Thích Nhất Hạnh

(Dialihkan dari Thich Nhat Hanh)

Thích Nhất Hạnh (/ˈtɪk ˈnjʌt ˈhʌn/; Vietnam: [tʰǐk ɲɜ̌t hɐ̂ʔɲ] simak; 11 Oktober 1926 – 22 Januari 2022) adalah seorang biksu Buddha Zen, penulis, penyair, dan aktivis HAM yang berasal dari Vietnam. Ia tinggal di Biara Desa Prem di wilayah Dordogne di Prancis Selatan,[1] bepergian secara internasional untuk memberikan retret dan berbicara.

Thích Nhất Hạnh
Thich Nhat Hanh di Paris pada tahun 2006.
GelarThiền Sư
(Master Zen)
Nama lainThầy (guru)
Informasi pribadi
Lahir(1926-10-11)11 Oktober 1926
Tha Tien, provinsi Quang Ngai, Vietnam (waktu itu Prancis Indochina)
Meninggal22 Januari 2022(2022-01-22) (umur 95)
AgamaBuddhisme Zen (Thiền)
MazhabLâm Tế Dhyana (Línjì chán)
Pendiri Order of Interbeing
SilsilahGenerasi ke-42 (Lâm Tế)
Generasi ke-8 (Liễu Quán)
Kedudukan senior
GuruThích Chân Thật
LokasiDesa Prem (Lang Mai)
Bagian dari serial
Agama Buddha
Lima Kelompok
Caodong / Sōtō
Linji / Rinzai
Fayan / Hōgen
Guiyang / Igyō
Yunmen / Unmon
Tata cara
Meditasi duduk
Samādhi
Pencerahan
Pelatihan Kōan
Naskah utama
Sūtra Laṅkāvatāra
Sūtra Intan
Sūtra Hati
Sūtra Śūraṅgama
Sūtra Altar
Kumpulan Kōan
Agama Buddha Mahāyāna
Garis waktu agama Buddha
(Kategori)

Thich Nhat Hanh telah menerbitkan lebih dari 100 buku, termasuk lebih dari 40 dalam bahasa Inggris. Ia aktif dalam gerakan perdamaian, mempromosikan solusi non-kekerasan konflik[2] dan juga menahan diri dari konsumsi produk hewani sebagai sarana non-kekerasan terhadap hewan non-manusia.[3]

Biografi sunting

Thich Nhat Hanh yang akrab disapa Thay bergabung dengan Biara Zen pada umur 16 tahun, mulai belajar ajaran Buddha sejak samanera, kemudian menerima penahbisan penuh sebagai biksu pada tahun 1949. Nama keluarga Thích diberikan kepada semua biksu maupun bhiksuni di Vietnam, yang berarti bagian dari suku Sakya (Buddha Sakyamuni).

Selama Perang Vietnam sunting

Di awal tahun 1960an, pada masa perang Vietnam, Thay mendirikan organisasi sosial School of Youth for Social Service (SYSS) dibantu oleh Cao Ngoc Phuong (sekarang Biksuni Chan Khong, 比丘尼真空) di Saigon yang terdiri dari lapisan masyarakat akar-rumput untuk membantu meringankan penderitaan korban perang dan membangun kembali desa-desa yang hancur akibat bom, membangun sekolah dan pusat perawatan kesehatan, mencari cara untuk melakukan penempatan ulang masyarakat yang kehilangan rumahnya.

Thay menempuh perjalanan ke Amerika Serikat dan belajar di Universitas Princeton, dan kemudian menjadi dosen di Universitas Cornell dan Universitas Columbia.

Tujuan utama kunjungannya ke Amerika adalah untuk mendesak pemerintah Amerika untuk menarik diri dari kancah perang Vietnam, Thay tidak ingin melihat saudara membunuh saudara di Vietnam, Dr. Martin Luther King, Jr tersentuh oleh pembawaan eling, damai dan tenang Thay ikut mendukung untuk segera mengakhiri perang Vietnam melalui gerakan non kekerasan, Thay juga berbicara di hadapan berbagai kelompok perdamaian. Thay juga memimpin delegasi Buddhis berpartisipasi dalam Perbincangan Perdamaian di Paris.

