Rumpun bahasa Melayu–Sumbawa
rumpun bahasa
Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa adalah sekelompok bahasa Melayu-Polinesia yang diusulkan oleh ahli bahasa K. Alexander Adelaar. Rumpun ini mempersatukan subkelompok Melayik dan Chamik dengan beberapa bahasa di Jawa dan di Nusa Tenggara Barat, kecuali bahasa Jawa sendiri. Usulan ini tidak diterima secara universal, dan ditolak oleh ahli linguistik sejarah Austronesia Robert Blust dan Alexander Smith, yang mendukung hipotesis Borneo Utara Raya serta Indonesia Barat.[1][2]
Rumpun Melayu-Sumbawa | |
---|---|
Rumpun bahasa: | Austronesia
|
Pembagian: |

Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa
Bahasa di Kamboja, Vietnam, pulau Hainan dan ujung utara pulau Sumatra adalah bahasa Chamik (ungu). Kebanyakan bahasa Ibanik (jingga) di pedalaman pulau Borneo bagian barat. Boleh jadi kawasan ini merupakan daerah asal usul rumpun bahasa Melayik. Rumpun bahasa Malayan (merah tua) bertebar dari bagian tengah Sumatra, melalui Semenanjung Melayu, sampai ke pesisir Kalimantan. Bahasa Sunda (merah muda), Madura (warna tanah), dan rumpun bahasa Bali-Sasak-Sumbawa (hijau) ditemukan di bagian barat dan di sebelah timur pulau Jawa.
Bahasa di Kamboja, Vietnam, pulau Hainan dan ujung utara pulau Sumatra adalah bahasa Chamik (ungu). Kebanyakan bahasa Ibanik (jingga) di pedalaman pulau Borneo bagian barat. Boleh jadi kawasan ini merupakan daerah asal usul rumpun bahasa Melayik. Rumpun bahasa Malayan (merah tua) bertebar dari bagian tengah Sumatra, melalui Semenanjung Melayu, sampai ke pesisir Kalimantan. Bahasa Sunda (merah muda), Madura (warna tanah), dan rumpun bahasa Bali-Sasak-Sumbawa (hijau) ditemukan di bagian barat dan di sebelah timur pulau Jawa.
Daftar isi
KlasifikasiSunting
Adelaar (2005)Sunting
Menurut Adelaar (2005), rumpun bahasa Melayu-Sumbawa terdiri dari:[3]
Note: BSS = "Bali-Sasak-Sumbawa"
- Proto-Melayu-Sumbawa:
- Sunda (1 atau 2 bahasa di bagian barat pulau Jawa, termasuk Bahasa Banten dan Bahasa Baduy)
- Madura (2 bahasa di bagian timur Jawa dan di Madura, termasuk bahasa Kangean)
- Proto-Melayu-Chamik-BSS:
- Aceh-Chamik (duabelasan bahasa, termasuk bahasa Aceh dan bahasa Cham di Vietnam)
- Melayik (limapuluhan bahasa yang tersebar dari bagian barat pulau Borneo atau bagian tengah Sumatra, termasuk rumpun Melayu, Ibanik dan Kendayan di bagian barat Borneo)
- Proto-Bali-Sasak-Sumbawa (3 bahasa):
- Bali
- Proto-Sasak-Sumbawa:
CatatanSunting
- ^ Blust, Robert (2010). "The Greater North Borneo Hypothesis". Oceanic Linguistics. University of Hawai'i Press. 49 (1): 44–118. JSTOR 40783586.
- ^ Smith, Alexander D. (December 2017). "The Western Malayo-Polynesian Problem". Oceanic Linguistics. University of Hawai'i Press. 56 (2): 435–490. doi:10.1353/ol.2017.0021.
- ^ Adelaar, Alexander. 2005. Malayo-Sumbawan. Oceanic Linguistics, Vol. 44, No. 2 (Dec., 2005), pp. 357-388.
SumberSunting
- Adelaar, K. Alexander dan Nikolaus Himmelmann, The Austronesian languages of Asia and Madagascar. Routledge, 2005