Daun

organ utama untuk fotosintesis dann transpirasi di tumbuhan lebih tinggi

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya, karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.

Keanekaragaman daun

Morfologi sunting

 
Daun Tilia tomentosa (Pohon jeruk nipis perak)
 
Diagram daun sederhana.
  1. Ujung daun
  2. Tulang daun utama (Midvein)
  3. Tulang daun sekunder.
  4. Helaian daun (Lamina).
  5. Tepi daun
  6. Tangkai daun
  7. Kuncup
  8. Ranting
 
Atas dan kanan: Staghorn Sumac, Rhus typhina (Daun majemuk)
Bawah: Skunk Cabbage, Symplocarpus foetidus (Daun sederhana)
1. Ujung daun
2. Tulang daun utama
3. Tulang daun sekunder
4. Lamina
5. Tepi daun
6. Tangkai daun

Daun sempurna tersusun dari tiga bagian: pelepah, tangkai (petiolus) dan helai daun. Pelepah daun mendudukkan daun pada batang. Tangkai daun menghubungkan pelepah atau batang dengan helai daun. Helai daun merupakan bagian terpenting dari kebanyakan daun karena di sinilah fungsi utama daun sebagai organ fotosintetik paling dominan bekerja.

Bentuk helai daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.

Perhiasan daun bermacam-macam. Permukaan daun dapat ditumbuhi oleh rambut-rambut kecil. Di antara pangkal daun atau tangkai daun sering kali dihiasi dengan daun penumpu. Pada daun rumput-rumputan, di bagian perbatasan helai dan pelepah sering kali dihiasi lidah-lidah (ligula).

Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus) dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.

 
Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan.

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Tipe daun sunting

Daun terbagi atas dua tipe yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun majemuk terdiri dari beberapa subtipe daun yaitu daun majemuk menjari beranak daun tiga, daun majemuk menjari beranak daun lima, daun majemuk tunggal bersirip ganjil (berseling), daun majemuk tunggal bersirip ganjil (berhadapan), daun majemuk tunggal bersirip genap, dan daun majemuk ganda.

Fungsi sunting

  • Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
  • Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).

Anatomi sunting

 
Diagram anatomi bagian dalam daun.

Epidermis sunting

Epidermis pada daun merupakan lapisan sel hidup terluar. Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.

Jaringan mesofil sunting

Jaringan Tiang atau jaringan palisade, jaringan ini mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Salah satu ciri-ciri jaringan ini adalah Sel-sel berbentuk silinder, dan tersusun rapat dan kompak.

Jaringan bunga karang sunting

Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Berkas pembuluh angkut sunting

Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium.

Pada akar, Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem berfungsi sponsor penegak tumbuhan

Floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan

Stomata sunting

Stoma (jamak: Stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 (karbondioksida) dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita di mana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui Lentisel yang terletak pada batang.

Stomata merupakan struktur bukaan yang terdapat sel penjaga di sampingnya. Pada umumnya stomata terdapat di bawah permukaan daun, tetapi ada pula yang di atas maupun di bawah. Pada tumbuhan teratai, stomata hanya terletak di bagian atas. Tanaman air tidak memiliki stomata sama sekali, sedangkan tumbuhan rumput-rumputan memiliki stomata di atas maupun di bawah. Bentuk sel penjaga pada stomata tanaman dikotil seperti kacang dan berjumlah sepasang. Sel penjaga pada tanaman monokotil seperti rumput memiliki bentuk stomata yang memanjang. Pada stomata juga terdapat sistem miselasi radial, yaitu serat selulosa yang mengelilingi sel penjaga. Selulosa tidak elastis karena saat air diserap strukturnya tidak membesar, melainkan memanjang.

Pranala luar sunting