Lin (marga)

nama keluarga (林)

Lin (Hanzi: 林) adalah salah satu dari sekian banyak marga, yang dipakai orang Tionghoa. Marga 林 juga merupakan marga umum di provinsi Fujian dan Taiwan. Lin termasuk marga kedua terbesar di Taiwan di mana jumlahnya 9% dari populasi, di bawah marga Chen.

Aksara Tionghoa untuk Lin
Hanzi tradisional:
Hanzi sederhana:
Makna harfiah: hutan

Asal Usul sunting

Raja Zhou (berkuasa 1154 SM - 1122 SM), raja terakhir dari Dinasti Shang, memiliki tiga paman sebagai pengurus dan penasehat, diantaranya adalah Bigan, Qi Zi dan Wei Zi. Bi Gan adalah putera dari Pangeran Ding, putera dari Raja Shang, kakek dari Raja Zhou.

Rakyat Dinasti Shang sangat menderita dibawah kekuasaaan Raja Zhou, ketiga pamannya mencoba untuk membujuk Raja Zhou untuk mengubah cara pemerintahannya. Ketika merasa telah gagal membujuk raja, Wei Zi mengundurkan diri, Qi Zi berpura - pura gila dan diberhentikan dari jabatannya, sedangkan Bi Gan tetap melanjutkan misinya. "Hamba yang takut dibunuh dan menolak untuk menyatakan hal yang sebenarnya adalah tidak bijaksana", tutur Bi Gan.

Namun Raja Zhou sangat keras kepala dan menolak saran dari Bigan, dan memerintahkan untuk ditangkap, diberhentikan dari jabatannya dengan alasan melakukan pemberontakan. Ketika mengetahui hal tersebut, istri dari Bi Gan yang bermarga Chen sedang hamil tua melarikan diri ke dalam hutan untuk melindungi anaknya dari kematian yang masih di dalam kandungan. Karena dia tahu bahwa Raja Zhou akan memenggal Bi Gan dan seluruh keluarganya. Sendirian tanpa bantuan, istri Bi Gan merangkul dua batang pohon dan melahirkan bayi laki-laki di dalam hutan dan diberi nama Jian. Setelah mencapai kota terdekat, dia menamai anaknya dengan marga "Lin".

Tidak lama kemudian, Raja Zhou digulingkan dan dibunuh oleh Raja Wu (Dinasti Zhou, 1134 SM - 256 SM). Raja Wu mengetahui talenta dan kebijakan penasehat Bi Gan dan memerintahkan untuk mencari istri dan anaknya. Setelah ditemukan, istri dan anak Bi Gan dikembalikan statusnya sebagai keluarga kerajaan. Kemudian Raja Wu mengakui marga Lin yang dipakai anak Bi Gan, marga Lin bermula dari saat itu.

Penggunaan sunting

Di Tiongkok, pada umumnya 林 dieja "Lin", kecuali bagi orang kanton yang dominan di Hongkong dieja "Lam".

Di Thailand dan Indonesia sendiri lebih umum dieja "Liem" atau "Lim'", dan diindonesiakan menjadi "Halim", "Salim", Limanto, Limantoro, Limianto, Limijanto, Liemena, Alim, Limawan, Liemantika, Liman, Limbong, Lumoindong, Lumintang, Lintang, Lembata, Laksono, Lantara, Taslim, Lingga, dan lain-lain.

Bahasa non-Tionghoa sunting

Di Korea, 임 (dieja Im) adalah ekuivalen dari 林, ada dua cabang dari 임 (Im), yang pertama 수풀-림(Supul-Im) dan yang kedua, 맡길-임(Matgil-Im). Sedangkan di Jepang, Hayashi yang merupakan nama umum orang jepang, ditulis dengan karakter 林, yang juga berarti "Hutan".

Tokoh terkenal dalam sejarah sunting

Tokoh dunia sunting

Korea

Tokoh Lim di Indonesia sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. http://forest.awardspace.com/lintree.html?topic=lintree1st Diarsipkan 2012-02-08 di Wayback Machine.
  2. http://english.peopledaily.com.cn/200609/06/eng20060906_300239.html
  3. http://www.yutopian.com/names/08/8lin16.html
  4. "Common surnames". CBC.ca (CBC News). 2007-07-26. Retrieved 2008-01-27. "...the source is a Nebraska-based company called infoUSA, which claims to have put together a directory of every telephone listing in Canada."