Tulehu, Salahutu, Maluku Tengah

desa di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku

Tulehu adalah sebuah negeri di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.[1] Tulehu dikenal sebagai 'pintu masuk' bagi penduduk dari pulau-pulau Saparua, Seram, Haruku, Nusalaut, dan pulau-pulau lainnya menuju ke Kota Ambon melalui Pelabuhan Tulehu yang merupakan salah satu pelabuhan utama di Pulau Ambon.

Tulehu
Aman Tuirehui
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenMaluku Tengah
KecamatanSalahutu
Kodepos
97582
Luas....km²
Jumlah penduduk....jiwa
Kepadatan.....jiwa/km²

Sejarah

sunting
 
Masjid Jamik Tulehu

Menurut cerita tetua masyarakat Tulehu, berdirinya negeri Tulehu berawal dari tiga wilayah yang ditempati oleh ketiga anak Upu Latu Nusa Huhuin yang kala itu masih kosong dan belum berpenghuni. Diceritakan bahwa Maruapey mendirikan negeri yang diberi nama Mawael, sedangkan Tuarita mendirikan negeri Tial. Karena keturunan Putri Asel yang akan melanjutkan posisi Upu Latu pada Kerajaan Sir, maka Upu Latu Nusa Huhuin, Putri Sefa dan Upu Latu Aman Husar menemani Putri Asel dan suaminya di negeri Tulehu.[2]

Demografi

sunting

Sebagai negeri Islam, penduduk asli Tulehu seluruhnya beragama Islam. Penganut agama lain yang menetap di Tulehu, semuanya merupakan pendatang, terutama dari negeri-negeri beragama Kristen, maupun pendatang dari luar Maluku. Masjid Jelu Tulehu adalah masjid dan bangunan terbesar di negeri ini.

Bahasa

sunting

Masyarakat Tulehu pada umumnya berbicara dalam bahasa Melayu Ambon. Selain itu, terdapat pula bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat tua di Tulehu, yakni bahasa Tulehu (dikenali sebagai bahasa tana). Bahasa tana yang digunakan di Tulehu memiliki tingkat kekerabatan yang cukup tinggi dengan beberapa bahasa daerah yang digunakan di negeri-negeri lainnya di Pulau Ambon bagian utara. Bahasa-bahasa mereka umumnya diklasifikasikan sebagai sebuah kontinum dialek.

Hubungan sosial

sunting
 
Wanita penjual jamu di jalanan Tulehu, 1980

Negeri ini berhubungan gandong dengan tujuh negeri yakni Sila, Laimu, Asilulu, Paperu, Tial, dan Hulaliu.[3] Ketujuh negeri bersaudara ini secara kolektif dikenal sebagai Silatupatih, akronim dari huruf pertama masing-masing negeri.

Selain berhubungan gandong, dahulu Tulehu dengan Tial serta Tengah-Tengah adalah anggota dari uli atau persekutuan adat yang sama, Uli Solemata.

Pariwisata

sunting

Ada dua tempat pemandian air panas di Tulehu yaitu air panas Talanghaha dan Hatuasa. Air panas alami ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit sehingga menjadi tujuan wisata.[4]

Olahraga

sunting

Meskipun tidak terlalu luas, Tulehu dikenal sebagai tempat kelahiran dari beberapa pemain Sepak bola yang terkenal di Indonesia. Banyak pemain sepak bola profesional Indonesia yang berasal dari Tulehu, diantaranya Hendra Bayauw, Hasyim Kipuw, Ramdani Lestaluhu, Alfin Tuasalamony, dan Imran Nahumarury. Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia berencana untuk menggelontorkan dana Rp. 2 miliar untuk tahun-tahun mendatang sebagai upaya mengembangkan bakat-bakat sepak bola di Tulehu.[5][6] Tingginya antusias dan semangat Masya Tulehu pada sepak bola membuat semua masyarakat yang memiliki ekonomi berkecukupan harus menyumbangkan bola setiap tahun untuk organisasi lokal sehingga semua anak-anak akan memiliki kesempatan untuk berlatih.[7]

Dalam budaya populer

sunting

Film Indonesia 2014 Cahaya Dari Timur: Beta Maluku ini di adaptasi dari buku berjudul Jalan Lain ke Tulehu. Baik buku maupun film mengulas akibat konflik sektarian di Maluku, dengan buku yang ditulis oleh seorang wartawan yang terjebak di Tulehu ketika hal itu terjadi. Film ini adalah tentang peristiwa dan rincian bagaimana sepak bola mundur selama konflik tetapi juga membantu membangun kembali setelah itu. Sebagian besar adegan dan aktor dari Cahaya Dari Timur: Beta Maluku berasal dari Tulehu.[8]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Tulehu, Maluku, Indonesia". Nona.net. 
  2. ^ "Sejarah Negeri Tulehu". jurnal.iainambon.ac.id. Diakses tanggal 21 April 2021. 
  3. ^ Tanita Pattiasina (24 November 2022). Wattimena, Fandi, ed. "Abdul Kadir Welemuly Dikukuhkan Sebagai Raja Negeri Laimu". Tribun Ambon. Ambon. Diakses tanggal 27 Juni 2024. 
  4. ^ Asdhiana, I Made (ed.). "Tulehu, Negeri Air Panas Alami". Kompas.com. Diakses tanggal 12 September 2017. 
  5. ^ Sasongko, Tjahjo, ed. (23 Februari 2016). "Tulehu, Kampung Sepakbola di Maluku". Kompas.com (dalam bahasa Indonesian). Olahraga. Diakses tanggal 14 September 2016. 
  6. ^ Widodo Groho Triatmojo (26 Mei 2016). "Tulehu, Brasil-nya Indonesia Pencetak Pemain Sepak Bola Berbakat" (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 14 September 2016. 
  7. ^ "Geliat Negeri Tulehu setelah Dinobatkan sebagai Kampung Sepak Bola". JPNN.com (dalam bahasa Indonesian). 11 Maret 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Oktober 2018. Diakses tanggal 14 September 2016. 
  8. ^ Faisal Fathur. "jalan lain ke tulehu dan agama baru yang bernama sepak bola (on the road to Tulehu and the new religion named Soccer)" (dalam bahasa Indonesian). Marxisme dan Sastra (Marxism and Literature). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-10. Diakses tanggal 14 September 2016.