Air India
Air India adalah nama maskapai penerbangan nasional India dengan kode IATA AI dan kode ICAO AIC, didirikan pada tahun 1932. Berkantor pusat di Gurgaon, maskapai penerbangan ini dimiliki oleh Air India Limited, yang merupakan anak perusahaan dari Tata Group. Hingga November 2024, maskapai ini melayani 102 destinasi domestik dan internasional dengan mengoperasikan berbagai pesawat Airbus dan Boeing, serta merupakan maskapai penerbangan terbesar kedua di India dalam hal jumlah penumpang setelah IndiGo. Air India menjadi anggota ke-27 dari Star Alliance pada 11 Juli 2014.
![]() | |||||||
| |||||||
Didirikan | 15 Oktober 1932 | (sebagai Tata Airlines)||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Mulai beroperasi | 29 Juli 1946[3] | ||||||
Penghubung | Delhi | ||||||
Penghubung sekunder | Mumbai | ||||||
Kota fokus | |||||||
Program penumpang setia | Flying Returns | ||||||
Aliansi | Star Alliance | ||||||
Anak perusahaan | Air India Express | ||||||
Armada | 122 | ||||||
Tujuan | 103 | ||||||
Perusahaan induk | Air India Limited (Tata Group)[4] | ||||||
Kantor pusat | Airlines House, New Delhi, India[5] | ||||||
Tokoh utama | |||||||
Pendapatan | ![]() | ||||||
Laba operasi | ![]() | ||||||
Laba | ![]() | ||||||
Total aset | ![]() | ||||||
Situs web | www |
Tulisan India |
|
---|---|
Transliterasi Rumi |
|
Jawi dan Skrip Melayu |
|
Tulisan Asing |
|
Bahasa Melayu & Indonesia |
|
Didirikan pada tahun 1932 sebagai Tata Airlines oleh J. R. D. Tata, Tata sendiri menerbangkan pesawat pertamanya, yaitu de Havilland Puss Moth bermesin tunggal, membawa surat udara dari Karachi ke aerodrom Juhu di Bombay dan kemudian melanjutkan penerbangan ke Madras (sekarang Chennai). Setelah Perang Dunia Kedua, maskapai ini dinasionalisasi oleh Pemerintah India pada tahun 1953 dan berganti nama menjadi Air India. Pada 21 Februari 1960, Air India menerima pesawat Boeing 707 pertamanya yang diberi nama Gauri Shankar dan menjadi maskapai pertama di Asia yang memasukkan pesawat jet ke dalam armadanya.
Air India juga mengoperasikan penerbangan ke destinasi domestik dan Asia melalui anak perusahaannya, Air India Express. Air India menggunakan kombinasi pesawat berbadan sempit seperti keluarga Airbus A320 dan Boeing 737 untuk sebagian besar rute domestik dan internasional jarak dekat, serta pesawat berbadan lebar seperti Airbus A350, Boeing 777, dan Boeing 787 untuk rute internasional jarak jauh. Maskot Air India adalah Maharajah (Maharaja), dan logo sebelumnya terdiri dari seekor angsa terbang dengan roda Konark di dalamnya, sebelum digantikan dengan logo baru yang terinspirasi dari pola jendela Jharokha milik maskapai tersebut pada tahun 2023.
Sejarah
suntingAir India berasal dari Tata Air Services yang kemudian berganti nama menjadi Tata Airlines[7] yang didirikan oleh J. R. D. Tata dari Tata Sons, seorang penerbang dan taipan bisnis India.[8] Pada April 1932, Tata memenangkan kontrak untuk membawa surat untuk Imperial Airways dan departemen penerbangan Tata Sons dibentuk dengan dua pesawat mesin tunggal de Havilland Puss Moths.
