Ci Buni

sungai di Indonesia


Cibuni adalah sungai yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[4][5] Sungai ini memiliki panjang sekira 109 km melewati Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur. Hulu terjauh sungai ini berada di lereng barat kompleks pegunungan Patuha di daerah Rancabali dimana terdapat kawasan Cagar Alam Situ Patenggang yang berada pada ketinggian antara 1.600 – 1.700 mdpl.[6] dan bermuara ke Samudera Hindia di perbatasan pesisir kabupaten Cianjur-Sukabumi tepatnya antara kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur dan kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.[4] Anak Sungai Cibuni juga berasal dari komplek kawah Gunung Kendeng dan Gunung Buleud.[7]

Cibuni
Tjiboeni
Aliran sungai Cibuni
Aliran sungai Cibuni
Sungai Cibuni di selatan Jawa Barat
Sungai Cibuni
Lokasi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
RegionKabupaten Cianjur
Kabupaten Bandung
Ciri-ciri fisik
Hulu sungaiSitu Patenggang dan lereng barat komplek Gunung Patuha
 - lokasiRancabali, Kab. Bandung
 - koordinat7°10′00″S 107°21′26″E / 7.16656°S 107.35728°E / -7.16656; 107.35728
 - elevasi1.600 m (5.200 ft)
Gabungan huluTempuran Cibala-Cibuni
 - lokasi6P48PX9F+V6
 - koordinat7°16′49″S 106°58′23″E / 7.28028°S 106.97311°E / -7.28028; 106.97311[1]
 - elevasi100 m (330 ft)
Muara sungaiSamudra Hindia
 - lokasiPesisir Selatan perbatasan Kecamatan Agrabinta dan Tegalbuleud
 - koordinat7°26′09″S 106°47′36″E / 7.4359°S 106.7932°E / -7.4359; 106.7932Koordinat: 7°26′09″S 106°47′36″E / 7.4359°S 106.7932°E / -7.4359; 106.7932
Panjang109 km (68 mi)
Daerah Aliran Sungai
Sistem sungaiDAS Cibuni[2]
Kode DASDAS220718[2]
Luas DAS1.440 km2 (560 sq mi)[2]
Pengelola DASBPDAS Citarum-Ciliwung[2]
Wilayah sungaiWS Cisadea-Cibareno[3]
Kode wilayah sungai02.07.B[3]
Markah tanahTaman Wisata Alam Situ Patenggang; Perkebunan Teh Patuha Rancabali
Badan airSitu Patenggang
JembatanJembatan Cibuni; Jembatan Cibuni Kadupandak-Cijati
Berkas KMLDAS Cibuni
Informasi lokal
Zona waktuWIB (UTC+7)
GeoNames1647622
Peta
Hulu (Hijau) dan muara (M-Biru) Cibuni

Hidrologi DAS sunting

 
Kawasan Cagar Alam Situ Patenggang yang merupakan bagian dari daerah aliran sungai Cibuni

Sungai Cibuni merupakan aliran utama didalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibuni seluas 1.440 km2 (560 sq mi) mencangkup tiga kabupaten yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sukabumi.[8][2] DAS Cibuni termasuk ke dalam kelompok DAS pantai selatan Jawa, dimana aliran di dalamnya mengalir dan bermuara di pesisir selatan Jawa yang alirannya relatif pendek dengan topografi curam pada bagian hulu hingga bagian tengahnya dibanding kelompok DAS Pantai Utara Jawa yang memiliki aliran cenderung landai pada bagian tengah hingga hilirnya. DAS Cibuni memiliki bentuk melebar pada bagian hulunya dan menyempit pada bagian hilirnya[8]

Dalam pengelolaan daerah aliran sungai, DAS Cibuni termasuk ke dalam wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung yang merupakan unit pelaksana teknis pada Ditjen PDASHL dibawah Kementerian LHK.[2] Sedangkan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air, DAS Cibuni merupakan bagian dari satuan wilayah sungai (WS) Cisadea-Cibareno beserta 73 DAS lain di dalamnya.[3]

