Bahasa Frisia Föhr

dialek bahasa Frisia Utara

Bahasa Frisia Föhr (Fering) adalah suatu dialek bahasa Frisia Utara yang dituturkan di pulau Föhr di wilayah Frisia Utara. Bersama dengan dialek Amrum, Sylt, dan Helgoland, dialek ini merupakan bagian dari kelompok dialek Frisia Utara.

Bahasa Frisia Föhr
Fering
Dituturkan diJerman
WilayahFöhr, Nordfriesland
Penutur
1.500 (2004)[1]
Kode bahasa
ISO 639-3
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
frr-fer
Glottologferr1240[2]
Linguasfer2-ACA-dbb to 2-ACA-dbd[3]
Lokasi penuturan
Dialek-dialek bahasa Frisia Utara
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Dialek

sunting

Terdapat tiga dialek dalam bahasa Frisia Föhr: Weesdring (Föhr Timur), Aasdring (Föhr Timur),[4] dan Boowentaareps (Föhr Selatan).

Status

sunting

Sekitar 3.000 dari 8.700 penduduk Föhr menuturkan dialek ini (1.500 di antaranya adalah penutur jati),[1] yang merupakan sepertiga dari seluruh penutur bahasa Frisia Utara. Jumlah emigran yang tidak diketahui jumlahnya di Amerika Serikat, terutama di New York dan California Utara, juga menuturkan dialek ini. Bahasa Frisia Föhr cukup unik dibandingkan dialek Frisia Utara lainnya karena dialek ini juga dituturkan secara umum di Föhr, tidak hanya di rumah. Munisipalitas Oldsum dan Süderende di bagian barat Föhr adalah kubu kuat dialek ini.[1]

Nama pribadi dan keluarga

sunting

Nama pribadi di Föhr hingga saat ini masih sangat dipengaruhi oleh unsur Frisia. Terutama nama karib dan nama dengan dua unsur adalah hal yang umum. Serapan awal dari bahasa Denmark dan Kristenisasi di Frisia Utara sekitar tahun 1000 M membawa sedikit pengaruh nama-nama Kristen dan alkitabiah. Pada Zaman Layar, bentuk-bentuk Belanda dan Frisia Barat menjadi lumrah.[5]

Nama keluarga biasanya patronimik, mereka secara pribadi diciptakan sebagai genitivus dari nama pemberian ayah. Bertentangan dengan Petersen atau Petersson, yang berarti "putra Peter", nama Föhr seperti Peters berarti "dari Peter". Kebiasaan ini dilarang oleh Kerajaan Denmark pada tahun 1771 untuk Kadipaten Schleswig dan oleh karena itu ditinggalkan di Föhr bagian timur. Karena Föhr bagian barat merupakan bagian langsung dari kerajaan Denmark hingga tahun 1864, patronimik digunakan di sana hingga tahun 1828 ketika patronim tersebut juga dilarang di Denmark.[5]

Kata serapan

sunting

Selain nama Belanda, para pelaut yang bertugas di Belanda juga memperkenalkan banyak kata serapan dari bahasa Belanda ke dialek Frisia Föhr yang masih digunakan sampai sekarang. Telah diamati bahwa selain bahasa Afrikaans, tidak ada bahasa lain di luar Belanda yang dipengaruhi oleh bahasa Belanda sebanyak dialek Frisia Utara Kepulauan. Contohnya sebagai berikut:[6]

Föhr Belanda terjemahan
al of ei al of niet (apakah) ... atau tidak
bak bak mangkuk kayu
bekuf bekaf lunglai
kofe koffie kopi
skraal schraal kurus kering
det spiit mi dat spijt mij aku minta maaf

Kata serapan lainnya berasal dari bahasa Inggris Amerika ketika banyak orang merantau dari Föhr ke Amerika Serikat namun tetap berhubungan dengan kerabat mereka di pulau tersebut. Contohnya meliputi:[7]

Föhr Inggris
Amerika
terjemahan
gaabitsch garbage can tong sampah
friiser freezer peti beku
sink sink wastafel

Fonologi

sunting
 
Monoftong pendek dialek Föhr pada bagan vokal, berdasarkan nilai forman dalam Bohn (2004)
 
Monoftong panjang dialek Föhr pada bagan vokal, berdasarkan nilai forman dalam Bohn (2004)

Huruf r selalu diucapkan sebagai konsonan getar rongga-gigi bersuara. Awalan s selalu nirsuara.[7]

Diftong ia, ua, dan ui serta triftong uai merupakan diftong jatuh, yaitu penekanannya selalu pada vokal pertama.[7]