Maskapai ini meluncurkan penerbangan domestik pertamanya dari Bombay ke Trivandrum dengan Miles Merlin enam kursi.[9] Pada tahun 1938, ia dinamakan kembali sebagai Tata Air Services dan kemudian sebagai Tata Airlines. Kolombo di Ceylon (sekarang Sri Lanka) dan Delhi ditambahkan ke tujuan pada tahun 1938. Selama Perang Dunia II, maskapai membantu Angkatan Udara Kerajaan dengan pergerakan pasukan, pengiriman pasokan, penyelamatan pengungsi dan pemeliharaan pesawat.[10]
Setelah Perang Dunia II, layanan komersial reguler dipulihkan di India dan Tata Airlines menjadi perusahaan terbatas publik pada 29 Juli 1946 dengan nama Air India. Setelah kemerdekaan India pada tahun 1947, 49% saham dari maskapai ini diakuisisi oleh Pemerintah India pada tahun 1948.[11]
Pada 21 Februari 1960, Air India International mengoperasikan Boeing 707 pertamanya, dengan demikian menjadi maskapai penerbangan Asia pertama yang memasuki Era Jet.[12] Maskapai ini meresmikan layanan ke New York pada 14 Mei 1960. Pada tanggal 8 Juni 1962, nama maskapai secara resmi dipotong menjadi Air India dan pada 11 Juni 1962, Air India menjadi maskapai penerbangan dengan armada jet penuh pertama di dunia. Pada tahun 1971, maskapai menerima pengiriman Boeing 747-200B pertamanya bernama Emperor Ashoka (terdaftar VT-EBD).[13]
Pada tahun 2007, Air India dan Indian Airlines bergabung di bawah Air India Limited, dan maskapai menerima pengiriman pesawat Boeing 777 pertamanya.[14] Maskapai ini diundang untuk menjadi bagian dari aliansi Star Alliance pada tahun 2007.[15] Air India menjadi anggota ke-27 Star Alliance pada 11 Juli 2014.[16]
Pada bulan September 2021, pemerintah mengeluarkan tender baru untuk menjual maskapai, di mana konsorsium Spice Jet yang dipimpin Ajay Singh dan Tata Sons menunjukkan minat dalam penawaran tersebut. Akhirnya pada 8 Oktober 2021, Air India, bersama dengan maskapai berbiaya rendah Air India Express dan lima puluh persen dari AISATS, sebuah perusahaan penanganan darat, dijual seharga ₹18.000 crore (US$2,4 miliar) kepada Talace Private Limited, sebuah perusahaan Tata Sons. SPV.[17] Pada 27 Januari 2022, maskapai ini resmi diserahkan kepada Tata Group.[18]
Urusan Korporat dan Identiti
suntingIbu Pejabat
suntingAir India Limited berkantor pusat di Gurgaon, Haryana, tepatnya di Sector 16. Kantor utamanya menempati ruang sewaan seluas 180.000 kaki persegi (sekitar 17.000 m²) yang mencakup lantai dasar hingga lantai 6 di Blok 5, kompleks Vatika One-on-One. Masa sewa untuk ruang ini dimulai pada 29 September 2023. Sejak tahun 2024, Air India Express juga telah menempatkan kantornya di kompleks yang sama.
Sebelumnya, pada tahun 2013, Air India memindahkan kantor pusatnya dari Gedung Air India di Mumbai ke Delhi. Gedung lamanya di Mumbai adalah sebuah menara setinggi 23 lantai yang terletak di Marine Drive. Setelah pemindahan itu, kantor pusat Air India beroperasi di Indian Airlines House, New Delhi. Pada tahun 2023, Air India kembali memindahkan kantor pusatnya ke Gurgaon, yang terletak dalam wilayah Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR).
