Elang Emas atau biasa disebut Golden Eagle (Nama Lain: Aquila Chrysaetos) adalah salah satu burung Elang yang berada di Belahan Utara. Seperti semua elang, elang ini masuk kedalam famili Accipitridae. Elang ini menyebar di Benua Amerika terutama (Amerika Utara), Eropa, sebagian Asia & Afrika. Burung ini memiliki panjang tubuh lebih dari 1 meter. Pada kebudayaan populer, burung ini menjadi lambang nasional Mesir dan Meksiko.

Elang emas
Aquila chrysaetos
Rekaman
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN22696060
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasAves
OrdoAccipitriformes
FamiliAccipitridae
GenusAquila
SpesiesAquila chrysaetos
(Linnaeus, 1758)
Tata nama
Sinonim taksonFalco fulvus (en)
ProtonimFalco chrysaetos
Distribusi

Deskripsi sunting

 

Ukuran tubuh elang emas ini berkisar antara 66 sampai 102 cm dari ujung paruh sampai ujung ekor dan rentang sayap berkisar antara 180 sampai 234 cm dengan berat tubuh sekitar 2,8 sampai 4,5 kg untuk jantan dan pada umumnya jenis burung pemangsa berat tubuh elang emas betina sekitar 3,7 sampai 6,6 kg.[1] Elang emas memiliki corak bulu berwarna coklat gelap dan bercorak emas pada bagian kepala hingga leher. Warna emas pada kepala inilah yang menjadikan raptor ini disebut elang emas. Pada masa remaja atau Juvenille warna bulu cenderung sama dengan Elang emas dewasa, tetapi warnanya lebih gelap. Pada bagian ekor elang remaja terdapat warna putih sekitar sepertiga dari pangkal ekor. Kadang-kadang pada elang remaja terdapat juga warna putih diluar dan didalam pada bulu sayap sekunder yang membentuk corak seperti bulan sabit. Elang emas memiliki paruh yang tebal dan besar yang berwarna hitam dengan warna kuning pada bagian hidung. Pada bagian kaki diselimuti bulu dari paha hingga pergelangan kaki. Elang emas mempunyai kaki yang besar dengan dilengkapi cakar yang panjang, tebal, dan kuat. Jari kaki berwarna kuning yang ukuran jarinya bisa seukuran jempol orang dewasa. Kaki yang besar dan cakar yang tajam menjadi andalan raptor ini untuk memangsa hewan yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya.

Habitat sunting

Elang emas cukup mudah beradaptasi di habitat yang baru tetapi sering berada di daerah dengan beberapa karakteristik ekologi yang sama. Elang emas ini dapat ditemukan di benua Eropa, Amerika bagian Utara, Asia, dan Afrika bagian Utara. Di Eropa, elang emas sebagian besar hidup di daerah pegunungan terpencil juga di dataran rendah. Di beberapa daerah seperti di Skotlandia spesies ini juga tinggal di pantai, misalnya di Mull atau Skye. Elang Emas membutuhkan wilayah besar dengan mangsa yang cukup baik di daerah terbuka atau semi terbuka tanpa gangguan manusia. Baik dalam berburu ataupun membangun sarangnya. Jumlah terbesar elang emas ditemukan di daerah pegunungan, dengan banyak melakukan perburuan dan bersarang di pohon besar dan tebing pegunungan. Namun mereka tidak sepenuhnya terikat pada ketinggian tinggi dan dapat berkembang biak di dataran rendah.

Penyebaran sunting

Elang emas memiliki salah satu jenis elang dengan distribusi terbesar dari semua elang. Ini terjadi di sebagian besar Amerika Utara bagian Barat dari Alaska ke Meksiko. Di belahan Eropa dapat dijumpai di beberapa daerah seperti Inggris yang terdapat di daerah dataran tinggi, di Spanyol yang sebagian besar berada di daratan tinggi, di Rusia terdapat di daerah bagian Utara, migrasi ke Republik Ceko sekitar pada musim dingin, di Bulgaria dan Turki termasuk burung penetap, dan di Yunani berada di Yunani Utara dan Timur laut, akan tetapi sekarang sulit dijumpai di beberapa daerah seperti Afrika dan Asia. Ada 6 subspesies burung elang emas yang di akui baik dari ukuran dan warna bulu. Namun, beberapa penelitian baru-baru ini hanya mengusulkan dua subspesies yang diakui berdasarkan genetik yaitu Aquila Chrysaeto Chrysaetos termasuk (A. C. Homeyeri dan A. C. Canadensis) termasuk juga ras (A. C. Japonica, A. C. Daphanea, dan A. C. Kamtschatica).

