Laskar Cinta (lagu)

"Laskar Cinta" adalah lagu karya grup musik rock Indonesia, Dewa 19. Meski diberi judul "Laskar Cinta", lagu ini tidak dirilis sebagai "trek judul" untuk album berjudul sama yang dirilis tahun 2004, tetapi dirilis sebagai bagian dari singel utama dalam album Republik Cinta. Diciptakan dan diproduseri oleh Ahmad Dhani, lagu ini dirilis sebagai singel pada 12 Desember 2005.[1]

"Laskar Cinta"
Singel oleh Dewa 19
dari album Republik Cinta
Dirilis12 Desember 2005 (2005-12-12)
Direkam2005
GenreSufi rock
Durasi
  • 4:04 (Chapter One)
  • 1:16 (Chapter Two)
LabelEMI
PenciptaAhmad Dhani
Kronologi singel Dewa 19
"Cinta Gila"
(2004)
"Laskar Cinta"
(2005)
"Selimut Hati"
(2006)
Video musik
"Laskar Cinta" di YouTube

Latar belakang

sunting

Sejak 2000 dan seterusnya, Dewa 19 mulai mengalami perubahan arah bermusik. Anggota pendirinya Ahmad Dhani mulai merambah ke dunia spiritual. Setelah merilis Bintang Lima dan Cintailah Cinta, yang banyak mengusung tema mistisisme Sufi, Dewa 19 merilis album studio yang berjudul Laskar Cinta sebagai puncaknya. Dalam album Laskar Cinta, Dhani mulai mengusung tema perdamaian antarumat manusia, yang dibalut dengan musik rock dan metal yang lebih keras.[2]

Ahmad Dhani merupakan seorang penghayat Sufi, dan banyak terpengaruh pemikiran ulama Sunni di bidang tasawuf. Tambahannya lagi, Dhani juga mengagumi pemikiran-pemikiran Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mantan Presiden Republik Indonesia 1999–2001. Gagasan-gagasan Gus Dur tentang perdamaian, cinta, pluralisme, kerukunan beragama, antiekstremisme, dan antiterorisme, merupakan sumber inspirasi Dhani untuk menulis lagu. Di balik kesuksesan album Laskar Cinta, Dewa 19 menghadapi perseteruan dengan beberapa ormas Islam, seperti Front Pembela Islam dan Pertahanan Ideologi Syariat Islam (Perisai). Menanggapi persoalan tersebut, Dhani memutuskan untuk menuangkan gagasan-gagasan pemikirannya itu ke dalam sebuah lagu yang akan menjadi singel utama untuk album selanjutnya.[3]

Lagu tersebut diberi judul "Laskar Cinta", dan dirilis pada 12 Desember 2005. Selain melempar singel, mereka juga mempromosikan album Republik Cinta, yang akan dirilis di label rekaman mayor EMI melalui sebuah konvoi dari Bundaran HI hingga Kampung Tenda Semanggi, Jakarta.[1]

Komposisi

sunting

Lagu ini dinilai secara akademis sebagai lagu Sufi rock.[4] Dikutip dari The Wall Street Journal, Dhani sengaja mengawinkan irama musik rock dengan alat-alat musik Arab. Dhani menanggapi, "Mengapa aku memilih beat Arab? Karena Muslim yakin ini lagu Islami. Padahal ini bukan, ini lagu universal."[5]

Lirik lagu

sunting

"Laskar Cinta" mengusung tema pentingnya kesadaran atas menjaga persatuan di antara perbedaan umat beragama, pemikiran, dan aliran-alirannya, sehingga tidak boleh merasa paling benar sendiri. Menurutnya, penafsiran atas teks lagu yang dibuat oleh Dhani dapat ditafsirkan berbeda antara satu maupun yang lain. Degngan demikian, setiap orang tidak boleh memaksakan kehendak mengingat kebenaran itu bersifat relatif, dan kebenaran yang sesungguhnya adalah milik Tuhan.[6]

