Angkatan Udara Kerajaan Belanda

Angkatan Udara Kerajaan Belanda (Bahasa Belanda: Koninklijke Luchtmacht; KLu), merupakan cabang angkatan udara dari Angkatan Bersenjata Belanda. Pedahulunya, Luchtvaartafdeeling (Departemen Penerbangan) di dalam Angkatan Darat Kerajaan Belanda telah didirikan pada 1 Juli, 1913, dengan hanya empat orang pilot. Pasukan pertunjukan aerobatik dalam Angkatan Udara Kerajaan Belanda adalah Pasukan Pertunjukan Solo.

Angkatan Udara Kerajaan Belanda
Koninklijke Luchtmacht
Lambang Angkatan Udara Kerajaan Belanda
Dibentuk1 Juli 1913 (sebagai Luchtvaartafdeeling)
27 Maret 1953 (sebagai Koninklijke Luchtmacht)
Negara Belanda
Tipe unitAngkatan udara
Jumlah personel8.291 personel (2020)[1]
Bagian dariAngkatan Bersenjata Belanda
MotoParvus numero, magnus merito
Kecil dalam jumlah, besar dalam perbuatan
Tokoh
Komandan Angkatan Udara Letnan Jenderal Dennis Luyt
Insignia
Bendera
Logo
Brevet
Roundel
Pesawat tempur
Pesawat serbuMQ-9 Reaper
Pesawat tempurF-16, F-35
Helikopter serbuAH-64D
Helikopter pengangkutCH-47, AS-532
Helikopter multigunaNH-90
Pesawat patroliDornier 228
Pesawat latihPC-7, F-16
Pesawat pengangkutC-130H, Gulfstream IV
Pesawat pengisi bahan bakarKDC-10, A330 MRTT

Sejarah sunting

Sejarah awal sunting

Kekuatan udara Belanda dimulai pada 1 Juli 1913 dengan berdirinya Grup Penerbangan Angkatan Darat (Luchtvaartafdeling atau LVA) di lapangan terbang Soesterberg (vliegbasis Soesterberg) dengan empat orang pilot. Saat didirikan, Army Aviation Group mengoperasikan satu pesawat, Brik, yang dilengkapi dengan tiga pesawat French Farman HF.20 beberapa bulan kemudian.

1940-an sunting

 
Pesawat pencegat Fokker T.V pada tahun 1939

Pada Mei 1940, Jerman menginvasi Belanda. Dalam waktu lima hari Brigade Penerbangan Angkatan Darat Belanda dikalahkan oleh Luftwaffe Jerman. Walau kalah dari segi jumlah, Belanda berhasil mencapai beberapa keberhasilan melawan Luftwaffe, dimana Belanda berhasil menembak jatuh 350 pesawat Jerman, meskipun banyak di antaranya hilang karena tembakan anti-pesawat.

Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda (ML-KNIL; Militaire Luchtvaart van het Koninklijk Nederlands-Indisch Leger) merupakan angkatan udara terpisah dari Angkatan Udara Kerajaan Belanda, sehingga mereka tetap melanjutkan operasi mereka di Hindia Belanda hingga diduduki oleh Jepang pada tahun 1942.[2][3] Selama Perang Kemerdekaan Indonesia, angkatan udara melakukan serangan darat dan mengangkut material dan personel. Pada tahun 1948, pesawat angkut digunakan untuk mendukung serangan udara Belanda pertama di selatan Sumatera dan Yogyakarta.

Perang Dingin sunting

 
Lockheed RF-104G Starfighter Angkatan Udara Kerajaan Belanda di tahun 1983

Pada tanggal 27 Maret 1953, Angkatan Udara Kerajaan Belanda secara resmi menjadi cabang independen dari Angkatan Bersenjata Belanda, bukan lagi bagian dari Angkatan Darat.[4]

Selama Perang Dingin, unit-unit terbang Angkatan Udara Belanda diintegrasikan dalam Angkatan Udara Taktis Sekutu Kedua NATO yang bertugas mempertahankan Jerman Barat bagian utara melawan pasukan Pakta Warsawa. Selain itu, Angkatan Udara Belanda mengawaki lima Grup Rudal swadaya yang beroperasi penuh di Jerman Barat (1 dan 2 MslGrp awalnya dilengkapi dengan baterai NIKE, sementara 3,4 dan 5 MslGrp dilengkapi dengan Hawk) dan digantikan oleh MIM-104 Patriot.

