Ngasem, Kediri

ibu kota Kabupaten Kediri, Indonesia

Ngasem adalah kecamatan di Kabupaten Kediri yang menjadi pusat pemerintahan dari Kabupaten Kediri. Ngasem adalah pemekaran dari Kecamatan Gampengrejo berdasarkan Perda No. 19 tahun 2004.[1][2] Pada tahun 2023, ibukota Kabupaten Kediri yang berada di kecamatan ini resmi diberi nama Pamenang setelah proses panjang yang melibatkan sejarawan, akademisi, dan budayawan.[3] Ngasem adalah kecamatan yang ramai dengan lokasi strategis yaitu tepat di utara Kota Kediri serta mudah diakses dari kecamatan-kecamatan lain karena terletak di tengah kabupaten sehingga cocok dijadikan ibu kota.[4]

Ngasem
Monumen Simpang Lima Gumul
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenKediri
Pemerintahan
 • CamatEdy Subiyakto, SE, M.Mp,
Populasi
 • Total63.686 jiwa
Kode Kemendagri35.06.25 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3506201 Edit nilai pada Wikidata
Luas23,75 km²
Desa/kelurahan12
Peta
PetaKoordinat: 7°47′44.02370″S 112°2′59.61534″E / 7.7955621389°S 112.0498931500°E / -7.7955621389; 112.0498931500

Ngasem dikenal dengan bangunannya yang ikonik yaitu Monumen Simpang Lima Gumul atau SLG yang menjadi penghubung berbagai kecamatan di Kabupaten Kediri dan Kota Kediri. Desain monumen ini menyerupai Arc de triomphe de l'Étoile di Prancis dengan luas bangunan 804 meter persegi dan tinggi 25 meter. Monumen ini selesai dibangun tahun 2008 dan digagas oleh Bupati Sutrisno untuk menandai Ngasem sebagai lokasi ibu kota Kabupaten Kediri. Di sekitar kawasan monumen ini terdapat banyak taman hijau yang asri, taman rekreasi air, convention hall, area pasar, hotel, dan infrastruktur lainnya.[5]

Nama ibu kota Kediri

sunting

Walaupun kantor pemerintahan sudah banyak dibangun di Kecamatan Ngasem, kabupaten ini baru memiliki ibu kota resmi dengan adanya rapat paripurna DPRD pada tanggal 20 Februari tahun 2023. Ibu kota Kabupaten Kediri secara resmi bernama "Pamenang" yang lokasinya berada di Kecamatan Ngasem. Penentuan lokasi dan nama ibu kota membutuhkan proses panjang yang melibatkan sejarawan, budayawan, hingga akademisi dari Universitas Negeri Surabaya. Nama-nama lain yang pernah dibahas antara lain Daha, Panjalu, dan Jenggala. Nama Pamenang memiliki keterkaitan dengan Mamenang, yaitu ibu kota Kerajaan Kediri zaman Jayabaya. Pamenang memiliki arti kemenangan, tepatnya orang yang memenangkan.[3][6]

Batas wilayah

sunting

Batas wilayah kecamatan ini adalah:

Utara Kecamatan Gampengrejo dan Kecamatan Pagu
Timur Kecamatan Pagu dan Kecamatan Gurah
Selatan Kota Kediri
Barat Kecamatan Gampengrejo dan Kota Kediri

Daftar desa dan dusun

sunting

Kecamatan Ngasem terdiri dari 12 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[7]

No. Nama Desa Nama Dusun atau Dukuh Ref
1 Doko Doko, Sragi, Sumber [7]
2 Gogorante Gogorante, Balong [7]
3 Karangrejo Dlopo, Kweden, Tawangsari [8]
4 Kwadungan Kwadungan [7]
5 Nambaan Kranggan, Sebanen, Sobo [7]
6 Ngasem Ngasem [7]
7 Paron Paron I, Paron II [9]
8 Sukorejo Katang, Tepus, Tepus Ngrawan [10]
9 Sumberejo Dadapan, Joho [11]
10 Toyoresmi Toyoresmi, Besuk [7]
11 Tugurejo Babaan, Jeruk, Luksongo [7]
12 Wonocatur Wonocatur, Kale [7]

