Sembuan, Nyuatan, Kutai Barat

kampung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur


Sembuan adalah sebuah kampung di kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Sembuan
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Barat
KecamatanNyuatan
Kode Kemendagri64.07.16.2004
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Sembuan termasuk kampung tua di Kutai Barat. Pada masa Perwakilan Kewedanaan di Nyuatan Hulu pada zaman Belanda dan zaman Kemerdekaan dengan ditempatkan seorang Ajonk (Asisten Wedana) dan Jaksa di Kampung Sembuan. Jadi ibu kota kecamatan yang sebenarnya berkedudukan di Kampung Sembuan. Hal ini ditegaskan dengan kedudukan seorang Kepala Adat Besar Dayak Benuaq wilayah Nyuatan Hulu terletak di Kampung Sembuan. Selain itu pada peta Indonesia terutama peta lama nama Kampung Sembuan pasti tercetak dengan tulisan Sembuhan.

Kampung Sembuan juga terkenal karena merupakan tempat persembunyian terakhir Belanda yang kalah/tergusur dari Melalan alias Samarinda II atau Sendawar oleh Dai Nippon. Terdapat pertahanan di Belanda di Puncak Gunung Muray, di sinilah Kolonial Belanda bertahan sambil menyusun kekuatan kembali untuk menyerang Jepang di Melalan alias Samarinda II - Sendawar.

Kepala Adat Besar Nyuwatan Hulu yang terkenal dan terakhir adalah Urakng Benarek Dut alias Kakah Tulur. Dia dapat dikatakan sebagai pejuang Kemerdekaan di wilayah Nyuwatan Hulu. Dalam perjuangannya dia sempat ditangkap Belanda dan dipenjarakan di Banjarmasin. Perubahan struktur Lembaga Adat pada era Kutai Barat menyebabkan hilangnya/terhapusnya Lembaga Adat Besar Nyuwatan Hulu menjadi Lembaga Adat Kecamatan, mengikuti struktur pemerintahan.

Potensi Wilayah sunting

Kecamatan ini termasuk kecamatan yang cukup kaya. Disinyalir kampung ini memiliki cadangan gas dan minyak yang cukup besar. Pada tahun 1980an pernah diadakan survey penjajakan mengenai kemungkinan adanya migas oleh Pertamina dan konsultan asal Prancis. Sebenarnya areal pertambangan emas PT Kelian Equtorial Mining (PT KEM) pernah menjadi tambang emas terbesar di Indonesia sebagain besar adalah wilyah milik Kampung Sembuan. Sayangnya karena ketidakpastian hukum, menyebabkan wilayah tersebut menjadi wilayah Kec. Linggang Bigung dan saat ini memiliki kampung definitif Kampung Tutung. Secara umum Kampung Sembuan kaya potensi SDA baik yang dapat diperbaharui maupun SDA yang tidak dapat diperbaharui.