F-16 Angkatan Udara Kerajaan Belanda berpartisipasi dalam semua operasi di Yugoslavia dari 1993: Deny Flight, termasuk Deliberate Force pada 1995 dan berakhir dengan Operasi Allied Force pada 1999 dari dua pangkalan di Italia.

Masa kontemporer sunting

 
F-35A Lightning II Angkatan Udara Kerajaan Belanda

Pada tanggal 2 Oktober 2002, sebuah detasemen tri-nasional yang terdiri dari 18 pesawat serang darat F-16 Belanda, Denmark dan Norwegia serta satu kapal tanker KDC-10 Belanda dikerahkan ke Pangkalan Udara Manas di Kirgizstan untuk mendukung pasukan darat di Afganistan sebagai bagian dari Operasi Enduring Freedom.

Dari tahun 2014, Angkatan Udara Kerajaan Belanda menyediakan delapan F-16 untuk mendukung koalisi memerangi ISIS. Pesawat itu awalnya dikerahkan di Irak dan kemudian Suriah. Misi tersebut kemudian diserahkan kepada Angkatan Udara Belgia pada Juli 2016 setelah lebih dari 2.100 misi diterbangkan, dengan senjata yang digunakan lebih dari 1800 kali. Angkatan Udara Kerajaan Belanda berkontribusi secara luas pada misi yang diterbangkan oleh pasukan koalisi dan sangat diminati.

Pada Januari 2018, F-16 Belanda kembali ke Timur Tengah untuk penugasan selama setahun.

Pada tahun 2021, satelit militer Brik-II diluncurkan untuk memberikan informasi intelijen kepada Angkatan Udara Kerajaan Belanda mengenai navigasi, komunikasi, dan pengamatan bumi.[5]

Struktur sunting

Angkatan Udara Kerajaan Belanda sedang dalam proses restrukturisasi menjadi empat komando utama:[6]

  • Komando Tempur Udara (ACC),[7] menyatukan pangkalan udara Leeuwarden dan Volkel dan Stasiun Kontrol Operasi Udara Nieuw Milligen melalui restrukturisasi Departemen Staf Angkatan Udara untuk Operasi Tempur (Afdeling Jachtvlieg Operaties (AJO))
  • Komando Mobilitas Udara (AMC) di pangkalan udara Eindhoven melalui restrukturisasi Departemen Staf Angkatan Udara untuk Operasi Transportasi Udara (Afdelingen Luchttransport Operaties (ALTO)). Pangkalan udara Eindhoven telah resmi diubah dan ditetapkan sebagai Vliegbasis Eindhoven - Komando Mobilitas Udara.
  • Defense Helicopter Command (DHC) - komando gabungan helikopter taktis Angkatan Udara Kerajaan Belanda sebelumnya dan helikopter angkatan laut Angkatan Laut Kerajaan Belanda telah sepenuhnya terintegrasi ke dalam RNAF.
  • Komando Dukungan Udara (ASC) - dukungan operasional darat untuk unit terbang.

