Nasi kerabu

salah satu jenis hidangan nasi
(Dialihkan dari Khao yam)

Nasi Kerabu (bahasa Thai: ข้าวยำ, translit. K̄ĥāw yảm,[1] terkadang dieja juga sebagai Kao yam) adalah suatu hidangan khas Malaysia[2] dan Thailand[3] berwujud Nasi ulam yang berasal dari daerah Kelantan, Malaysia,[2] dan Thailand Selatan.[1][4]

Nasi kerabu
Nama lain
  • Yawi: นาซิกาบู, translit. nāsi kābū;[1] นาซิกระบี่, nāsi krabī̀
  • bahasa Inggris: Khao yum; Kao yum
DaerahKelantan[2]
Dibuat olehMelayu Kelantan
Suhu penyajianHangat ataupun panas
Bahan utamaNasi, santan, kembang telang
Hidangan serupaXôi hoa đậu biếc (di Vietnam)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Hidangan ini berupa nasi yang dimasak dengan santan dan diberi beberapa helai kelopak kembang Telang ternate (Clitoria ternatea) pada air rebusan (biasanya kelopak kembang Telang dikeringkan terlebih dahulu), sehingga menghasilkan warna kebiruan (maupun keunguan) cerah yang menarik. Penambahan beberapa tanaman rempah seperti kencur, kesumba (คำแสด), kecombrang, maupun kunyit juga dapat ditambahkan sesuai selera. Hidangan ini juga biasanya disantap dengan lalapan berupa buncis, daun pegagan, jeruk nipis, katuk, kol, tauge, irisan mentimun (แตงกวา), irisan wortel, dan lain sebagainya. Sedangkan, beberapa lauk umum yang biasa menjadi pendamping hidangan ini dapat berupa potongan telur ayam (rebus maupun dadar), ayam (baik digoreng maupun dibakar), udang (rebus maupun goreng), dan lain sebagainya.

Sejak tahun 2013, pemerintah Thailand secara resmi mengakui Khao yam (yang juga memiliki nama alternatif sebagai Nāsi kābū ataupun Nāsi krabī̀ dalam bahasa Yawi) sebagai salah satu Warisan Kebudayaan Takbenda asli Thailand Selatan.[1]

Pengistilahan

sunting

Secara etimologinya, Khao yam (ข้าวยำ) berasal dari penggabungan dua kata dalam bahasa Thai; yakni Khao (ข้าว, K̄ĥāw) + yam (ยำ, yả), yang artinya "nasi yang dipadukan". Khao yam juga memiliki nama alternatif lainnya, yang meliputi nāsi kābū (นาซิกาบู) dan nāsi krabī̀ (นาซิกระบี่) dalam bahasa Yawi yang merujuk kepada daerah Krabi di Thailand Selatan dimana hidangan ini kerap ditemui.[1] Dalam bahasa Inggris, Khao yam biasanya dieja sebagai Khao yum maupun Kao yum, serupa dengan ejaan bagi Tom yum (hidangan berkuah yang juga berasal dari Thailand).

Sejarah

sunting

Khao yam pada mulanya dihidangkan sebagai santapan para bangsawan Siam, lebih tepatnya dimulai pada masa pemerintahan Phraya Nakorn bertepatan pada bulan puasa (dalam Buddhisme). Dikarenakan banyak berbuka puasa secara tamak atau rakus dengan berbagai macam makanan, beberapa orang mengalami sakit perut dan bahkan diare. Ketika Phraya Nakorn mengetahuinya, dia memerintahkan petugas kesehatan istana untuk memikirkan penyelesaian masalah tersebut, dan dua hari kemudian sang 'dokter' tersebut memberi tahu Phraya Nakorn bahwa setiap orang harus berbuka puasa dengan seksama dan dianjurkan memakan hidangan yang telah ia formulasikan, yakni Khao yam yang merupakan hidangan nasi yang telah dicampur dengan rebusan air tanaman herbal, salah satunya yakni kembang telang yang diimpor dari pulau Ternate (tumbuhan ini memiliki nama latin/ilmiah sebagai Clitoria ternatea).[1] Uniknya, makanan yang telah dicampur dengan rebusan kelopak kembang telang tersebut menghasilkan warna cerah yang memikat, yakni berwarna kebiru-biruan. Sejak saat itu, Khao yam meraih popularitasnya dikalangan para bangsawan dan diperkenalkan ke daerah-daerah lain. Namun demikian, kini beberapa variasi warna hidangan Khao yam juga dapat ditemui, diantaranya yakni Khao yam berwarna merah, kuning, hijau, maupun hitam.

Hidangan serupa

sunting

Di Vietnam, santapan Xôi Hoa Đậu Biếc sekilas memiliki kesamaan karakteristik dengan Khao yam, yakni berupa hidangan berbahan dasar beras yang dicampur dengan santan dan kembang Telang ternate (Clitoria ternatea); akan tetapi, jenis beras yang digunakan dalam hidangan khas Vietnam ini menggunakan beras ketan yang menghasilkan tekstur santapan yang cenderung lengket dan biasanya tidak disantap dengan tambahan lauk-pauk layaknya Khao yam.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f Kuala Lumpur, Melaka & Penang, By Joe Bindloss, Celeste Brash
  2. ^ a b c "Nasi Kerabu" (dalam bahasa Melayu). Pemetaan Budaya JKKN at Wayback Machine. 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2021. Diakses tanggal 12 July 2021. 
  3. ^ "Khao Yum – Thai Rainbow Rice Salad" (dalam bahasa Inggris). 
  4. ^ "Khao Yam (Rainbow Rice Salad)". 2020. 

Lihat pula

sunting