Ketika (film)
Ketika adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2004 yang dibintangi oleh Deddy Mizwar, Lydia Kandou, Senandung Nacita, dan Dewi Yull. Skenarionya ditulis oleh Musfar Yasin. Kisah ini suatu keadilan sosial dan ditegakan hukum. Semua barang-barang dalam rumah yang milik negara dan maka habis bahkan sudah bangkrut dikarenakan disita oleh negara setelah awalnya seorang konglomerat akibat bunuh diri dan tewas seketika karena sedang nekat terjun dari atas gedung tertinggi sampai jatuh.
Ketika | |
---|---|
Sutradara | Deddy Mizwar |
Produser | Deddy Mizwar |
Ditulis oleh | Musfar Yasin |
Pemeran | Deddy Mizwar Lydia Kandou Senandung Nacita Lucky Hakim Dewi Yull Ayudia Bing Slamet Andre Taulany |
Penata musik | Dwiki Dharmawan |
Distributor | Demi Gisela Citra Sinema |
Tanggal rilis | 2004 |
Durasi | 105 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2005 |
|
Ketika masuk dalam seleksi Festival Film Indonesia 2005 bersama dengan enam film lainnya dan diunggulkan dalam empat kategori, di antaranya kategori aktor terbaik (Deddy Mizwar), tetapi hanya berhasil meraih penghargaan Skenario Terbaik (Musfar Yasin).
Plot
suntingSang konglomerat menjadi bunuh diri sedang mencoba terjun dari atas gedung tertinggi, tinggal melompat sampai terjatuh dan teriak maut Disini dikabarkan oleh koran dari 16 orang konglomerat bunuh diri massal. Pada suatu pagi, Tajir Saldono sedang pergi pekerjaan di gedung, sebenarnya yang tertulis "meludah sembarangan, melanggar undang-undang" dan masuk ruang kantor akan diadakan membuka presentasi itu. ekspektasi tahun ini dari Saldono Corporation akan berbicara tentang hal bisnis baru, properti tidak boleh milik sendiri, stasiun televisi sudah terlalu jauh, ekspor pasir laut sangat risiko terlalu tinggi. Sedang berkerja pada foto-foto itu telah mengambil. Pindah ke kantor lagi dia bahas minta uang untuk Tajir Saldono dan berkelahi oleh Tajir Saldono.
Seorang petugas milik negara akan diperiksa barang-barang dalam rumah mewah apapun misalnya perlengkapan sholat, tasbih dan buku Al Qur'an di ruang musholla, sapu lidi secara asli, beha (dagang merek "Salimini") buatan dari negara Italia hanya Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) di kamar tidur tiba-tiba ibu merasakan emosi, minyak wangi semua beli setiap hari. Akhirnya semua barang-barang dalam Box itu adalah bertulis "DISITA! MILIK NEGARA". Pemimpin kepada keluarga dan saudara Tajir Saldono mengatakan dilarang produk terkaya buatan luar negeri mengirimkan ke nasional seperti handphone, tas, kalung, aksesories dan lain-lain. Setelah itu box akan masukkan dalam truk lalu roda berjalan tiba-tiba melihat kucing di taman bernama "Pablo".
Tajir masuk dalam evalator dan bertemu saudara serta melihat foto keluarganya. Akhirnya, dua orang memasuki di atas gedung, dia merasa takut dan mencoba terjun sampai jatuh. Ibu Tajir sedang melihat surat terakhir dari Tajir Saldono, tiba-tiba Mutiara datang dan berpelukan sampai menangis terseduh. Tiba-tiba Tajir Saldono datang. Pada suatu pemandang kota anak SMA dan orang tua sedang menyebrang tiba-tiba polisi datang sambil push up sebanyak 100 kali. Dia sedang berjalan dan menginjak rumput tiba-tiba ada tulis peringatan ini "tanaman ini melanggar undang-undang". Dia sedang makan es krim sambil buang di halte yang bertulis "buang sampah sembarangan, melanggar undang-undang". Semua pria masuk penjara karena undang-undang saat tragedi perjalanan.
Tajir Saldono sedang menelpon di parkir kantor tiba-tiba dia mengatakan "semua akan terlambat, selamat tinggal!" sampai jatuh sendiri. Tajir melihat nelpon konglomerat tidak berfungsi lagi karena akibat korban bunuh diri dari atas gedung sangat menakutkan.
Tajir Saldono bawa pulang ke rumah, namun dia melihat Pak Mardongo di atas gedung, melompat sampai terjauh maut dan tidak teriak lagi. Berikutnya Mutiara sedang makan di restoran Jepang.
