Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia


Panglima Tertinggi Tentara Nasional Republik Indonesia
Petahana
Joko Widodo

sejak 20 Oktober 2014
GelarBapak Presiden (informal)
Yang terhormat (formal)
Paduka Yang Mulia (tidak digunakan lagi)
KediamanIstana Negara
Istana Merdeka
Istana Bogor
Istana Cipanas
Istana Yogyakarta
Istana Tampaksiring
Masa jabatan5 tahun, dapat dipilih kembali 1 kali lagi
Dibentuk18 Agustus 1945
Pejabat pertamaSoekarno
Situs webpresidenri.go.id

Daftar Panglima Tertinggi sunting

Berikut merupakan daftar Panglima Tertinggi Indonesia.

Joko WidodoSusilo Bambang YudhoyonoMegawati SoekarnoputriAbdurrahman WahidBaharuddin Jusuf HabibieSoehartoSoekarno

Pergantian tampuk pimpinan
pemerintahan Indonesia.

Panglima Tertinggi Potret Mulai menjabat Selesai menjabat Partai Wakil Panglima Tertinggi Periode
1 Soekarno
(1901–1970)  
  18 Agustus 1945 12 Maret 1967 Non Partisan Mohammad Hatta
(1945–1956)
1
Lowong
2 Soeharto
(Pejabat Presiden)[1]
  12 Maret 1967 27 Maret 1968 Golongan Karya
Soeharto
(1921–2008)  
27 Maret 1968 23 Maret 1973 2
23 Maret 1973 22 Maret 1978 Hamengkubuwana IX 3
22 Maret 1978 10 Maret 1983 Adam Malik 4
10 Maret 1983 10 Maret 1988 Umar Wirahadikusumah 5
10 Maret 1988 10 Maret 1993 Sudharmono 6
10 Maret 1993 10 Maret 1998 Try Sutrisno 7
10 Maret 1998 21 Mei 1998 B. J. Habibie 8
3 B. J. Habibie
(1936–2019)  
  21 Mei 1998 20 Oktober 1999 Golongan Karya Lowong
4 Abdurrahman Wahid
(1940–2009)  
  20 Oktober 1999 23 Juli 2001 Partai Kebangkitan Bangsa Megawati Soekarnoputri 9
(1999)
5 Megawati Soekarnoputri
(1946–)  
  23 Juli 2001 20 Oktober 2004 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hamzah Haz
6 Susilo Bambang Yudhoyono
(1949–)  
  20 Oktober 2004 20 Oktober 2009 Partai Demokrat Jusuf Kalla 10
(2004)
20 Oktober 2009 20 Oktober 2014 Boediono 11
(2009)
7 Joko Widodo
(1961–)  
  20 Oktober 2014 20 Oktober 2019 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jusuf Kalla 12
(2014)
20 Oktober 2019 Masih Menjabat Ma'ruf Amin 13
(2019)
Legenda
  1. ^ Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang "Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno" dikeluarkan pada tanggal 12 Maret 1967, tetapi berlaku surut sejak 22 Februari 1967.