Anak Perusahaan
suntingAir India Express memulai operasinya pada 29 April 2005 dan awalnya dimiliki oleh Air India Charters. Maskapai ini melayani penerbangan dari India Selatan ke kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara.Pada November 2022, Air India mengambil alih kepemilikan saham AirAsia dalam AirAsia India, kemudian mengganti nama maskapai tersebut menjadi AIX Connect, serta mengumumkan rencana untuk menggabungkannya dengan Air India Express. Penggabungan ini berhasil diselesaikan pada 1 Oktober 2024.[19]
Sementara itu, pada 15 April 2022, Alliance Air tidak lagi menjadi anak perusahaan Air India Limited. Saat ini, Alliance Air merupakan satu-satunya maskapai yang berada di bawah kendali langsung Pemerintah India.[20]
Air India Limited | |||||||||||||||||
Air India Express Limited | AI SATS Airport Services Private Limited | ||||||||||||||||
Destinasi
suntingDestinasi
suntingPer Desember 2019, Air India terbang ke total 103 tujuan termasuk 57 tujuan domestik dan 45 tujuan internasional di 31 negara di lima benua di seluruh dunia.[21][22] Hub utamanya terletak di Bandara Internasional Indira Gandhi, New Delhi, dan memiliki hub sekunder di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj, Mumbai.[23]
Perjanjian codeshare
suntingAir India memiliki perjanjian codeshare dengan maskapai berikut:[24]
- Air Astana
- Air Austral
- Air Canada
- Air India Express (anak perusahaan)
- Air Seychelles
- Avianca
- Croatia Airlines
- EgyptAir
- Ethiopian Airlines
- EVA Air
- Fiji Airways
- Hong Kong Airlines
- LOT Polish Airlines
- Lufthansa
- Myanmar Airways International
- Royal Brunei Airlines
- Singapore Airlines
- SriLankan Airlines
- Swiss International Air Lines
- TAP Air Portugal
- Turkish Airlines
Armada
suntingArmada saat ini
suntingPer November 2021, armada utama Air India (tidak termasuk armada anak perusahaan Air India Express dan Alliance Air) terdiri dari pesawat berikut:[25][26]
Pesawat | Beroperasi | Pesanan | Penumpang | Catatan | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
F | J | Y | Total | Refs | ||||
Airbus A319-100 | 22 | — | — | 8 | 114 | 122 | [27] | |
— | — | 144 | 144 | [28] | ||||
Airbus A320-200 | 9 | — | — | — | 168 | 168 | [29][30] | 6 akan diubah menjadi AEW&C untuk Angkatan Udara India.[31] |
— | 12 | 138 | 150 | |||||
Airbus A320neo | 27 | — | — | 12 | 150 | 162 | [32] | 1 dicat dengan livery Star Alliance.[33] |
Airbus A321-200 | 20 | — | — | 12 | 170 | 182 | [34] | |
Boeing 747-400 | 4 | — | 452 | [35] | ||||
Boeing 777-200LR | 3 | — | 8 | 35 | 195 | 238 | [36] | |
Boeing 777-300ER | 13 | — | 4 | 35 | 303 | 342 | [37] | 1 dicat dengan livery Star Alliance.
1 dicat dengan livery Celebrating India. |
Boeing 787-8 | 27 | — | — | 18 | 238 | 256 | [38] | 1 dicat dengan livery Star Alliance. |
Total | 125 | — |
-
Airbus A319-100
-
Airbus A320-200
-
Airbus A320neo
-
Airbus A321-200
-
Boeing 747-400
-
Boeing 777-200LR
-
Boeing 777-300ER
-
Boeing 787-8
Mantan armada
sunting
LayanansuntingKabin Pesawat Boeing 777-200LR dan 777-300ER yang telah dioperasikan oleh Air India sejak sebelum privatisasi memiliki konfigurasi tiga kelas, yaitu Kelas Utama, Kelas Bisnis, dan Kelas Ekonomi. Ini termasuk kabin Kelas Bisnis lama dengan susunan tempat duduk 2-3-2 dan kabin Kelas Ekonomi dengan susunan 3-3-3.