Gantarang, Sinjai Tengah, Sinjai

desa di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan

Gantarang adalah sebuah desa di Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Pembentukan Desa Gantarang pada tahun 2005 dari pemekaran Desa Kompang. Wilayah Desa Gantarang terbagi menjadi tiga dusun dan berbatasan dengan desa lainnya di kecamatan yang sama.

Gantarang
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenSinjai
KecamatanSinjai Tengah
Kode pos
92652
Kode Kemendagri73.07.04.2011
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-


Sejarah sunting

Sebelum tahun 1957, Gantarang merupakan sebuah permukiman penduduk dalam wilayah Desa Kompang, Distrik Manimpahoi, Swapraja Sinjai. Permukiman Gantarang disebut sebagai Gella' Gantarang. Setelah Presiden Soekarno menetapkan pengubahan swapraja menjadi daerah swatantra, Gella' Gantarang menjadi bagian dari Desa Kompang dalam wilayah Kabupaten Sinjai.[1]

Wilayah sunting

Desa Gantarang merupakan hasil pemekaran dari Desa Kompang. Pemekaran wilayah desa ini ditetapkan dalam Pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 17 Tahun 2005. Wilayah Desa Gantarang pada saat dibentuk meliputi Dusun Barue, Dusun Mattirowalie, dan Dusun Bontolaisa. Wilayahnya di sebelah utara berbatasan dengan Desa Kompang. Wilayah sebelah timur berbatasan dengan Desa Bonto Katute. Sedangkan di sebelah selatan, Desa Gantarang berbatasan dengan Desa Bontolempangan. Sementara di sebelah barat, Desa Gantarang berbatasan dengan Desa Arabika.[2] Luas wilayah Desa Gantarang saat pembentukannya adalah 15,215 Km2. Pusat pemerintahannya terletak di Dusun Mattirowalie.[3]

Penduduk sunting

Ketika pertama kali dibentuk, jumlah penduduk Desa Gantarang sebanyak 1.719 jiwa. Jumlah tersebut terbagi ke dalam 359 Kepala Keluarga.[2]

Perekonomian sunting

Pada pertengahan 1970-an, Pemerintah Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Soeharto membagikan bibit cengkeh ke desa-desa di Indonesia. Petani di Desa Gantarang menerima sebanyak seribu bibit cengkeh melalui kepala desa. Namun bibit cengkeh yang berhasil tumbuh menjadi pohon hanya sebanyak 20 pohon. Kedua puluh pohon ini pun mati sebelum berbunga.[4]

Kearifan lokal sunting

Pengobatan tradisional sunting

Penduduk Desa Gantarang memiliki pengobatan tradisional bagi ibu hamil. Pengobatan ini digunakan pada ibu hamil yang sedang sakit gigi. Mereka menggunakan jarak pagar sebagai obat penghilang rasa nyeri pada gigi. Caranya dengan mengolesi gigi yang sakit dengan getah dari batang jarak pagar. Getah ini dioles tanpa menggunakan campuran obat apapun.[5]

Fasilitas sunting

Pasar Gantarang sunting

Pasar Gantarang dibangun sebagai pasar rakyat pada tahun 1999 dengan lahan seluas 475 m2. Kepemilikan pasar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai. Pasar Gantarang beroperasi seminggu sekali.[6]

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Salim dan Ni'am 2012, hlm. 27.
  2. ^ a b Bupati Sinjai 2005, hlm. 8.
  3. ^ Bupati Sinjai 2005, hlm. 9.
  4. ^ Salim dan Ni'am 2012, hlm. 26.
  5. ^ Rachmawati (2019). "Inventarisasi Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan sebagai Obat Sakit Gigi pada Ibu Hamil di Desa Gantarang Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai". Media Farmasi. 15 (1): 14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-11. Diakses tanggal 2022-12-11. Ringkasan. 
  6. ^ Bupati Sinjai (1 Juni 2016). "Data Profil Pasar Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Sinjai" (PDF). Dana Alokasi Khusus Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Lembaran kedua. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-10-12. Diakses tanggal Desember 2022. 

Daftar pustaka sunting