Tempat terkenal

sunting
 
Kantor Pemkab Kediri tahun 2017

Tempat wisata

sunting
  • Monumen Simpang Lima Gumul - desain monumen ini menyerupai Arc de triomphe de l'Étoile di Prancis dengan luas bangunan 804 meter persegi dan tinggi 25 meter. Monumen ini selesai dibangun tahun 2008 dan digagas oleh Bupati Sutrisno untuk menandai Ngasem sebagai lokasi ibu kota Kabupaten Kediri. [5] Beberapa fasilitas di sekitar kawasan monumen ini antara lain:
    • Convention Hall SLG
    • Berbagai taman seperti Taman RTH, Taman Kepala Lokomotif, dan Taman Hijau
    • Lapangan SLG yang biasa dipakai untuk pasar malam
    • Pasar Tugu SLG
    • Favehotel Kediri
    • Gumul Paradise Island - wahana rekreasi air
  • Sumber Dlopo dan Sumber Kweden di desa Karangrejo
  • Sumber Kembangan di Desa Paron
  • Pemandian Kebun Amerta
  • Wisata kuliner seperti Resto Bale Bungah, Lesehan Kayu Manis, Warung Sate Bu Jumangin, Ayam Bakar Madu Bu Elly, Rumah Makan Bu Lanny, Rawon Bidadari, Bakso Kartini, Depot Sate dan Gule Tenang, GTT Pusat Oleh-Oleh, dan lain-lain.

Tempat lainnya

sunting
  • Berbagai kantor pemerintahan Kabupaten Kediri
  • Gedung Bagawanta Bhari
  • Pasar Sumberejo
  • Kantor pusat PD BPR Bank Daerah Kabupaten Kediri
  • Beberapa unit pabrik PT Gudang Garam
  • Makam Prabu Anom di Desa Doko - disebut sebut sebagai putra Raja Jayabaya

Fasilitas kesehatan

sunting
  • Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul
  • RS Aura Syifa
  • Puskesmas Ngasem

Institusi pendidikan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Peraturan Daerah Kabupaten Kediri No. 19 Tahun 2004 Tentang Pemecahan Kecamatan  Gampengrejo, Pagu dan Pare serta Pembentukan 3 (Tiga) Kecamatan Baru di Kabupaten Kediri (PDF). Pemerintah Kabupaten Kediri. 
  2. ^ PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 137 TAHUN 2017 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN. Kementerian Dalam Negeri. 
  3. ^ a b "Pamenang Disetujui Jadi Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri". kedirikab.go.id. Pemerintah Kabupaten Kediri. 2023-02-20. 
  4. ^ Adi Nugroho (2022-03-28). "Empat Pusat Kegiatan Lokal, Ngasem adalah Titik Tengahnya". RADAR KEDIRI. 
  5. ^ a b Nando Rifky (2022-12-19). "Mengenal Sejarah Simpang Lima Gumul Kediri, Monumen Mirip Arc de Triompe Paris". www.goodnewsfromindonesia.id/. 
  6. ^ Dahlansae (2023-03-11). "Pamenang, Nama Baru Ibu Kota Kediri Menggeser Pare". pwmu.co. PT Surya Media Jatim. 
  7. ^ a b c d e f g h i Kecamatan Ngasem Dalam Angka 2015. Kediri: BPS Kabupaten Kediri. 2015-11-02. 
  8. ^ "Desa Karangrejo". PEMERINTAH DESA KARANGREJO. Diakses tanggal 2024-09-29. 
  9. ^ "Profil Desa Paron". BKKBN. Diakses tanggal 2024-09-29. 
  10. ^ "Sejarah Desa Sukorejo". sukorejo-ngasem.desa.id. Pemerintah Desa Sukorejo. Diakses tanggal 2024-09-29. 
  11. ^ Firdaus Ibnu Hakim (2018). "KEBIJAKAN STRATEGIS KEPALA DESA SUMBEREJO KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI DALAM PENGGUNAAN DANA DESA (studi implementasi pasal 26 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa)". Brawijaya Law Student Journal. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.