Painan, IV Jurai, Pesisir Selatan

ibu kota Kabupaten Pesisir Selatan, Indonesia
(Dialihkan dari Painan)

Painan adalah sebuah nagari dan kota kecil yang menjadi ibu kota dari kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan IV Jurai yang dapat diakses melalui Jalan Raya Lintas Sumatra bagian Barat.[3]

Painan
Panorama Kota Painan dan Teluk Painan dari Puncak Langkisau
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenPesisir Selatan
KecamatanIV Jurai
Peresmian ibu kota19 Maret 1956
Dasar hukumUU No. 12 Tahun 1956
Luas
 • Total8,49 km2 (3,28 sq mi)
Populasi
 • Total5,971 jiwa[1]
 • Kepadatan703,29/km2 (1,821,5/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 756
Painan
Pemandangan Painan dari ketinggian bukit langkisau
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenPesisir Selatan
KecamatanIV Jurai
Kodepos
25651
Kode Kemendagri13.01.05.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas8,49 km²
Jumlah penduduk5.971 jiwa (2022)[2]
Kepadatan703,29 /km²
Situs webpainan.pesisirselatankab.go.id


Nagari ini masuk dalam daftar 100 desa terbaik menurut Provinsi dan Kabupaten di Indonesia tahun 2018 yang dikeluarkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.[4]

Sejarah

sunting

Tidak diketahui pasti siapa yang memberi nama kota ini Painan. Namun menurut masyarakat setempat, nama Painan berasal dari kata paik nian dalam bahasa Minang yang berarti "pahit sekali". Kata paik nian sendiri diperkirakan berasal dari ucapan masyarakat pendatang yang merasakan pahitnya kehidupan di daerah Painan.

Surau yang merupakan lembaga pendidikan agama di Minangkabau didirikan di Painan pada tahun 1523.

Perjanjian Painan yang diprakarsai oleh Groenewegen pada tahun 1663 telah membuka pintu bagi Belanda untuk mendirikan kantor perwakilan mereka di kota Padang, selain di Tiku dan Pariaman. Namun keinginan Belanda ini ditolak oleh penguasa kota Padang sehingga mereka memutuskan untuk mendirikan kantor di Painan tepatnya di Pulau Cingkuak, di mana sejak saat itu pulau tersebut sempat jaya sebagai pelabuhan kapal internasional. Dalam Perjanjian Painan juga disebutkan mengenai keharusan para pemimpin adat di pesisir Sumatera Barat untuk menyuplai lada bagi para pedagang Belanda.[5]

Geografi

sunting

Painan diapit oleh dua aliran sungai yaitu Sungai Batang Pinang Gadang dan Sungai Batang Pinang Ketek. Sungai ini berasal dari Timbulun yang mempunyai air terjun sebanyak tujuh tingkat. Melalui Timbulun ini kota Painan dapat dilalui ke Alahan Panjang. Aliran sungai ini bermuara ke pantai Carocok dan pantai Muaro Painan. Dan keduanya menuju ke Teluk Painan yang sangat tenang karena diapit juga oleh Bukit Langkisau dan Pincuran Boga. Nama Langkisau diambil dari gerakan angin yang berkisar di antara dua bukit yang mengapit kota Painan.

Di Teluk Painan terdapat sebuah pulau bernama Batu Kereta, yang apabila pasang surut akan menyatu dengan daratan Painan. Pulau tersebut dinamaan Pulau Batu Kereta karena konon di puncaknya terdapat sebuah batu yang mirip sepeda ("kereta" dalam bahasa setempat). Berjarak sekitar 800 meter dari Pulau Batu Kereta terdapat sebuah pulau kecil bernama Pulau Cingkuk, yang hanya dihuni oleh seorang penjaga. Di pulau ini terdapat sisa-sisa sebuah benteng peninggalan Belanda. Selain sering digunakan sebagai tempat memancing, pulau ini juga menjadi objek wisata favorit bagi turis.

Agak jauh dari Pulau Cingkuk, sekitar 30 menit menggunakan speedboat, terdapat pulau Aur kecil dan Pulau Aur besar. Sayang, Pulau Aur besar tidak bisa dikunjungi, karena konon katanya di pulau ini berdiam sekelompok kera ganas. Sekitar 30 menit naik speedboat dari Pulau Aur terdapat Pulau Penyu. Di pulau ini terdapat penangkaran penyu dan juga tempat penyu bertelur. Di Pulau ini pula terdapat benteng Portugis.

Painan memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi sepanjang tahun.

