Umat Katolik Goa (Konkani: Goenche Katholik) adalah sebuah komunitas etnis-agama Katolik Roma dan keturunan-keturunan mereka dari negara bagian Goa, yang terletak di pesisir barat India. Mereka adalah orang Konkani dan berbicara dalam bahasa Konkani. Penjelajah Portugis datang ke Goa pada 1510, dan misionaris Katolik melakukan aktivitas disana setelahnya, ketika Paus Nikolas V mengeluarkan bulla kepausan Romanus Pontifex pada 1455, yang menyerukan penyebaran kepercayaan Kristen di Asia.

Umat Katolik Goa
Goenche Katholik
Kardinal Oswald Gracias
Daerah dengan populasi signifikan
India India (1954)80,000~100,000
     →Goa (2001)more than 300,000[1]
     →Bombay (1960an)~100,000[2]
     →Nairobi (sebelum 1960an)~5000[3]
Uganda Uganda (1931)~1124[4]
     →Kampala (1931)~500[5]
     →Teritorial Tanganyika Tanganyika (1931)~1,722[6]
     →Dar es Salaam (1993)700[7]
Pakistan Pakistan (1954)~30,000[8]
     →Karachi (1954)~10,000[8]
Negara-negara Arab Teluk Persia~20,000[8]
Kanada Kanada (1999)~23,000[9]
     →Ontario (1999)~16,000[9]
     →London>6,000[10]
     →Swindon (2001)~9,000[11]
Bahasa
Konkani
Agama
Kristen (Katolik Roma)
Kelompok etnik terkait
Orang Konkani, Katolik Karwari, Katolik Mangalore, Brahmin Goud Saraswat, Brahmin Rajapur Saraswat, Brahmin Chitrapur Saraswat, Brahmin Daivadnya, Indo-Arya

Inkuisisi Goa dan peperangan Portugis–Maratha adalah peristiwa terkenal dalam sejarah mereka yang membuat beberapa Katolik Goa bermigrasi ke wilayah-wilayah tetangga. Setelah orang-orang Goa berpindah ke agama Kristen, agama baru mereka berpadu dengan pakaian, kepecayaan, dan sistem kasta Hindu.

Budaya Katolik Goa adalah percampuran antara budaya Indo-Hindu dan Kristen-Luso. Diaspora umat Katolik Goa terkonsentrasi di negara-negara Arab di Teluk Persia, Lusosfer, dan negara-negara berbahasa Inggris seperti Britania Raya dan Kanada.

Identitas etnis

sunting

orang-orang Katolik Roma yang berasal dari negara bagian Goa, sebuah wilayah yang berada di pesisir barat India, dan keturunan-keturunan mereka umumnya disebut sebagai Katolik Goa. Setelah pendaratan Portugis di Goa pada 1510, Portugis mengkonsolidasikan kekuasaan mereka dengan mendirikan institusi kebudayaan dan pemerintahan mereka sendiri. Katolik Goa mendapatkan kewarganegaraan Portugis,[12] dan menjadi warga negara Portugis setelahnya.[13]

Pada akhir 1800an, emigrasi berskala besar Katolik Goa ke Bombay dimulai. Pada waktu Bombay berada dibawah kekuasaan Britania, para pendatang mengetahui keberadaan komunitas Katolik Roma pribumi lainnya, yang lebih dikenal sebagai Katolik India Timur, yang tinggal di Bombay. Karena komunitas India Timur, Goa, dan Katolik Mangalore dikonversi menjadi Kristen oleh bangsa Portugis, orang Inggris menyebut mereka sebagai "Kristen Portugis".[14] Semuanya tergabung dalam gereja-gereja yang sama dan menghadiri banyak kegiatan religius yang sama juga.[15]

Pada tanggal 3 Februari 1951, untuk mencegak kritik internasional, Portugal mengubah undang-undangnya untuk menyatakan Goa sebagai sebuah provinsi luar negeri dari Portugal.[16][17] Setelah Goa diintegrasikan ke dalam Dominion of India pada tahun 1961, umat Katolik Goa, yang telah mengidentifikasi diri mereka dengan budaya Portugis dan Portugal, tidak berintegrasi sepenuhnya dengan budaya India.[18] Berdasarkan hukum Portugis, orang Goa yang lahir sebelum tahun 1961 — saat kekuasaan Portugal atas Goa berakhir — dan anak-anak serta cucu-cucu mereka berhak mendapatkan kewarganegaraan Portugis.[19] Selama tahun-tahun awal paska-Pembebasan dari kekuasaan Portugis, orang-orang Goa merasa kesulitan untuk menerima sebutan "orang India". Mereka sengaja menyebut diri mereka "orang Goa" untuk membedakan dengan orang India lainnya.[20]

Distribusi geografis

sunting
 
Distribusi umat Katolik Goa di India

Menurut sensus tahun 2001 terdapat sekitar 359.568 umat Kristen di Goa,[1] dan kebanyakan dari mereka adalah Katolik Roma dari Ritus Latin.[butuh rujukan] Banyak umat Katolik Goa tinggal di Mumbai dan Bangalore. Pada tahun 1960-an ada sekitar 100.000 umat Katolik Goa di Bombay, 90.000 di antaranya di kawasan perkotaan Bombay, dan 10.000 di daerah pinggiran kota Bombay.[2] Daerah lain di India yang memiliki sebagian kecil umat Katolik Goa adalah Delhi, Kalkuta, Madras, Pune, Ahmednagar, Hyderabad, Nagpur, Nasik, dan Ranchi.

