Wikipedia:Artikel Pilihan/10 2017

Orang-orang "Gog dan Magog" dikurung dengan sebuah tembok oleh pasukan Aleksander.—Buku Aleksander karya Jean Wauquelin. Bruges, Belgia, abad ke-15.

Gog dan Magog muncul dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama sebagai orang-orang individual, atau sebagai suku bangsa, atau sebagai tanah air. Kitab Yehezkiel menggambarkan mereka sebagai musuh-musuh Allah pada akhir zaman, sebuah pandangan eskatologi yang diambil dalam Kitab Wahyu, namun tidak ada hubungan yang dibuat dalam pasal-pasal kitab lainnya dimana kata tersebut muncul. Dalam sumber-sumber klasik dan abad pertengahan, Gog dan Magog adalah suku bangsa yang bermukim di wilayah yang berada di dalam Gerbang Aleksander, sebuah pembatas legendaris yang yang didirikan oleh Aleksander Agung: Yosefus, yang menulis pada abad ke-1 Masehi, menganggap mereka sebagai bangsa Skithia, dan di seluruh Timur Tengah, mereka diidentifikasikan sebagai suku bangsa nomaden Eurasia yang meliputi suku Hun, suku Khazar, dan bangsa Mongol, yang dikait-kaitkan dengan berbagai legenda mengenai suku Amazon, Yahudi Merah, dan Sepuluh Suku Hilang dari Israel. Nama mereka muncul dalam Al-Qur'an dengan sebutan Yakjuj dan Makjuj, dan dunia Muslim mula-mula mengidentifikasi mereka dengan suku-suku Turkic dari Asia Tengah dan kemudian dengan bangsa Mongol. Pada zaman modern, mereka masih dikaitkan dengan pemikiran apokaliptik, khususnya di Amerika Serikat dan dunia Muslim. (Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: We Can Do It!Konstantinus AgungBharat Ratna