Inventaris sunting

Pesawat Asal Tipe Jumlah[8] Catatan
Pesawat tempur
Lockheed Martin F-16AM/BM Fighting Falcon   Amerika Serikat Pesawat tempur multiperan 51[9]
Lockheed Martin F-35A Lightning II   Amerika Serikat Pesawat tempur multiperan siluman 24 + 22 Total 46 dalam pesanan[10]
Pesawat latih
Pilatus PC-7 Turbo Trainer   Swiss Pesawat latih 13[9]
Lockheed Martin F-16BM Fighting Falcon   Amerika Serikat Pesawat latih konversi 8[9] Konversi pesawat latih di Markas AU Luke
Lockheed Martin F-35A Lightning II   Amerika Serikat Pesawat latih konversi 8[9]
Pesawat angkut
Lockheed C-130H Hercules   Amerika Serikat Pesawat angkut 4 2 adalah versi C-130H-30[11]
McDonnell Douglas KDC-10   Amerika Serikat Pesawat tanker 1[12]
Airbus A330 MRTT   Uni Eropa Pesawat tanker 5 + 4 Total 9 dalam pesanan[13] digunakan untuk armada NATO MMR
Gulfstream IV   Amerika Serikat Pesawat angkut VIP 1 Khusus angkut VIP
Dornier 228   Jerman Pesawat patroli/SAR 2 Dalam dinas Penjaga Pantai Belanda.[14]
Helikopter
Boeing AH-64D Apache   Amerika Serikat Helikopter serang 28[15] 30 jumlah asli, 2 jatuh pada tahun 2004 dan 2015. Akan ditingkatkan ke standar AH-64E dari tahun 2020.[16]
Eurocopter AS 532U2 Cougar Mk2   Prancis Helikopter utilitas 17
Boeing CH-47D/F Chinook   Amerika Serikat Helikopter angkut besar 20
NH Industries NH-90   Uni Eropa Helikopter utilitas 19
UAV
MQ-9 Reaper   Amerika Serikat UCAV 4 4 dipesan, pengiriman pada Q4 2021. Ditempatkan di Skuadron 306 di Pangkalan Udara Leeuwarden.
RQ-11 Raven   Amerika Serikat UAV mini 72 Untuk unit yang dikerahkan.
ScanEagle   Amerika Serikat UAV intai 12 Untuk unit yang dikerahkan.

Galeri sunting

Lihat pula sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ "Aantallen personeel 2020". 
  2. ^ "The Dutch East Indies Campaign 1941-1942". warfare.gq. Diakses tanggal 2022-03-14. 
  3. ^ "Dutch Air Force Order of Battle in the Dutch East Indies, 30 November 1941". warfare.gq. Diakses tanggal 2022-03-14. 
  4. ^ "The Royal Netherlands Air Force". 
  5. ^ "Luchtmacht gaat de ruimte in | Nieuwsbericht | Defensie.nl". web.archive.org. 2017-12-03. Diakses tanggal 2023-07-20. 
  6. ^ Herk, Hans van. "New command within Royal Netherlands Air Force". www.scramble.nl (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-14. 
  7. ^ "Start van het Air Combat Command - 02 - de Vliegende Hollander". magazines.defensie.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2022-03-14. 
  8. ^ "World Air Forces 2013". Flightglobal.com, December 11, 2012.
  9. ^ a b c d Embraer2020-12-04T12:30:00+00:00, In association with. "World Air Forces 2021". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-07. 
  10. ^ "Foto's : Nu al elf F-35s op Leeuwarden • Piloot & Vliegtuig". Piloot & Vliegtuig (dalam bahasa Belanda). 2021-08-31. Diakses tanggal 2021-09-07. 
  11. ^ Defensie, Ministerie van (2015-09-15). "C-130 Hercules-transportvliegtuig - Koninklijke Luchtmacht - Defensie.nl". www.defensie.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-09-07. 
  12. ^ Embraer2020-12-04T12:30:00+00:00, In association with. "World Air Forces 2021". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-07. 
  13. ^ Woerkom, Klaas-Jan van (2021-08-31). "Vijfde Airbus A330 MRTT geland op vliegbasis Eindhoven". Luchtvaartnieuws (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-09-07. 
  14. ^ "Dutch Coastguard". Kustwacht.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-03. Diakses tanggal 2011-11-15. 
  15. ^ Embraer2020-12-04T12:30:00+00:00, In association with. "World Air Forces 2021". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-07. 
  16. ^ "The Netherlands – Upgrade AH-64D Apache Block I Helicopters to Block II" 12 August 2009

Bibliografi sunting

  • Republic F-84F Thunderstreak (Vliegend in Nederland 1), 'Flash Aviation', 1986.
  • Lockheed F-104G Starfighter (Vliegend in Nederland 2), 'Flash Aviation', 1987.
  • Lockheed T-33' (Vliegend in Nederland 3), 'Flash Aviation', 1988.
  • Hawker Hunter (Vliegend in Nederland 4), Flash Aviation, 1990.
  • KLu Crash Archief 2; Ongevallenfoto's 1964 - 1974, Flash Aviation, 2004.
  • Hoofdkwartier Militaire Luchtvaart - Overzicht 1947 (5 pc), Flash Aviation, 2005.

Pranala luar sunting