Sereni

Sejenis serowot kecil
Sereni
Sereni, Lepidocephalichthys hasselti
dari Rawagembol, Prembun, Tambak, Banyumas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
L. hasselti
Nama binomial
Lepidocephalichthys hasselti
Sinonim
  • Cobitis octocirrhus Kuhl & van Hasselt 1823 (nomen nudum)
  • Cobitis hasselti Valenciennes 1846[2] (basionym)
  • Lepidocephalus hasselti Bleeker 1860[3]
  • Lepidocephalichthys nudus Machan 1931
  • Lepidocephalus taeniatus Fowler 1939
  • Acanthophthalmus unistriatus Roberts 1993[4]

Sereni (Lepidocephalichthys hasselti) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cobitidae (kerabat serowot). Ikan ini menyebar luas di Asia Tenggara daratan dan Indonesia bagian barat. Di Jawa Barat, ikan ini dikenal pula secara lokal sebagai serowot atau jeler.[5]

Pengenalan

sunting
 
Moncong dengan delapan sungut; tabung nostril terlihat di kanan

Deskripsi ringkas Valenciennes:[2]

"...sirip-siripnya kecil. Moncongnya cenderung bulat dan besar, mata amat kecil, dan sirip ekor menggarpu.

D (dorsal) 7; A (anal) 7; C (caudal) 7; dst.
Punggung berwarna hijau zaitun, dengan bercak-bercak cokelat. Sirip ekor dengan garis-garis halus vertikal, sirip punggung dan sirip-sirip lainnya dengan garis putus-putus. Perutnya kekuningan."

 
Close up dua kepala

Ikan serowot dengan tubuh memanjang dan memipih tegak; tinggi badan, 6-7 kalinya sebanding dengan panjang. Kepala agak menumpul, cembung, 5⅔ - 6 kali panjangnya sebanding dengan panjang badan. Pipi, belakang mata, dan bagian atas tutup insang dengan sisik-sisik yang amat kecil, terlihat hanya melalui lensa pembesar. Nostril (lubang hidung) lebih dekat ke mata daripada ke ujung moncong; nostril sebelah muka berbentuk tabung, sebelah belakang berupa lubang.[3]

 
Panjang standar lk. 30 mm

Mata, garis tengahnya jauh lebih kecil daripada jarak antar mata. Sungut berjumlah 8 buah; yang berada di rahang bawah, yang jauh lebih pendek namun lebih tebal, kadang-kadang tak ada. Awal pangkal sirip dorsal (punggung) setentang dengan akhir pangkal sirip ventral (perut). Sirip pektoral (dada) dengan ujung membulat, panjangnya lebih dari panjang kepala. Sirip dorsal dengan 8 jari-jari lunak; sirip anal 7; sirip pektoral 8; dan sirip ventral 7. Sisik-sisik pada gurat sisi berjumlah 100 buah.[5] Sirip ekor dengan ujung terpangkas atau membundar (uraian Valenciennes di atas tidak akurat), dan biasanya dengan bintik hitam serupa mata di pangkalnya, pada jari-jari ke 3-4. Panjang standar (SL, standard length) mencapai 45 mm.[6]

Agihan dan kebiasaan

sunting
 
Pelat identifikasi menurut Weber & Beaufort, 1916

Ditemukan pertama kali dari Sungai "Tjelankahan" (Cilangkahan?) di Jawa,[2][4] semenjak itu ditemukan pula di tempat-tempat lain di Jawa: Jakarta, Bogor, Perdana, Bandung, Garut, Purworejo.[3] Juga di Deli (Sumatra) dan Situ Bagendit.[5] Di Bogor, ikan ini tercatat dari Ci Liwung di dekat Kebun Raya Bogor[7]

Ikan ini didapati pula di Kalimantan, Semenanjung Malaya, Thailand (Sungai Chao Phraya, S. Mekong, dan pulau Koh Mahk), Laos, Kamboja, Vietnam, dan Birma (S. Salween).[8]

Sereni acap menghuni saliran atau sungai-sungai kecil, pada bagian yang dangkal dan berarus lambat, atau di badan air yang menggenang seperti rawa, danau tapal kuda, dan sawah. Kerap kali dengan kondisi habitat yang bervegetasi lebat, atau penuh akar-akar dan serasah, dengan substrat dasar berlumpur lunak.[6][8]

IUCN menyatakan bahwa populasi sereni masih cukup aman dari kepunahan, yakni berstatus LC (Least Concern).[9]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Kottelat, M. (2012): "Conspectus cobitidum: an inventory of the loaches of the world (Teleostei: Cypriniformes: Cobitoidei)". The Raffles Bulletin of Zoology, Suppl. No. 26: 33.
  2. ^ a b c Cuvier, G. & A. Valenciennes. 1846. Histoire naturelle des poissons. Tome XVIII: 74. Paris :Chez P. Bertrand, Libraire de la Société Géologique de France.
  3. ^ a b c Bleeker, P. 1860. Ichthyologiae Archipelagi Indici Prodromus vol. II Cyprini: 71. Bataviae: Typis Langei &soc. (terj. Ingg.)
  4. ^ a b Roberts, T.R.. 1993. "The freshwater fishes of Java, as observed by Kuhl and van Hasselt in 1820-2." Zoologische Verhandelingen (Leiden), 285: 25, & Fig. 28.
  5. ^ a b c Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago III: 29. E.J. Brill. Leiden.
  6. ^ a b Kottelat, M. & K.K.P. Lim. 1992. "A synopsis of the Malayan species of Lepidocephalichthys, with descriptions of two new species (Teleostei: Cobitidae)". Raffles Bulletin of Zoology 40(2): 201-220.
  7. ^ Jordan, D.S. & A. Seale. 1907. "List of fishes collected in the river at Buytenzorg, Java, by Dr. Douglas Houghton Campbell". Proceedings of the United States National Museum, 33(1575): 537.
  8. ^ a b Seriously Fish: Lepidocephalichthys hasselti (Valenciennes, 1846)
  9. ^ Allen, D. 2013. Lepidocephalichthys hasselti. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2014.3. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 25 February 2015.

Pranala luar

sunting