Secara administratif, Sungai Cibuni berhulu di daerah Rancabali, Kabupaten Bandung lalu mengalir ke baratdaya menuju Kecamatan Pasirkuda di Kabupaten Cianjur, kemudian mengalir ke Kecamatan Tanggeung, Kandupandak, Agrabinta dan mengalir terus ke arah tenggara menuju wilayah Sindangbarang dan berakhir di muara pantai selatan di Samudra Indonesia.[9] Anak sungai Cibuni antara lain:

  1. Sungai Cijampang
  2. Sungai Cilumut
  3. Sungai Cibangoak
  4. Sungai Cidolog
  5. Sungai Cikarang
  6. Sungai Cibalapulang

Pemanfaatan sunting

Dengan luas daerah aliran sungainya yang luas dan debit air yang besar, Sungai Cibuni merupakan potensi sumber daya air yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan oleh penduduk, antara lain untuk air minum, irigasi, dan penggelontoran.[10] Curah hujan setiap tahunnya cukup tinggi berkisar antara 2239 mm sampai 5779 mm.[9]

Flora dan fauna sunting

Di sepanjang aliran Sungai Cibuni, terdapat hutan tropis yang masih perawan, dan dengan keanekaragaman hayatinya, masih banyak dijumpai satwa-satwa liar, seperti ular sanca, terutama sanca bodo, biawak, burung, elang, babi hutan, monyet, lutung, macan tutul, dan macan kumbang. Aliran sungai yang jernih dan deras dengan bebatuan, cocok digunakan untuk olahraga air seperti arung jeram. Di sepanjang aliran sungai ini banyak ditemui lubuk atau leuwi (bahasa Sunda) yang banyak dihuni oleh ikan air tawar, seperti tawes, nila, ikan sas, belut sawah, dan ikan-ikan kecil lainnya. Di muara aliran sungai semakin melebar hingga mencapai lebar hampir 200 m, dan arus air semakin melambat. Muara sungai ini menjadi habitat buaya muara.[10]

Geografi sunting

Sungai ini mengalir di sepanjang wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[11] Suhu rata-rata setahun sekitar 18 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 20 °C, and terdingin Agustus, sekitar 18 °C.[12] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3766 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 570 mm, dan yang terendah September, rata-rata 53 mm.[13]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ OpenData. "Mapcarta" (dalam bahasa Inggris). 
  2. ^ a b c d e f Hukum Online. "Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.511/MENHUT-V/2011". 
  3. ^ a b c "PerMenPUPR No.04/PRT/M/2015 - Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai". PERATURAN.GO.ID. 
  4. ^ a b "Ci Buni". Geonames. Diakses tanggal 2023-10-21. 
  5. ^ OpenData. "Ci Buni". Mapcarta. 
  6. ^ "Taman Wisata Alam (TWA) Situ Patengan – WJCTF". Diakses tanggal 2023-10-21. 
  7. ^ Rand McNally, The New International Atlas, 1993.
  8. ^ a b "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK. Diakses tanggal 2023-10-09. 
  9. ^ a b Dwi Kurnia Adi Yuda. Kajian Pembangunan Waduk Cibuni Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Di Wilayah Kabupaten Cianjur Bagian Selatan Diarsipkan 2017-09-06 di Wayback Machine.. JBPTITBPP. 2009.
  10. ^ a b Flora and Fauna of Cibuni
  11. ^ Peel, M C; Finlayson, B L; McMahon, T A (2007). "Updated world map of the Köppen-Geiger climate classification". Hydrology and Earth System Sciences. 11: 1633–1644. doi:10.5194/hess-11-1633-2007. Diakses tanggal 30 January 2016. 
  12. ^ "NASA Earth Observations Data Set Index". NASA. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-03. Diakses tanggal 2018-05-31. 
  13. ^ "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)". NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission. 30 January 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-09. Diakses tanggal 2018-05-31. 

Pranala luar sunting