Ortografi

sunting

Aturan ortografi terkini untuk dialek Föhr dan Amrum ditetapkan pada tahun 1971. Sebelumnya, ahli bahasa seperti L. C. Peters, Otto Bremer, dan Reinhard Arfsten masing-masing telah membuat ortografi dialek Föhr sendiri. Vokal panjang termasuk yang memiliki umlaut selalu ditulis sebagai huruf ganda sedangkan konsonan pendek secara bawaan. Huruf besar hanya digunakan di awal kalimat dan untuk nama diri.[7]

huruf nilai dalam IPA catatan
a /a/
aa /ʌː/
au /au̯/
ä /ɛ/
ää /ɛː/
äi /ɛi/
b /b/
ch /x/
d /d/
dj /dj/
e /ɛ/, /ə/ menjadi pepet saat tidak ditekan
ee /eː/
f /f/
g /ɡ/
h /h/
i /ɪ/
ia /ia̯/
ii /iː/
j /j/
k /k/
l /l/
lj /lj/
m /m/
n /n/
ng /ŋ/
nj /nj/
o /ɔ/
oi /ʌːi̯/
oo /oː/
ö /œ/
öi /øi̯/
öö /øː/
p /p/
r /r/
s /s/, /z/ "s" selalu /s/ di posisi awal, /z/ di antara vokal
sch /ʃ/
t /t/
tj /tj/
u /ʊ/
ua /ua̯/
uai /ua̯i̯/
ui /ui̯/
uu /uː/
ü /ʏ/
üü /yː/
w /v/

Meski ada ortografi baku, tetap ada ragam ejaan. Hal ini mungkin disebabkan karena banyak penutur bahasa Föhr hanya belajar mengeja bahasa Jerman baku di sekolah. Misalnya slogan nasionalis Frisia Utara "lewer duad üs Slaw!" (lebih baik mati daripada menjadi budak) sering muncul bersama dengan bendera atau lambang Föhr dan memiliki ragam ejaan antara lain: leewer duad üüs Slaaw, lewer duaad üs Slaaw, and lewer duad üs Slav.

Tata bahasa

sunting

Kata benda

sunting

Gender

sunting

Föhr awalnya memiliki 3 gender: maskulin, feminin, dan netral. Namun selama abad kedua puluh, gender feminin dan netral telah digabungkan.

Bilangan

sunting

Kata benda Fering memiliki dua bilangantunggal dan jamak. Ada dua akhiran yang digunakan untuk membentuk jamak: "-er" dan "-en". Kata benda dengan gender maskulin sering menggunakan bentuk jamak "-er" plural (walaupun ada beberapa kata benda feminin/netral dalam kelompok ini) dan kata benda dengan gender feminin/netral sering menggunakan bentuk jamak "-en" (ada beberapa kata benda maskulin di grup ini). Bentuk jamak juga dapat dibentuk dengan menggunakan "-in", "-n", dan "-s". Ada juga bentuk jamak yang dibentuk dengan mengubah konsonan di akhir kata, dengan mengubah vokal di dalam kata, atau dengan mempertahankan bentuk yang sama dengan bentuk tunggal. Kadang-kadang bentuk jamak dibentuk dengan menggunakan kata yang berbeda.

  • Contoh kata benda maskulin yang menggunakan akhiran jamak "-er": hünj (anjing) – hünjer (anjing-anjing). Kata benda juga bisa kehilangan vokal tanpa tekanan, seperti halnya kurew (keranjang) – kurwer (keranjang-keranjang). Beberapa kata benda mengalami perubahan vokal, misalnya smas (pandai besi) – smeser (pandai-pandai besi).

Ada pengecualian dalam kelompok akhiran ini, termasuk wöning (jendela; kata benda feminin/netral) yang membentuk jamak dengan menghilangkan suku kata – wönger' (jendela-jendela), dan insel (pulau; juga kata benda feminin/netral, dan kata serapan dari bahasa Jerman) yang bentuknya jamak dengan menghilangkan vokal tanpa tekanan – insler (kepulauan).

  • Contoh kata benda feminin/netral yang menggunakan akhiran jamak "-en": buk (kitab) – buken (kitab-kitab). Kata benda juga bisa kehilangan vokal tanpa tekanan, seperti halnya foomen (wanita) – foomnen (wanita-wanita) and taarep (desa) – taarpen (desa-desa).
  • Contoh kata benda feminin/netral yang menggunakan akhiran jamak "-en": baantje (kantor – i.e., yaitu sejenis posisi) – baantjin (kantor-kantor).
  • Contoh kata benda maskulin yang menggunakan akhiran jamak "-n": mooler (pelukis) – moolern (pelukis-pelukis).
  • Contoh kata benda maskulin yang menggunakan akhiran jamak "-s": koptein (kapten) – kopteins (kapten-kapten).
  • Contoh kata benda maskulin yang bentuknya sama dengan bentuk tunggalnya antara lain: stian (batu), karmen (orang), lüs (kutu), steewel (sepatu bot), dan twanling (kembar).
  • Contoh kata benda feminin/netral yang bentuk tunggalnya tetap sama antara lain: bian (tulang, tungkai), gris (anak babi), schep (domba), dan swin (babi).