Institusi Nobel di Norwegia, pada tanggal 25 Januari 1967 melayangkan sebuah surat untuknya. Martin Luther King kemudian menominasi Thay sebagai penerima Hadiah Perdamaian Nobel.[4]

Mendirikan Order of Interbeing sunting

Sebagai seorang guru yang sangat dikagumi oleh dunia barat, Thay termasuk tokoh yang berjasa dalam membawa Ajaran Buddha ke dunia barat, melalui latihan hidup sadar ternyata berbagai kalangan yang berasal dari latar belakang religius, spiritual dan pandangan politik berbeda-beda bisa menerimanya dengan begitu alami. Latihan hidup sadar dengan perhatian penuh merupakan adaptasi dari sensibilitas nuansa Barat. Pada tahun 1966, Thay mendirikan Order of Interbeing, secara alami berbagai pusat latihan monastik dan pusat latihan lainnya juga bermunculan di berbagai belahan dunia.

Pendekatan sunting

Sejak perjalanannya ke dunia barat dan aktivitas menyerukan perdamaian, Thay harus mengasingkan diri di dunia Eropa, ia tidak bisa pulang kembali ke kampung halamanya lagi yaitu Vietnam, kejadian ini melahirkan pusat retret seni hidup berkesadaran yang bertempat di daerah Dordogne, Prancis Selatan, bernama Desa Prem, telah menjadi rumahnya, sejak itu ia berkunjung ke komunitas internasional untuk memberikan ceramah dan retret.

Thay juga yang merupakan inisiator istilah Engaged Buddhism (Ajaran Buddha yang aktif terjun ke berbagai aspek kehidupan, 人间佛教) dalam bukunya yang berbahasa Vietnam dengan judul: Lotus in a Sea of Fire. Karena menolak berpihak pada salah satu blok (komunis maupun anti komunis), ia diasingkan oleh pemerintah Vietnam sejak lama. Thay baru diizinkan pulang ke Vietnam pada tahun 2005 dan 2007. Thay telah menulis lebih dari 100 judul buku, mencakup lebih dari 40 judul yang berbahasa Inggris. Ia juga menerbitkan Ceramah Dharma per kuarter dalam Jurnal Order of Interbeing, The Mindfulness Bell.

Thay terus aktif berkarya dalam pergerakan perdamaian, memberi sponsor retret untuk peserta dari Israel dan Palestina, mendukung kedua pihak untuk mendengar secara mendalam dan saling belajar dari sesamanya. Ia berulang kali memberi pidato untuk mendesak negara-negara yang terlibat dalam pertikaian untuk berhenti berperang dan jadikan non-kekerasan sebagai solusi bagi berbagai sengketa. Pada tahun 2005 dan 2007, ia memimpin “Perjalanan Perdamaian” di Los Angeles, dihadiri oleh ribuan orang untuk memberi dukungan kepada para biksu yang sedang melakukan demonstrasi di Myanmar. Ia juga dianugerahi “Courage of Conscience” pada tanggal 16 Juni 1991. Selain memberi bimbingan retret, ia juga tur ke berbagai negara Eropa, Amerika, dan Asia untuk berbagi seni hidup berkesadaran bersama 4 lapisan sangha (monastik dan sahabat awam).

Tulisan sunting

Buku audio sunting

Rujukan sunting

  1. ^ "Religion & Ethics - Thich Nhat Hanh". BBC
  2. ^ Samar Farah. 2002). "An advocate for peace starts with listening". The Christian Science Monitor.
  3. ^ Joan Halifax, Thich Nhat Hanh (2004). "The Fruitful Darkness: A Journey Through Buddhist Practice and Tribal Wisdom". Grove Press.
  4. ^ "Facts on the Nobel Peace Prize." Nobel Prize Official website

Sumber sunting

Pranala luar sunting