Bahasa Sangir

bahasa daerah di Indonesia

Bahasa Sangir biasa juga disebut bahasa Sangihé, Sangil, Sangihê, Sangér adalah bahasa yang digunakan oleh etnis Sangihe di Sulawesi Utara, yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Davao yaitu kepulauan yang terletak di utara jazirah Sulawesi. Sebagian penutur bahasa ini juga terdapat di kota Manado, kota Bitung dan Kabupaten Minahasa terutama daerah pesisir pantai utara.

Bahasa Sangir
Dituturkan di
Wilayah
Penutur bahasa
255.000[1] (tidak tercantum tanggal)
Kode bahasa
ISO 639-2-
ISO 639-3sxn
L • B • PW
Info templat
Pemberitahuan
Templat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek.

Apa tujuan penilaian artikel?

Sistem penilaian memungkinkan ProyekWiki memantau kualitas artikel dalam bidang subjeknya, dan memprioritaskan pengerjaan artikel ini

Siapa yang dapat menilai artikel?

Secara umum, siapa pun dapat menambah atau mengubah peringkat artikel. Namun, menilai sebuah artikel sebagai "Kelas-A" umumnya membutuhkan persetujuan dari setidaknya dua penyunting, dan label "AB" dan "AP" hanya boleh digunakan pada artikel yang telah diulas dan saat ini ditetapkan sebagai artikel bagus atau artikel pilihan.

04.36, Minggu, 4 Juni, 2023 (UTC) • hapus singgahan

Penutur bahasa Sangir yang merantau ke daerah lain tetap memelihara bahasa ini, menggunakannya di antara komunitas mereka. Tetapi mereka umumnya tidak mengajarkannya kepada keturunan mereka sehingga keturunan suku Sangihe di perantauan tidak lagi menggunakan bahasa ini.

Terdapat 3 aksen/dialek Bahasa Sangihe yaitu dialek Sangir Besar yang digunakan penduduk di gugusan kepulauan Sangihe Besar, dialek Siau digunakan penduduk di kepulauan Siau dan dialek Tagulandang digunakan penduduk di kepulauan Tagulandang dan Biaro.

Bahkan memperhatikan tata bahasa suku Bantik, suku asli di Manado, akan dengan mudah dapat dikenali kesamaannya sehingga seorang peneliti yang jujur dapat mengatakan bahwa bahasa Bantik berakar dari Bahasa Sangir.

Bahasa Sangihe sebenarnya bukan merupakan bahasa tulisan melainkan bahasa lisan, karena dilestarikan di dalam bahasa tutur masyarakatnya saja, sedangkan administrasi, surat menyurat dan hubungan dalam perniagaan menggunakan tulisan bahasa Melayu/Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Bahasa Sangihe tertulis direkam dengan baik sebenarnya di dalam Kitab Suci Alkitab dalam ketiga dialek. Literatur tersebut diterjemahkan dari Alkitab bahasa Indonesia oleh penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).

Sementara itu, terdapat semacam puisi yang terdiri dari kurang lebih 20 macam bentuk, seperti kimba, tavaa, gane, paseva (kata-kata hikmah) dan dadendante (syair berantai).

== Rmaka mea sisia eferensi ==

Pranala luarSunting