Frasa "Laskar Cinta", baik sebagai album maupun lagu, diyakini merupakan permainan kata dari Laskar Jihad yang dibentuk oleh Ja'far Umar Thalib di Ambon, pada tahun 2000. Thalib dicap oleh media nasional dan internasional sebagai teroris yang menggunakan kekerasan yang mengatasnamakan Islam; bahkan citra kekerasan tersebut melekat hingga akhirnya membubarkan diri pada 2002. Menurut wawancara Dhani dalam Bintang Popular, sebuah media massa Malaysia, "Laskar Cinta" merupakan laskar yang berjihad untuk "mengajak pihak lain membetulkan persepsi terhadap Islam." "Laskar" ini dapat diyakini sebagai "prajurit perang Republik Cinta", yang bersedia untuk mengajarkan ilmu cinta serta memusnahkan virus-virus yang disebarkan oleh Iblis yang bersemayam di hati para pembencinya.[7]

Dhani menggunakan referensi ke ayat Al-Qur'an untuk menyusun lagu ini, antara lain Qur'an Al-Fajr:27 dan Qur'an Al-Hujurat:13[7][8]

Video musik

sunting

Video musik untuk lagu ini disyuting di sebuah gurun. Pada bagian interlude (jeda instrumental) terdapat para darwis penari Sufi, dan ilustrasi Iblis muncul ketika kata "Iblis" disebutkan.

Tanggapan kritis

sunting

Sebelum Dewa 19 merilis lagu ini, Abdurrahman Wahid, menggaet C. Holland Taylor, pimpinan LibForAll Foundation, menulis sebuah artikel berjudul "In Indonesia, Songs Againts Terrorism", sebagai tanggapan atas peristiwa Bom Bali 2005. Dalam tulisan tersebut, ia memuji Ahmad Dhani, karena terus mengajak masyarakat Indonesia, Malaysia, dan Singapura untuk melawan ekstremisme beragama "dengan bermusik". Pesan cinta damai dan toleransi dalam lagu tersebut, menurutnya dapat mencegah generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam ajaran ekstremisme, sesat, atau menyimpang. Artikel tersebut, dirilis dalam Washington Post tanggal 7 Oktober 2005.[9]

Pencapaian komersial

sunting

"Laskar Cinta" sempat menduduki posisi No. 1 di Indonesia selama tiga pekan sejak pertama kali dirilis hingga Januari, dan video musiknya mencapai 10 besar tangga lagu MTV Indonesia. Dengan melihat kesuksesan tersebut, EMI meminta kepada Dewa 19 untuk menerjemahkan lagu ini ke bahasa Inggris untuk pasar luar negeri.[5]

Personel

sunting

Dewa 19

  • Ahmad Dhani – vokalis utama pada verse, kibordis, gitaris, penulis lagu, sampling, paduan suara pada Chapter 2
  • Andra Ramadhan – gitaris, paduan suara pada Chapter 2
  • Once Mekel – vokalis utama pada chorus, vokalis latar pada verse 2, paduan suara pada Chapter 2
  • Tyo Nugros – drummer, perkusionis, paduan suara pada Chapter 2
  • Yuke Sampurna – bassis, paduan suara pada Chapter 2

Referensi

sunting
  1. ^ a b Burhani, R., ed. (2006-01-27). "Peluncuran Album Dewa 19 Macetkan Jakarta". Antara News. Diakses tanggal 2023-05-05. 
  2. ^ "'Laskar Cinta' Dianggap Bawa Pesan Perdamaian, Ahmad Dhani: Apa yang Saya dan Bono Lakukan Itu Hampir Sama". hai.grid.id. Diakses tanggal 2024-03-22. 
  3. ^ Herwindo 2006, hlm. 33-36.
  4. ^ Yulianto 2008, hlm. 56.
  5. ^ a b Kissel, Mary (2006-08-15). "This Muslim Rocker Preaches Tolerance to a Strong Drumbeat" (PDF). The Wall Street Journal. Diakses tanggal 2024-03-22. 
  6. ^ Herwindo 2006, hlm. 37.
  7. ^ a b Herwindo 2006, hlm. 43.
  8. ^ Herwindo 2006, hlm. 49.
  9. ^ ine (2005-10-17). "Di Washington Post, Gus Dur Puji Dhani 'Dewa'". DetikHot. Diakses tanggal 2024-03-22. 

Daftar pustaka

sunting