebagai Bapak Bangsa India.
- Dr. Bhimrao Ramji Ambedkar (1891–1956) adalah Bapak Pendiri India Modern [1][2] dan Bapak Konstitusi India. Ia menjabat sebagai Menteri Hukum dan Keadilan pertama.
Para aktivis kemerdekaan India berpengaruh lainnya meliputi Jawaharlal Nehru yang menjabat sebagai Perdana Menteri India pertama (1947–64), Vallabhbhai Patel yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri India pertama, C. Rajagopalachari yang menjabat sebagai Gubernur-Jenderal Dominion India terakhir, J. B. Kripalani dan Abul Kalam Azad yang sama-sama menjabat sebagai presiden Kongres Nasional India.
Sukarno dan Mohammad Hatta adalah bapak pendiri Indonesia. Keduanya menandatangani Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan oleh Sukarno dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari Belanda pada 17 Agustus 1945. Sehari kemudian, mereka terpilih masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Pertama. Meskipun Belanda tak mengakui kemerdekaan tersebut, keduanya merupakan figur menonjol dan dipandang sebagai lambang persatuan bangsa Indonesia untuk berjuang melawan Belanda pada masa Revolusi Nasional dari 1945 sampai 1949. Pada Agustus 1949, Hatta mengepalai seorang delegasi ke Den Haag untuk Konferensi Meja Bundar yang berujung pada pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949.[3]
Koresh Agung pendiri Kekaisaran Persia Pertama dibawah dinasti Akhemeniyah.
Ruhollah Khomeini disebut sebagai bapak Pendiri Republik Islam Iran Modern.
Kaisar Jimmu (神武天皇 , Jinmu-tennō) (masa pemerintahan tradisional 18 Februari 660 SM–9 April 585 SM) merupakan Kaisar Jepang pertama,[4] menurut ordo suksesi tradisional.[5] Hari libur nasional Jepang Hari Pendirian Nasional (建国記念の日 , Kenkoku Kinen no Hi) dirayakan setiap tahun pada 11 Februari dalam memperingati pendirian negara Jepang dan kenaikan tahta Kaisar Jimmu pada tahta kekaisaran.[6]
Tunku Abdul Rahman (1903–1990), Perdana Menteri Malaysia pertama dijuluki Bapak Malaysia dan Bapak Kemerdekaan
Muhammad Ali Jinnah, Gubernur Jenderal Pakistan pertama dijuluki Quaid-i-Azam (Pemimpin Besar) dan Baba-i-Qaum (Bapak Bangsa).
Osman I (عثمان غازى) menyatukan wilayah Anatolia melalui Turkifikasi dan mendirikan Kesultanan Turki Utsmaniyah setelah runtuhnya Kesultanan Seljuk Raya.
Mustafa Kemal Atatürk disebut sebagai bapak Pendiri Republik Sekuler Turki Modern.
Eropa
suntingClovis I menyatukan suku Frank dan mendirikan Kerajaan Franka.
Karel yang Agung, penakluk dan menguasai sebagian besar Eropa Barat, cikal bakal Kekaisaran Romawi Suci.
Charles de Gaulle, pahlawan Prancis selama Perang Dunia II. Pendiri dan Presiden Pertama Republik Kelima Prancis.
Karel yang Agung, penakluk dan menguasai sebagian besar Eropa Barat, cikal bakal Kekaisaran Romawi Suci.
Otto von Bismarck, dijuluki "Kanselir Besi" arsitek pembentukan negara Jerman Bersatu.
Ioannis Kapodistrias (1776–1831), tokoh pejuang Kemerdekaan Yunani dan Bapak Yunani Modern.
Vittorio Emanuele II (1820-1878), dijuluki Bapak Bangsa bersama Giuseppe Garibaldi, Camillo Cavour dan Giuseppe Mazzini untuk Penyatuan Italia.
Afonso I (1109-1185), Raja Portugal yang pertama
Ivan IV, Tsar pertama seluruh Rusia
Pyotr I, Kaisar pertama seluruh Rusia, memulai ekspansi besar-besaran di Eurasia.
Ferrando II d'Aragón dan Isabel dari Kastila bersatu membentuk Kerajaan Katolik cikal bakal Imperium Spanyol.
Amerika
suntingBapak Pendiri utama: John Adams, Benjamin Franklin, Alexander Hamilton, John Jay, Thomas Jefferson, James Madison, dan George Washington.
José Bonifácio de Andrada, Mentor kemerdekaan Brasil, dijuluki "Patriark Kemerdekaan".
Pachacuti Sapa Inka, pendiri Kekaisaran Inka
Simon Bolivar dan José de San Martín, pejuang kemerdekaan di Peru.
Referensi
sunting- ^ [1]
- ^ [2]
- ^ H. J. Van Mook (1949). "Indonesia". Royal Institute of International Affairs. 25 (3): 274–285. JSTOR 3016666.; Charles Bidien (5 December 1945). "Independence the Issue". Far Eastern Survey. 14 (24): 345–348. doi:10.1525/as.1945.14.24.01p17062. JSTOR 3023219.; Taylor, Jean Gelman (2003). Indonesia: Peoples and History. Yale University Press. hlm. 325. ISBN 0-300-10518-5.; Reid (1973), page 30
- ^ Imperial Household Agency (Kunaichō): 神武天皇 (1)
- ^ Ponsonby-Fane, Richard. (1959). The Imperial House of Japan, pp. 28–29.
- ^ Hardacre, Helen. (1989). Shinto and the State, 1868–1988, pp. 101-102.