  • Aquila Chrysaeto Chrysaetos (Linnaeus, 1758) – Eurasia kecuali Semenanjung Iberia, Timur ke Siberia Barat.
  • Aquila Chrysaeto Homeyeri (Severtsov, 1888) – Semenanjung Iberia, Afrika (juga tersebar di pegunungan di gurun Sahara) dan pulau-pulau besar di Mediterania hingga Timur Tengah dan Arabia, Iran dan Uzbekistan sampai Ethiopia.
  • Aquila Chrysaeto Daphanea (Severtsov, 1888) – pegunungan Asia dan Himalaya seperti Pakistan, Bhutan dan China.
  • Aquila Chrysaeto Kamtschatica (Severtsov, 1888) – Siberia Timur dan Altai sampai ke Kamchatka dan Rusia Utara dan Timur.
  • Aquila Chrysaeto Japonica (Severtsov, 1888) – Korea dan Jepang.
  • Aquila chrysaeto canadensis (Linnaeus, 1758) – Amerika Utara dari Alaska, Kanada sampai ke Meksiko.

Kebiasaan sunting

Seperti halnya hewan pemburu yang lain, elang emas ini sering memangsa mamalia kecil, ayam, unggas, burung, kelinci, marmut, monyet, ikan, kera, musang, tupai, biawak, iguana, rubah, biawak, bahkan terkadang memangsa binatang yang ukurannya cukup besar atau lebih besar dan yang terlihat lebih kuat darinya. Karena ukurannya juga yang cukup besar, burung pemangsa ini juga tidak jarang memangsa rusa dan kambing yang notabene ukurannya lebih besar dan bobotnya lebih berat darinya. Hal ini karena di dukung oleh faktor kecepatan, teknik berburu, kuku yang kuat, cengkraman yang kuat, paruh yang tajam, serta naluri berburunya yang sangat hebat.

Ketika berburu mangsa, burung pemangsa ini lebih mengutamakan faktor penglihatannya. Penglihatan yang sangat tajam menjadi kunci utama burung pemangsa ini untuk melihat dan mengintai mangsanya dari jarak yang jauh. Penglihatan burung ini 4x lebih bagus dari penglihatan manusia. Elang emas dapat melihat kelinci dari jarak kurang lebih sekitar 1,5 Km. Ini berarti ketika sedang terbang pada ketinggian 300 meter, burung ini dapat melihat dengan jelas mangsanya pada radius hampir 4,5 Km² (persegi). Penglihatnnya yang sangat tajam inilah yang menjadi kunci elang tersebut berburu karena biasanya burung ini lebih bertengger di pohon atau tebing saat mengintai mangsanya.

Ketika burung ini bertengger dan melihat mangsanya, burung ini kemudian akan terbang secepatnya menuju ke arah mangsanya. Dengan kontruksi sayap yang besar dan lebar memungkinkan burung ini untuk terbang dengan cepat. Bahkan terkadang juga elang ini mampu menukik dengan cepat ketika buruannya berada di bawah. Kecepatan terbangnya dapat mencapai 150 mil per jam atau setara dengan 241 kilometer per jam. Dengan kecepatan terbang seperti ini sedikit kemungkinan target buruan dapat meloloskon diri. Ditambah lagi ketika sudah dekat dengan buruan, raptor ini akan langsung mencengkeram target dengan cakarnya yang sangat kuat, dan memanfaatkan besar tubuhnya untuk membanting dan menjatuhkan target buruannya.

Reproduksi sunting

 
Aquila chrysaetos

Elang emas bersifat monogami setelah mereka berusia 4 atau 7 tahun, dan dapat mempertahankan ikatan pasangan selama beberapa tahun. Dalam populasi non-migran, pasangan tampak tetap bersama sepanjang tahun. Untuk elang emas bermigrasi, pembentukan pasangan dan pacaran dimulai ketika elang kembali ke tempat berkembang biak. Tidak ada informasi yang tersedia mengenai apakah ikatan pasangan dipertahankan sepanjang tahun dalam populasi migrasi. Kegiatan pacaran di spesies ini termasuk penerbangan bergelombang oleh salah satu atau kedua anggota pasangan, mengejar, pura-pura menyerang dengan cakar, melayang bersama dan berputar-putar. Elang ini berkembang biak 1 kali setiap tahun yang berkisar antara bulan Maret hingga Agustus, tergantung pada lokasi geografis yang mereka tempati. Sarang ini dibangun di atas tebing atau pohon besar menggunakan ranting pohon yang dilapisi dedaunan. Biasanya 1 sampai 2 telur yang dierami sekitara 35 sampai 45 hari.[2] Anak elang emas akan di asuh oleh induknya sampai mereka mandiri setelah umur sekitar 80 hari[3] dengan memeberi makan mamalia berukuran sedang dan burung seperti kelinci, marmut, tupai tanah, rubah, rusa dan hewan lainnya. Elang emas dapat hidup samapi umur 38 tahun di alam liar dan sampai umur 57 tahun di penangkaran[4]

Galeri sunting

Daftar pustaka sunting

Refensi sunting

  1. ^ "Golden Eagle (Aquila Chrysaetos)". www.hbw.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-16. 
  2. ^ "Aquila chrysaetos". www.globalraptors.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-19. Diakses tanggal 2018-06-16. 
  3. ^ "Golden Eagle: The Animal Files". www.theanimalfiles.com. Diakses tanggal 2018-06-16. 
  4. ^ "European Raptors: Golden Eagle". www.europeanraptors.org (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-07. Diakses tanggal 2018-06-16. 

Pranala luar sunting