[41]Setelah privatisasi, Air India mulai mengoperasikan pesawat 777-200LR bekas Delta Airlines untuk beberapa rute ke Amerika Utara, yang memungkinkan maskapai ini memperkenalkan kelas Premium Economy menggunakan produk Delta Premium Select. Pengenalan pesawat 777-300ER bekas Etihad untuk rute ke London-Heathrow memperkenalkan jenis produk ketiga dalam armada Air India, meskipun produk Premium Economy masih terbatas pada pesawat 777 bekas Delta. Pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India menawarkan produk yang hampir serupa dengan pesawat 777 lama mereka tetapi tanpa Kelas Utama, hanya dengan konfigurasi dua kelas yaitu Kelas Bisnis (2-2-2) dan Kelas Ekonomi. Pada Januari 2024, Air India memperkenalkan pesawat Airbus A350 pertamanya untuk beberapa penerbangan domestik terpilih. Dalam armada A320ceo yang sebagian besar digunakan untuk penerbangan domestik dan internasional jarak dekat, hanya tersedia Kelas Bisnis dan Kelas Ekonomi. Beberapa pesawat, termasuk model terbaru A320/A321neo, hanya menawarkan Kelas Ekonomi saja. Pada November 2024, proses penggabungan antara Air India dan Vistara telah selesai, dan pesawat bekas Vistara kini beroperasi di bawah Air India. Dengan penggabungan ini, pelanggan Air India kini dapat menikmati produk kabin Vistara, termasuk pesawat 787-9 Dreamliner tiga kelas milik Vistara, dibandingkan dengan pesawat 787-8 Dreamliner dua kelas milik Air India sendiri. Hiburan Dalam Penerbangan (In-flight Entertainment)suntingArmada pesawat berbadan lebar Air India dilengkapi dengan sistem hiburan atas permintaan yang dipasang di belakang setiap kursi, memungkinkan penumpang memilih dari berbagai jenis konten yang tersedia. Sistem hiburan ini bervariasi tergantung pada jenis pesawat, di antaranya:
Produk lama pada pesawat 777 dan 787 direncanakan akan digantikan dengan sistem Thales Avant Up. Thales juga akan memasang sistem serupa untuk pesawat A350-900 dan 787-9 yang akan dikirim ke Air India di masa mendatang.Air India tidak menyediakan hiburan di kursi untuk armada pesawat berbadan sempit, kecuali untuk pesawat A321LR, yang dilengkapi dengan sistem Panasonic eX1. Untuk pesawat berbadan sempit lainnya dan sebagai solusi sementara pada armada berbadan lebar lama, Air India menggunakan layanan hiburan streaming Bluebox. Namaste.ai adalah majalah dalam penerbangan saat ini yang diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Air India. Majalah ini menggantikan majalah lama Shubh Yatra (yang berarti "Perjalanan Bahagia"), yang sebelumnya diterbitkan dalam format dwibahasa, yaitu bahasa Inggris dan Hindi.[42] Wi-Fi Dalam PesawatsuntingPada 4 September 2024, Air India mengumumkan akan memperkenalkan layanan Wi-Fi dalam pesawat untuk seluruh armadanya menjelang akhir tahun tersebut. Pada November 2024, maskapai ini telah meluncurkan layanan Wi-Fi gratis di pesawat Airbus A350, A321neo, dan Boeing 787-9. Pesawat-pesawat lainnya akan menerima koneksi Wi-Fi setelah menjalani proses modifikasi. Air India menjadi maskapai pertama di India yang menawarkan layanan Wi-Fi gratis untuk penerbangan domestik. Program Frequent Flyer (Penerbangan Kerap)suntingFlying Returns adalah program frequent flyer pertama milik Air India sekaligus program pertama sejenis di India. Program ini dibagikan antara Air India dan anak perusahaannya. Anggota program dapat mengumpulkan poin perjalanan (mileage points) dan menukarkannya untuk penerbangan di masa depan. Penumpang yang membeli tiket dengan tarif lebih tinggi juga memenuhi syarat untuk menerima bonus miles selain poin reguler. Setelah penggabungan antara Air India dan Vistara, program Flying Returns dan Club Vistara telah digabungkan dan dinamakan ulang sebagai Maharaja Club. Rujukansunting
Pranala luarsunting
|