Bahasa Frisia Amrum

dialek bahasa Frisia Utara

Bahasa Frisia Amrum (Öömrang) adalah suatu dialek bahasa Frisia Utara yang dituturkan di Pulau Amrum di wilayah Frisia Utara di Jerman. Selain dialek Föhr, Sylt, dan Helgoland, dialek ini merupakan bagian dari kelompok dialek Frisian Utara Kepulauan, dan sangat mirip dengan Föhr. Bahasa Frisia Amrum dituturkan oleh sekitar sepertiga dari 2.300 penduduk Amrum.

Bahasa Frisia Amrum
Öömrang
Sebuah prasasti batu yang menampilkan bait dari "Min Öömrang Lun", sebuah lagu tradisional dari Pulau Amrum
Dituturkan diJerman
WilayahAmrum, Nordfriesland
Penutur
(sebanyak k. 800 dari sumber tidak bertanggal)
Kode bahasa
ISO 639-3
Glottologamru1234[1]
Linguasfer2-ACA-dba[2]
Lokasi penuturan
Dialek-dialek bahasa Frisia Utara
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Nama pribadi dan keluarga

sunting

Nama pribadi di Amrum masih banyak memiliki unsur Frisian hingga saat ini. Khususnya nama karib dan nama dengan dua unsur adalah hal yang umum. Serapan awal dari bahasa Denmark dan Kristenisasi di Frisia Utara sekitar tahun 1000 M membawa sedikit pengaruh nama-nama Kristen dan alkitabiah. Pada Zaman Layar, bentuk-bentuk Belanda dan Frisia Barat menjadi lumrah.[3]

Nama keluarga biasanya bersifat patronimik, artinya nama tersebut dibuat secara pribadi sebagai genitivus dari nama pemberian ayah. Bertentangan dengan Petersen atau Petersson, berarti "putra Peter", nama dalam dialek Amrum seperti Peters berarti "dari Peter". Kebiasaan ini akhirnya dilarang oleh Kerajaan Denmark pada tahun 1828.[3]

Penggunaan

sunting

Lars von Karstedt telah menggambarkan keadaan buruk bahasa Frisia Amrum saat ini. Penggunaan dialek Amrum sekarang dibatasi di rumah saja. Bahasa ini telah kehilangan kegunaan dalam komunikasi umum karena bahasa Jerman dan hanya digunakan di rumah tangga dengan penutur asli dialek Amrum yang sudah lanjut usia. Salah satu pendorong terbesar pergeseran bahasa adalah perubahan struktur ekonomi yang disebabkan oleh industri pariwisata. Para wisatawan dari seluruh Jerman memadati pulau kecil Amrum dan dengan cepat menempati tempat tinggal yang terbatas. Akibatnya, harga sewa meningkat pesat, mendorong banyak anak muda setempat untuk tinggal di kota-kota besar di daratan Jerman. Masuknya wisatawan dan karyawan pariwisata berbahasa Inggris atau Jerman serta hilangnya penutur asli muda menyebabkan penurunan secara ganas dialek tersebut.[4]

Rujukan

sunting
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Amrum". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "o" (PDF). The Linguasphere Register. hlm. 235. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 August 2014. Diakses tanggal 1 March 2013. 
  3. ^ a b Faltings, Volkert F., ed. (1985). Kleine Namenkunde für Föhr und Amrum (dalam bahasa Jerman). Hamburg: Helmut Buske. ISBN 3-87118-680-5. 
  4. ^ Granadillo, Tania; Orcutt-Gachiri, Heidi A., ed. (2011). Ethnographic contributions to the study of endangered languages. with a foreword by Jane H. Hill; and an afterword by Ofelia Zepeda. Tucson: University of Arizona Press. hlm. 155–158. ISBN 9780816526994.