Stasiun Mesigit

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Mesigit (MST) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Jepara, Bubutan, Surabaya; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya pada ketinggian +4 meter. Stasiun ini dulunya merupakan stasiun pulau dan memiliki empat jalur, dua jalur milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij dan dua jalur lainnya milik Staatsspoorwegen, dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Saat ini hanya 2 jalur yang beroperasi, serta saat ini menggunakan bangunan baru. Bangunan lama stasiun ini telah beralih fungsi menjadi permukiman warga

Stasiun Mesigit

Tampak luar Stasiun Mesigit, 2020
Lokasi
Koordinat7°14′39″S 112°43′49″E / 7.24417°S 112.73028°E / -7.24417; 112.73028
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
Jumlah jalur4 (jalur 1: sepur lurus)
LayananHanya sebagai pemantau lalu lintas kereta api [2]
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[3]
Sejarah
Dibuka?
Nama sebelumnyaHalte Missigit
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Emplasemen di timur Stasiun Mesigit, 2020. Stasiun ini memiliki jalur percabangan: ke kiri menuju Sidotopo dan Surabaya Gubeng, sedangkan ke kanan menuju Surabaya Pasarturi

Stasiun ini merupakan stasiun percabangan jalur kereta api dari Stasiun Sidotopo lewat jalur layang Surabaya Kota dan Stasiun Surabaya Pasarturi menuju Stasiun Kalimas.[2] Oleh karena itu, stasiun ini hanya difungsikan sebagai stasiun pantau, sedangkan pengontrolan wesel di segitiga Mesigit dipindahkan di Stasiun Surabaya Pasarturi mulai tahun 2014 sejak pengoperasian jalur ganda lintas utara dan pengoperasian kereta api Jayabaya.

Petak jalan antara Stasiun Kalimas dan pos sinyal Segitiga Mesigit merupakan jalur yang diimpit permukiman penduduk, dan kereta api tidak dapat berjalan lebih dari 20 km/jam. PT KAI sempat merencanakan penggusuran di sepanjang petak tersebut pada 2012, tetapi dibatalkan karena banyaknya penolakan dari warga setempat.[4][5]

Stasiun ini merupakan bagian dari Segitiga Surabaya Pasarturi yang digunakan untuk memutar lokomotif, hanya digunakan jika pemutar rel subdipo lokomotif Surabaya Pasarturi rusak.

Hal unik dari stasiun ini adalah, sinyal masuk Stasiun Mesigit pihak Pasarturi memakai tipe elektrik bukan mekanik.

Insiden

sunting

Pada tanggal 3 Oktober 2015, sebuah gerbong peti kemas anjlok di petak Mesigit–Surabaya Pasarturi. Satu orang tewas tertimpa reruntuhan bangunan akibat anjloknya gerbong peti kemas, serta membuat perjalanan peti kemas dari dan ke Kalimas tersendat.[6][7]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Times, I. D. N.; Alif, Tarida. "Mesigit, Stasiun Mini Berusia Seabad Lebih di Pinggiran Surabaya". IDN Times. Diakses tanggal 2020-02-02. 
  3. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ "Begini Padatnya Pemukiman Tempat Kereta Anjlok di Surabaya". nusantara.medcom.id. Diakses tanggal 2020-02-19. 
  5. ^ "PT KAI tertibkan bangunan liar pinggir rel di Surabaya". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-19. 
  6. ^ "Kereta Barang Anjlok di Surabaya, 1 Orang Tewas Tertimpa". m.liputan6.com. Diakses tanggal 2021-11-12. 
  7. ^ "Lebih Dari 14 Jam Kereta Barang Anjlok Dapat Dievakuasi". news.detik.com. Diakses tanggal 2021-11-23. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kalimas
Terminus
Lintas Surabaya
Kalimas–Benteng
Kalimas–Benteng
Sidotopo
Lewat Segitiga Mesigit dan viaduk
menuju Benteng
Lintas Surabaya
Kalimas–Surabaya Pasarturi
Kalimas–Surabaya Pasarturi
Surabaya Pasarturi
Terminus