Tajir sedang melihat barang-barang makanan beku di kulkas, namun tiba-tiba mengacak menggunakan tangan kosong hingga berantakan terjadi. Setelah itu, pukul 00.00 WIB (lewat 3 detik) keluarga dan saudara Tajir Saldono harus keluar dari rumah mewah. Tajir Saldono mengatakan wanita berpakaian ini tidak boleh diambil dan terlanjang, ibu Tajir teriak berkarta "diadab kalian??!" kepada petugas milik negera dan ibu saling benci kepada kelompok itu sambil langsung membuka baju, celana, terus dilempar yang kencang. Sikap Ibu Tajir pamer teriak dan penuh kesedihan oleh Tajir Saldono. Tenyata keluarga dan saudara Tajir Saldono keluar ke tempat lain dan rumah mewah ini telah disita. Keluarga dan saudara Tajir Saldono keluar dari rumah, pintu telah ditutup, sampai menempel yang bertulis "DISITA NEGERA".
Sayangnya Tajir Saldono sangat sedih karena rumah ini sudah dikosongkan. Keluarga dan saudara sedang pergi ke kota saat dini hari sampai tiba ke tempat rakyat miskin pada larut pagi. Sedang berkerja sampah di kota, tetapi tiba-tiba ada trantib datang sambil dia berteriak dan pengumuman anak-anak terlantar dan fakir miskin dipelihara oleh negara apabila tidak mau sekolah dan berkerja akhirnya saudara miskin berdamai dan bebas tinggal naik truk, kemudian Purek sedang menaiki truk malah ketelaluan karena pengangguran pakai dasi terus langsung keluar.
Tiba-tiba terjatuh sekali, dia dapat sebuah tai lembu dari hewan sapi, Mutiara terasa bau dan ditakuti oleh Ical kemudian sedang kejar-kejaran dan berlari sambil bilang ucap I love you Mutiara atau i love you.
Daftar pemain
suntingPemain utama
suntingPemeran | Peran |
---|---|
Deddy Mizwar | Pak Tajir atau Tajir Saldono |
Lydia Kandou | Ibu Tajir |
Senandung Nacita | Mutiara |
Ayudia Bing Slamet | Nunut |
Lucky Hakim | Ical |
Didi Petet | Pak Aman |
Jeremias Nyangoen | Pak Gregi |
Dewi Yull | Bu Sukur |
Dorman Borisman | Pak Sukur |
Wieke Widowati | Pak Gregi |
Miing Bagito | Purek |
Andre Stinky | Boy |
Asrul Lubis | Ibrahim |
Samoses | Pak Mardongo |
Pemain jurusan
suntingPemeran | Peran |
---|---|
Rano Karno | Supir taksi |
Opie Kumis | Penjual kucing |
Egi Fedly | Eksekutor |
Lia Agustine | Sekretaris |
Pemain tambahan
sunting- Direktur Yang Terjun: Djohan Djehan, Iyan, Sobar, Wahyu
Produksi
suntingLokasi
suntingLokasi syuting film Ketika adalah gedung Indosat, Jakarta Pusat bakal dibuat "Saldono Corporation" di ruang pekerjaan. Menggambarkan gedung ini sering lakukan akting yaitu seorang konglomerat menjadi terjun di atas gedung bertingkat sangat panik dan ketakutan dengan fungsi teriak maut lebih kencang terkenal sebagai tragedi bunuh diri dalam cerita film pertama.
Transportasi
suntingSponsor
suntingFilm Ketika dapat memiliki sponsor apapun, pihak Citra Sinema beberapa produk sendiri seperti Promag dan Audi.
Adegan terjun dari atas gedung
suntingFilm Ketika menceritakan tentang seorang konglomerat sedang terjun dari atas gedung bertingkat sangat berani takut dengan suara teriak-teriak yang kencang. Adegan ini semua pemain sebagai direktur terdiri dari lima orang masing-masing cara gaya bergerak terjun itu berbahaya untuk masyarakat sekitar. Proses adegan film ini menggunakan green screen serta kipas angin besar karena cenderung lebih tertawa dan ramah untuk menghibur penonton di bioskop ini.
Tema Lagu
suntingReferensi
suntingPranala luar
sunting- plot dalam film
- (Indonesia) Review di Sinema Indonesia
- (Indonesia) "Antara Gie, Janji Joni, dan Ketika", KOMPAS, 4 Desember 2005