Separatisme di Indonesia

Separatisme di Indonesia adalah suatu tindakan penyimpangan dari orang atau kelompok masyarakat tertentu dan di daerah tertentu yang ingin melakukan tindakan makar atau memisahkan diri dari Indonesia. Kebersamaan dan penyatuan dalam negara Indonesia dianggap telah selesai dan harus keluar untuk mendirikan negara atau pemerintahan tersendiri.[1]

Dalam sejarahnya, telah terjadi beberapa kali upaya separatisme yang dilakukan oleh sejumlah kelompok tertentu. Separatisme terjadi di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan Indonesia, biasanya karena ketimpangan, kesenjangan ekonomi, dan tidak meratanya pembangunan serta tindakan pemerintah yang dianggap hanya mengeksploitasi daerah tersebut.[2][3]

Gerakan separatis

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Suharyo (2008). "Interaksi Hukum Nasional dan Internasional Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Separatisme di Indonesia" (PDF). bphn.go.id. Tim Kerja Penelitian Hukum. Diakses tanggal 28 Desember 2023. 
  2. ^ Marr, Carolyn (2011). "Eksploitasi sumber daya alam di Papua selama 22 tahun dengan pendekatan dari atas ke bawah". www.downtoearth-indonesia.org. Down to Earth. Diakses tanggal 28 Desember 2023. 
  3. ^ Adi Nugroho, Kukuh; Royke Deksino, George; Dewa Nugroho, Arya; Kamarani, Savira (1 Juni 2023). "Analisis Sejarah dan Kontemporer Gerakan Separatisme di Indonesia". journal.upy.ac.id. Universitas Pertahan Republik Indonesia. Diakses tanggal 28 Desember 2023. 
  4. ^ Christian separatist on trial in Indonesia Diarsipkan 2018-11-04 di Wayback Machine., BBC, 19 Agustus 2002.
  5. ^ "Atjèh Meurdéhka Kateudong Keulaji (diaktifkan)". ASNLF. 2012-04-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-16. Diakses tanggal 2018-07-18. 
  6. ^ Colombijn, Freek (2003). "When there is nothing to imagine: Nationalism in Riau". Framing Indonesian Realities (dalam bahasa Inggris). Brill. hlm. 333–370. ISBN 978-90-04-48682-9. Diakses tanggal 27 Desember 2023. 
  7. ^ Institute for Policy Analysis of Conflict (24 August 2015). "The current status of the Papuan pro-independence movement" (PDF). IPAC Report No.21. Jakarta, Indonesia. OCLC 974913162. Diakses tanggal 24 October 2017.