Hara
Kelabau, Osteochilus melanopleurus,
dari Sungai Pesaguan, Tumbang Titi, Ketapang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
O. melanopleurus
Nama binomial
Osteochilus melanopleurus
(Bleeker, 1852)
Sinonim
  • Rohita melanopleura Bleeker, 1852[1]
  • Osteochilus melanopleurus Gunthër, 1868

Hara,[2] haro, atau aro[3] (Osteochilus melanopleurus) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan herbivora ini diketahui menyebar di Asia Tenggara hingga Sumatra dan Kalimantan. Sebutan lainnya, di antaranya, adalah kelabau dan kelabau padi.[4]

Deskripsi

sunting
 
Pelat identifikasi menurut Bleeker, 1860

Ikan bertubuh sedang, panjang total hingga 370 mm. Tinggi tubuh pada awal sirip dorsal (punggung) 2,7-3 berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4-5 berbanding panjang standar. Moncong (rostrum) membulat tumpul, tanpa pori (lubang-lubang kecil) di atasnya. Sungut maksilar lebih panjang daripada diameter mata, sungut rostral lebih pendek.[3]

Sisik-sisik dengan gurat sisi berjumlah 41-53, terpisahkan dari pangkal sirip dorsal oleh 11-12 deret sisik.[5] Sirip dorsal dengan III jari-jari keras (duri) dan 16-18 jari-jari lunak; jari-jari sebelah depan memanjang, hingga setinggi tubuh atau lebih pendek. Awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-12; berjarak dari belakang kepala kira-kira sejauh 20 sisik. Rumus sirip pektoral (dada) I.15-17; sirip ventral (perut) I.8; dan sirip anal (dubur) III.5.[3]

Sisi punggung berwarna zaitun, memucat di sisi samping, dan ke bawah berwarna keperakan. Suatu noktah atau coreng besar kehitaman, vertikal, biasa terdapat di wilayah belakang gelangan bahu. Sisik-sisik dengan warna yang lebih gelap di bagian pangkalnya. Iris mata kuning atau kemerahan, sirip-sirip berwarna kemerahan atau keunguan.[6]

Agihan dan kebiasaan

sunting

Haro ditemukan menyebar di Thailand (Sungai Menam), Sungai Mekong, Semenanjung Malaya (termasuk Singapura), Sumatra, dan Kalimantan.[3][6][7] Spesimen contoh dikoleksi dari Sungai Indragiri, Jambi, Palembang; Sungai Baram, Danau Seriang, Sungai Kapuas, Pontianak, Mandor, Sungai Kahayan, Sungai Barito, Banjarmasin.[3]

Ikan ini biasa ditemukan di setengah kedalaman hingga dasar sungai-sungai kecil dan besar; juga didapati di wilayah yang mengalami banjir. Aro merupakan ikan herbivor yang memakan daun-daunan makrofita akuatik, tumbuhan darat yang terendam banjir, alga, dan fitoplankton.[7]

Manfaat

sunting

Hara merupakan ikan konsumsi yang bernilai lumayan baik di daerah sebarannya. Ikan ini dijual dalam keadaan segar, atau diasinkan.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Bleeker, P. 1852. Zesde bijdrage tot de kennis der ichthyologische fauna van Borneo. Visschen van Pamangkat, Bandjermassing, Praboekarta en Sampit. Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië / uitgegeven door de Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië. Deel III: 430 (407-42). Batavia:Lange &co, 1852.
  2. ^ KBBI: hara Diarsipkan 2017-05-24 di Wayback Machine.
  3. ^ a b c d e Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago III: 127-8. E.J. Brill. Leiden.
  4. ^ FishBase: Osteochilus melanopleurus, common names Diarsipkan 2015-09-25 di Wayback Machine.
  5. ^ Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, & S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi. Periplus Editions & Proyek EMDI KMNKLH, Jakarta. Hal 55.
  6. ^ a b Bleeker, P. 1860. Ichthyologiae Archipelagi Indici Prodromus vol II Cyprini: 198. Bataviae: Typis Langei &soc. (terj. Ingg. Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.)
  7. ^ a b FishBase: Osteochilus melanopleurus (Bleeker, 1852) Diarsipkan 2022-06-29 di Wayback Machine.

Pranala luar

sunting