Kata kerja

sunting

Dalam dialek Föhr, ada tiga kelompok kata kerja: kata kerja lemah, kuat, dan tidak beraturan.

Kata ganti

sunting

Kata ganti dalam dialek Föhr dapat berbentuk tunggal atau jamak. Dulu ada bentuk ganda tetapi sudah tidak digunakan lagi. Formal jarang digunakan.[4]

Tunggal Jamak
Kasus Pihak pertama Pihak kedua Pihak ketiga Pihak pertama Pihak kedua Pihak ketiga
Nominativus aku kamu anda dia
(lelaki)
dia
(perempuan)
itu
(benda mati)
kami kalian mereka
Nominativus (bentuk subyek) ik i hi hat at wi jam jo
Akusativus dan dativus (bentuk obyek) mi di jau ham ham at üs jam jo

Kata ganti posesivus

sunting
Kata benda
Tunggal Jamak
Maskulin Feminin/netral
Pemilik Tunggal ik man min minen
dan din dinen
hi san sin sinen
hat
at
Jamak wi üüs üüsen
jam jau jauen
jo hör hören

Kesusastraan

sunting

Ada berbagai penulis dialek Föhr. Salah satu penulis pertama yang mendapat perhatian khalayak adalah Arfst Jens Arfsten (1812–1899) yang mulai menulis anekdot dalam dialek Föhr sekitar tahun 1855.[8] Yang lainnya termasuk Stine Andresen (1849–1927) yang merupakan seorang penyair dan penulis dari Wyk yang sastranya sering merujuk pada pulau asalnya. Dia menerbitkan puisinya bukan hanya dalam dialek Föhr tetapi juga dalam bahasa Jerman. Pada tahun 1991, sebuah novela berjudul Jonk Bradlep ("Pernikahan Kelam") ditulis oleh Ellin Nickelsen diterbitkan. Dengan itu, dia memenangkan perlombaan sastra bahasa Frisia Utara yang pertama kali diadakan.[9]

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c Bohn, Ocke-Schwen (2004). "How to organize a fairly large vowel inventory: the vowels of Fering (North Frisian)" (PDF). Journal of the International Phonetic Association. 34 (2): 161–173. doi:10.1017/s002510030400180x. 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Ferring". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "f" (PDF). The Linguasphere Register. hlm. 164. Diakses tanggal 19 September 2011. 
  4. ^ a b Arfsten, Antje; Paulsen-Schwarz, Anne; Terhart, Lena (31 December 2019). Friesische Gebrauchgrammatik Fering (PDF) (dalam bahasa Jerman). Bredstedt: Nordfriisk Instituut. Diakses tanggal 15 July 2024. 
  5. ^ a b Faltings, Volkert F., ed. (1985). Kleine Namenkunde für Föhr und Amrum (dalam bahasa Jerman). Hamburg: Helmut Buske. ISBN 3-87118-680-5. 
  6. ^ Faltings, Jan I. (2011). Föhrer Grönlandfahrt im 18. und 19. Jahrhundert (dalam bahasa Jerman). Amrum: Verlag Jens Quedens. hlm. 39–40. ISBN 978-3-924422-95-0. 
  7. ^ a b c d Kunz, Harry; Steensen, Thomas (2013). Nordfriisk Instituut, ed. Föhr Lexikon (dalam bahasa Jerman). Neumünster, Hamburg: Wachholtz Verlag. hlm. 120–122. ISBN 978-3-529-05523-2. 
  8. ^ Arfsten, Arfst J. (1993). Faltings, Volkert F., ed. Fering düntjin [Fering anecdotes]. Nuurdfresk tekstbiblioteek (dalam bahasa Frisia Utara, Jerman, and Jerman Rendah). 1. Amrum: Verlag Jens Quedens. hlm. 9–22. ISBN 978-3-924422-16-5. 
  9. ^ Nickelsen, Ellin (1991). Jonk Bradlep (dalam bahasa Frisia Utara). Bredstedt: Nordfriisk Instituut. ISBN 978-3-88007-175-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2013-12-18.  Weblink in German and Fering.

Pranala luar

sunting