Data iklim Painan
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.9
(85.8)
30.4
(86.7)
30.3
(86.5)
30.6
(87.1)
30.8
(87.4)
30.5
(86.9)
30.2
(86.4)
30.3
(86.5)
29.7
(85.5)
29.6
(85.3)
29.6
(85.3)
29.5
(85.1)
30.12
(86.21)
Rata-rata harian °C (°F) 25.8
(78.4)
26.0
(78.8)
25.9
(78.6)
26.3
(79.3)
26.4
(79.5)
25.9
(78.6)
25.7
(78.3)
25.8
(78.4)
25.6
(78.1)
25.6
(78.1)
25.6
(78.1)
25.6
(78.1)
25.85
(78.52)
Rata-rata terendah °C (°F) 21.7
(71.1)
21.6
(70.9)
21.6
(70.9)
22.1
(71.8)
22.0
(71.6)
21.4
(70.5)
21.3
(70.3)
21.3
(70.3)
21.6
(70.9)
21.7
(71.1)
21.7
(71.1)
21.7
(71.1)
21.64
(70.97)
Curah hujan mm (inci) 322
(12.68)
234
(9.21)
268
(10.55)
276
(10.87)
192
(7.56)
174
(6.85)
154
(6.06)
191
(7.52)
249
(9.8)
331
(13.03)
370
(14.57)
353
(13.9)
3.114
(122,6)
Sumber: Climate-Data.org[6]

Pariwisata

sunting
 
Masjid Samudera Illahi Carocok Painan
 
Olahraga Paralayang dilihat dari Bukit Langkisau
 
Pulau Batu Kereta
 
Pantai Carocok Painan

Tempat wisata

sunting
  1. Panorama Bukit Teluk Kabung,perbatasan kabupeten pesisir selatan-kota padang.
  2. Taratak Sungai Lundang,kecamatan koto XI Tarusan.
  3. Kawasan Wisata Mandeh,kecamatan koto XI Tarusan.
  4. Pantai Batu Kalang,kecamatan koto XI Tarusan.
  5. Teluk Sikulo,kecamatan koto XI Tarusan.
  6. Jembatan Akar,kecamatan IV Nagari Bayang utara.
  7. Air Terjun Bayang Sani (Welkum, bekas pemandian zaman Belanda),kecamatan Bayang.
  8. Air Terjun Lumpo,kecamatan IV Jurai.
  9. Panorama Selayang Pandang,perbatasan kecamatan bayang - kecamatan IV jurai.
  10. Bukit Langkisau (tempat wisata dan olahraga paralayang),kota Painan.
  11. Pantai Carocok,kota Painan.
  12. Air Terjun Timbulun,kota Painan.
  13. Salido Kecil (bekas pertambangan emas zaman Hindia Belanda),kecamatan IV Jurai.
  14. Pantai Sungai Nipah,kota Painan.
  15. Pulau Cingkuk (terdapat benteng Portugis),kota Painan.
  16. Ikan Larangan Talawi,kecamatan koto XI Tarusan.
  17. Pulau Kerabak,kecamatan sutera.
  18. Pulau Penyu,kecamatan batang kapas.
  19. Pantai Teluk Kasai,kecamatan batang kapas.
  20. Panorama Nyiur Melambai,kecamatan sutera
  21. Maman bay,kota Painan.
  22. bukik bendera,kecamnatan Bayang.
  23. air terjun pelangai gadang, kecamatan ranah pesisir.
  24. rumah gadang mande rubiah,kecamatan silaut
  25. Kayu Tuo di Kampung Kilangan Lakitan Timur,kecamatan Lengayang
  26. Panorama Bukit Cimato Lakitan Timur,Kecamatan Lengayang

Referensi

sunting
  1. ^ https://pesselkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjQ1IzI=/jumlah-penduduk-berdasarkan-pencatatan-administrasi-menurut-jenis-kelamin-dan-nagari-di-kecamatan-iv-jurai.html
  2. ^ https://pesselkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjQ1IzI=/jumlah-penduduk-berdasarkan-pencatatan-administrasi-menurut-jenis-kelamin-dan-nagari-di-kecamatan-iv-jurai.html
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  4. ^ Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (2018). "Daftar 100 Desa Terbaik Tahun 2018" (PDF). www.bulelengkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-10-30. Diakses tanggal 30-10-2019. 
  5. ^ Bulbeck, David (1998). Southeast Asian Exports Since the 14th Century: Cloves, Pepper, Coffee and Suga. Singapore: ISEAS. hlm. 81–82. ISBN 9789813055674. 
  6. ^ "Climate: Painan". Climate-Data.org. Diakses tanggal 8 November 2020. 

Pranala luar

sunting