Umat Katolik Goa juga ditemukan di luar negeri, baik sebagai Non-resident Indian and person of Indian origin (NRIs) atau sebagai warga negara resmi dari negaranya yang baru, dengan beberapa orang terlahir di luar negeri.[21] Mereka ditemukan di negara-negara Arab di Teluk Persia di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Kuwait.[22] Beberapa telah bermigrasi ke dunia Anglosfer, termasuk Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Pada tahun 1954 terdapat sekitar 1.000.000 umat Katolik Goa di India dan 1.800.000 umat Katolik Goa di luar Goa. Sebelum Perang Teluk I (1990-1991) kemungkinan terdapat sekitar 150.000 orang Goa yang berada di luar India.[23] Ada sekitar 100.000 umat Katolik Goa di Portugal.[24] Jumlah yang besar ditemukan di Karachi, Pakistan.[25] Baru-baru ini emigran ditemukan di Jerman dan Austria.[26]

Pada tahun 1999 Goan Overseas Association, Canorient Christian Association, dan asosiasi orang Goa lainnya memperkirakan bahwa ada sekitar 23.000 umat Katolik Goa di Kanada, 13.000 di antaranya berada di Ontario.[9] Selama tahun 1954 diperkirakan terdapat 20.000 umat Katolik Goa di negara-negara Arab di Teluk Persia; sementara ada 30.000 yang tinggal di Pakistan, 10.000 di antaranya menetap di Karachi.[8] Pada tahun 1931 diperkirakan ada sekitar 1.772 umat Katolik Goa di Tanganyika[6] dan 700 di Dar es Salaam, keduanya terletak di Tanzania.[7] Di Uganda sepanjang tahun 1931, terdapat sekitar 1.124 umat Katolik Goa,[4] 500 di antaranya menetap di Kampala —ibu kota negara tersebut.[5] Sebelum tahun 1960-an diperkirakan terdapat sekitar 5.000 umat Katolik Goa di Nairobi, Kenya.[3] Pada abad ke-20 ada sekitar 6.000 umat Katolik Goa di London,[10] sedangkan pada tahun 2001 ada 9.000 yang berada di Swindon, Britania Raya.[11]

Kutipan

sunting
  1. ^ a b (Inggris) Population by religious communities, Census department of India 
  2. ^ a b Baptista 1967, hlm. 27
  3. ^ a b Zenner 1991, hlm. 94
  4. ^ a b Thomas & Scott 1949, hlm. 363
  5. ^ a b Thomas & Scott 1949, hlm. 427
  6. ^ a b Cambell & Rew 1999, hlm. 178
  7. ^ a b Fincher & Jacobs 1998, hlm. 234
  8. ^ a b c d Kurzon 2003, hlm. 81
  9. ^ a b c Magocsi, Multicultural History Society of Ontario 1999, hlm. 613
  10. ^ a b PortCities London 2009, Introduction, chp. id. 727
  11. ^ a b Norton 2007, hlm. 40
  12. ^ Holm 1989, hlm. 286
  13. ^ Richards 1981, hlm. 74
  14. ^ Baptista 1967, hlm. 25
  15. ^ Larsen 1998, hlm. Migrants in Bombay, p. 345
  16. ^ Asian recorder 1962, hlm. 4371
  17. ^ Asian recorder 1962, hlm. 4440
  18. ^ Larsen 1998, hlm. 169
  19. ^ Jacobsen & Raj 2008, hlm. 23
  20. ^ Larsen 1998, hlm. 170
  21. ^ (Inggris) "Young NRIs trace their roots in Goa", Gulf News, 8 December 2008 
  22. ^ (Inggris) Manohar Shetty, "Serenanding memory", Tehelka magazine 
  23. ^ (Inggris) Afonso 1991, "Roots"
  24. ^ (Inggris) "Portugal's Goa", The Hindu, Chennai, India, 22 April 2001, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-04, diakses tanggal 3 August 2009 
  25. ^ (Inggris) Sonia Faleiro, "Karachi Vignettes", India Today, diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-28, diakses tanggal 16 December 2008 
  26. ^ (Inggris) Nativity Fest Around the World, Daijiworld Media Pvt Ltd Mangalore, diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-25, diakses tanggal 30 October 2008 

Referensi

sunting

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting